delapan

585 51 3
                                    

Sasuke menatap paket yang baru saja ia terima pagi tadi. Paket tadi disertai oleh sepucuk surat di dalamnya.

Dari luar dapat ia lihat bahwa surat itu diberi stempel Uchiha. Pasti dari rumah utama keluarga.

"Apa mereka sudah menemukan tempatku tinggal? Cih!" decihnya saat menyadari bahwa dia harus berpindah lagi secepatnya.

Namun ia sedikit tersentak saat melihatnya.

Itu dari kakaknya, bukan kepala keluarga.

Ia membuka surat itu.
















Dear Sasuke,

Maaf kakak sudah mengagetkanmu, namun kakak kira keluarga utama belum mengetahui keberadaanmu. Aku mengirimkan pakaianmu agar mereka tidak dapat mencari tempat kau tinggal.

Aku juga sepertinya akan segera meninggalkan rumah utama.

Kalau kau lowong, temui aku, oke? Ada yang harus aku diskusikan denganmu.

Uchiha Itachi






























Sasuke melihat isi paket yang memang benar adalah pakaiannya. Bahkan jubahnya.

"Ah sial. Memalukan saja pakaian ini" gumamnya yang kemudian menaruh pakaian itu di laci lemarinya. Ia pastikan tidak akan terlihat oleh orang lain dan ia tumpuk dengan pakaiannya yang lain.

























Naruto mulai memakan makan malamnya. Rasanya terlampau sepi jika ia makan malam sendiri. Biasanya dia selalu mencari makanan di luar atau hanya akan menyeduh cup ramen dari supermarket di kamarnya.

Tapi ia sudah terlanjur memasak makan malam.

Jadi dia hanya duduk di meja makan sendiri, dengan segelas teh hangat di hadapannya.

"Hah, bosan juga ruangan ini tanpa ocehan kakek tua itu" kekehnya pelan sambil memakan makan malamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah, bosan juga ruangan ini tanpa ocehan kakek tua itu" kekehnya pelan sambil memakan makan malamnya.




Seusai makan dan membersihkan bekasnya, ia memilih untuk bergelung di atas tempat tidurnya.

Ia membuka laptopnya dan mencari hal-hal apa yang sedang menjadi bahan perbincangan belakangan ini.

Viral! Kasus vampir, penghisapan darah, marak terjadi!

"Hm, vampir?" Naruto memencet link berita itu.

...

"Para korban mengaku bahwa mereka tidak sadar saat darah mereka terambil, dan mereka terbangun 2 hari berikutnya. Tapi mereka tidak sadar bahwa mereka tertidur" lapor tim medis setempat yang menangani korban dengan kasus serupa.

Laporan dari para korban lainnya pun sama, mereka bangun dua hari kemudian, namun mereka tidak mengingat bahwa kemarin mereka tertidur selama satu hari.

...

"Wah, ini sepertinya menarik" gumam Naruto sambil terus membaca isi surat kabar elektronik itu.

...

Vampir yang kita kenal adalah seorang makhluk yang takut dengan sinar matahari, bertaring dan berjubah. Tapi para korban pun berjatuhan saat siang hari. Ada baiknya kita semua saling menjaga diri sendiri.

...

Naruto tertawa sendiri, "di jaman ini, vampir? Hahaha! Gila" tawanya sambil berguling ke kanan.





Ting!

Satu pesan masuk ke handphonenya. Segera ia meraih barang itu dan membuka kuncinya.











Inuzuka Kiba


Hey, bro. Kau sudah tidur?

8.13 pm

Belum, kau ingin menelponku?
Tidak bisa tidur sendirian?
Ugyu anjing kecilku ini lucu sekali

8.13 pm

Hey, kurang ajar!
Apa kau sibuk?
Bisakah aku menelpon?
Ini darurat

8.13 pm

Baiklah, telepon saja

8.14 pm













Kring kring!

"Halo, anjing kecil?" sambut Naruto dengan nada mengejeknya.

Terdengar gertakan dari ujung telpon sana, "ah, hentikan ejekanmu itu, Naruto. Aku punya kabar mengejutkan!"

Naruto membenarkan posisi duduknya agar sedikit nyaman, "ya? Apakah ini tentang vampir yang sedang viral itu?"

"Oh. Rupanya kau tahu ya"

Naruto hanya terkekeh, "iya begitulah. Kalau viral, pasti aku pun akan mendengarnya"


"Kiba?" sahut Naruto saat Kiba tak melanjutkan pembicaraannya.

"Kau tahu. Bagaimana kalau ternyata aku bukanlah orang yang kau kira?" suara di ujung sana terdengar melemah.

"Hm? Maksudmu?"

"Maksudku. Bagaimana kalau aku, aku bukan manusia"

"Hey, hey. Aku bercanda tadi, tahu?"

"Bukan. Bukan begitu" Kiba terdiam sejenak, "aku seorang werewolf"

Naruto menggelengkan kepalanya, "Kau sudah sinting, tuan"

"No no no! Kau pikir aku akan membuat lelucon dengan hal seperti ini?"

"Namun, semua itu tidak masuk akal!"



Naruto hanya terdiam, menjauhkan handphonenya dari telinga. Dia tampak termenung.



"Hey, Naruto? Naruto?"




Naruto pun mematikan sambungan teleponnya sepihak.

"Ah, gila. Aku rasa aku sudah gila"







p s

(":

Vampire ¤slow update¤ ( NaruSasu )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang