"[Name]..""I-Itsuki-kun???"
Abeno-sensei bergumam. "hmm, balik lagi jadi Itsuki"
"a-apa yang kau lakukan disini?"
"izinkan aku mengantarmu pulang"
"EEEH?" [Name] terkejut berteriak hingga sekitarannya menoleh ke arah [Name]
"ssst" Abeno-sensei menempelkan jari telunjuknya pada bibir [Name]
[Name] POV
begitu jari Itsuki-kun menempel pada bibirku. jantungku berdenyut kencang. rasanya ingin meledak.
pipiku memerah, aku tak berkedip sekalipun. aku hanya menatap mata Itsuki-kun saja.
Itsuki-kun pun sama, dia terdiam sebentar dan menatapku.
jantungku tambah berdenyut kencang--------
Abeno-sensei melepaskan jari telunjuknya dari bibir [Name]. mata Abeno-sensei jelalatan kemana mana. pipinya memerah dan tak berkata apa apa
"I-itsuki-kun?" [Name] memiringkan kepalanya
"boleh tidak? sekaligus aku ingin menceritakan siapa diriku sebenarnya"
[Name] terkejut. "ma-maafkan aku. aku merasa jika aku terlalu memaksa kau. tapi.."
"tapi.."
"tapi.."
"tapi aku ingin mengetahui banyak tentangmu"Abeno-sensei terkejut. dan curiga bahwa [Name] sudah tahu umurnya yang sebenarnya
"kau sudah ta--"
omongan Abeno-sensei terpotong oleh [Name]. "maafkan aku sensei. aku memang tak pantas. aku sudah keterlaluan. tak punya harga diri. menyukai sensei sendiri". tanpa sadar [Name] menangis lagi
*brug*
Abeno-sensei menjatuhkan [Name] ke dalam pelukannya. lalu [Name] memeluk Abeno-sensei dengan erat. Abeno-sensei mengusap pucuk kepala [Name] dengan perlahan.
"kau tidak keterlaluan. kau masih punya harga diri. kau jangan terlihat bodoh seperti ini [Name]"
"aku memang bodoh!"
"cukup [Name]!" Tegas Abeno-sensei
[Name] melepaskan pelukannya dari Abeno-sensei. terkejut melihat wajah serius melebihi saat tadi di cafe.
"cukup [Name]! kau tidak bodoh! berhentilah menjelekkan dirimu sendiri!"
Abeno-sensei mengelap air mata [Name] dan mengangkat kedua tangan [Name]. "berhentilah seperti itu. aku tidak suka melihat kau seperti itu"
*wuuuz* kereta datang dan gerbong pun dibuka. Abeno-sensei mengajak [Name] masuk ke gerbong kereta duluan. ini seperti mengingat kejadian kemarin
beberapa menit perjalanan, mereka pun sampai di stasiun tujuan. mereka juga langsung pergi ke luar stasiun dan berjalan menuju perumahan daerah rumah [Name]
di sepanjang jalan, [Name] banyak bercerita banyak tentang Hanae semasa kelas 10 nya. begitupun Abeno-sensei, ia juga menceritakan kejadian lucu Hanae saat bekerja di mononokean
/"Hacchu!" Hanae bersin/
tak berasa ternyata hari sudah sore. dan sudah sampai tepat depan rumah [Name].
"terima kasih Itsuki-kun sudah mau mengantarku. oh iya, mau masuk?"
"boleh. kebetulan aku belum menceritakan yang itu.."
[Name] membuka pagar rumahnya. rumahnya tidak terlalu besar. namun terlihat adem saja karena banyak rerumputan dan tanaman
[Name] membuka kunci pintu rumahnya, lalu mempersilahkan Abeno-sensei untuk masuk
"sebentar ya, kau bisa duduk disini"
"baiklah" Abeno-sensei kemudian duduk di sofa
TBC
tengkyu ya yang udah baca hehee
aku seneng bangetmaaf kalo jarang up ya soalnya sibuk di dunia nyata ;""
see ya next chapter 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Math Teacher (AbenoHaruitsuki x Reader) [✔️]
Ficção AdolescenteFukigen na Mononokean Abeno Haruitsuki x Reader sinopsis: seorang guru muda misterius yang mengajar matematika di suatu SMA. guru idaman, karena cara mengajarnya,style nya dan 'ketampanannya' ada seorang murid perempuan yang menarik perhatian Ab...