[12]

289 55 0
                                    




Abeno-sensei bersama [Name] pergi mengescan tiket kereta mereka. kelihatannya tidak ada halangan apapun disana. mengantrinya pun cepat juga

mereka langsung berjalan ke arah tempat menunggu kereta. kebetulan ada tempat duduk kosong, mereka pun langsung duduk di bangku tersebut

[Name] mulai membuka pembicaraannya

"apa tidak bisa di perpanjang lagi kontrakmu? Hanae juga pasti ingin kau disini lebih lama lagi"

"mau bagaimana lagi? aku juga tak dapat memperpanjangnya. lagipula aku ini juga masih anak SMA seperti mu" Abeno-sensei menempelkan jari telunjuknya pada hidung [Name]

[Name] mengangguk. bingung ingin menjawab apalagi.

*wuuz* kereta datang

"ayo berangkat"

[Name] mengangguk

Abeno-sensei tau. benar benar tahu. kalau sekarang ini [Name] sedang bersedih. dan pasti itu karenanya

[Name] memasuki kereta itu. Abeno-sensei berjalan di belakangnya

mereka tidak dapat tempat duduk. mereka pun berdiri bersebelahan

sunyi, hening, tak ada yang mau memulai percakapan. tadinya Abeno-sensei ingin memulainya. tapi mengetahui bahwa mood [Name] sedang tidak beres, Abeno-sensei tak jadi memulai percakapan

*wuuuz* kereta melewati stasiun yang biasa di turuni oleh Abeno-sensei. tapi sekarang Abeno-sensei tidak turun disana. dan keretapun juga melaju menuju stasiun yang selanjutnya

[Name] heran. kenapa Abeno-sensei tidak turun? dia mau kemana? membeli sesuatu untuk para muridnya? atau bagaimana??

itulah yang ada di pikiran [Name]

"I-Itsuki, kau tidak turun?" tanyanya terbata-batav

Abeno-sensei menggeleng

"kau mau kemana?"

Abeno-sensei menoleh ke arah [Name]

hening

hening

tak ada suara

siapapun tak mengeluarkan suara

tiba tiba








"biarkan aku mengantarmu pulang [Name]"

[Name] terkejut, "t-tak perlu, aku bisa pulang sendiri.."

"sudah terlajur, masa balik lagi? kan gabisa"

benar juga. sudah tidak bisa balik lagi ke stasiun sebelumnya. pada akhirnya [Name] nurut saja

*sreeeet* pintu terbuka di stasiun tujuan [Name].

[Name] pun turun. begitupun Abeno-sensei juga ikut turun. mereka berjalan bersama menuju luar stasiun dan berjalan lagi menuju rumah [Name]

"apa yang akan kau buat?"

"kau tak boleh tahu"

"pelit, padahal bisa saja aku membantu"

"ini rahasia. jadi kau tak boleh tahu"

"biar aku tebak!"

"tidak boleh"

"itsuki!!!!" greget [Name]

yang buka pembicaraan siapa, yang ngambek duluan siapa. hadeeh...

tak dirasa mereka pun sudah sampai di depan rumah [Name]. [Name] pun mengucapkan terima kasihnya pada Abeno-sensei

"terima kasih Itsuki sudah mengantarku lagi"

"sama sama"

"kalau begitu aku masuk ya"

"jangan tidur terlalu malam"

"kamu juga"

'dasar ga nyadar diri' batin [Name]

TBC

hmm kayaknya udah mendekati ending nih😂🌚
thankyou ya yang udah baca sampe sini.. jan lupa di vote ya hehe

ya walaupun ceritaku ini ampas. tapi kuharap kalian suka 😁

see ya next chapter!👋

My Young Math Teacher (AbenoHaruitsuki x Reader) [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang