Kelsey Sanders. Gadis manis dengan kecantikan luar biasa yang menurun dari ibunya, matanya yang sewarna batu shappire menambah poin kecantikannya juga dengan tubuh sintal yang selalu berhasil membuat mata pria tidak hanya melirik satu detik. Gadis itu memiliki seluruh cinta didalam dirinya lewat kakaknya. Walau ia tidak memiliki kedua orangtuanya tapi kakaknya sanggup membuat dia tidak kurang satupun.
Tapi kadangkala ke posesifan kakaknya membuat Kelsey kewalahan. Apalagi jika itu sudah menyangkut seorang pria. Declan Sanders adalah pria yang tidak akan mengizinkan Kelsey mendekat pada pria manapun. Jarak yang dibentang Declan adalah seratus meter. Bahkan untuk sekedar sekolah saja, Kelsey harus puas hanya dengan guru privat. Bahkan sikap Declan kerapkali membuat Kelsey ingin berteriak.
Tapi disatu sisi, Kelsey begitu senang dengan apa yang dilakukan Declan. Membuat Kelsey begitu merasa berharga. Bahkan Kelsey tidak perlu pria lain, Declan adalah kesempurnaan untuknya.
"Bibi hati-hati." Kelsey meringis.
Rambutnya entah bagaimana tersangkut di pengering rambut. Membuat Kelsey frustasi setengah mati bahkan Declan tidak ada disini untuk membantunya. Biasanya Declan yang akan mengeringkan rambutnya bahkan untuk urusan paling kecil, Declan yang akan melakukan. Tapi karena pria itu ada urusan diluar kota jadilah Kelsey yang mengurus dirinya sendiri.
Sebutuh itulah Kelsey pada kakaknya.
"Sebentar lagi, Ms. Sanders."
"Dimana Declan? Apa bibi sudah bilang kalau aku menangis?" Gadis itu merengut. Tidak biasanya Declan seperti ini, biasanya satu kata dari Kelsey, Declan akan langsung berlari padanya. Tapi sekarang apa? Apa Declan punya wanita lain diluar sana? Apalagi dengan bisnisnya yang terus-menerus membuat Declan keluar kota, tidak akan menutup kemungkinan.
Membayangkan Declan bersama wanita lain membuat gadis itu tidak suka. Awas saja kalau sampai itu benar-benar terjadi.
"Bibi sakit.."
"Maaf Ms. Sanders rambutnya benar-benar tersangkut."
Kelsey berdecak.
Suara pintu yang di banting kasar hampir membuat Kelsey menarik rambutnya hingga putus. Mata abu gadis itu menatap kearah pintu dan menemukan dalang itu adalah kakaknya. Declan berdiri diambang pintu dengan wajah pias. Suara deru nafas pria itu juga tidak normal, terbukti dari dadanya yang naik-turun. Kelsey malah kasihan melihat kakaknya sekarang.
"Apa yang terjadi?" Declan bertanya setelah berjalan mendekat.
Kelsey cemberut. "Apa kau memiliki hak bertanya? Sedangkan kau sibuk dengan wanitamu diluar sana!" Mata abu Kelsey membara.
"Apa? Wanita? Wanita apa?"
Kelsey memutar bola matanya. "Tentu saja wanita yang membuatmu terlambat datang. Apa yang sedang kalian lakukan?"
Declan hanya menggeleng. "Tabiatmu yang penuh dengan prasangka ini kadangkala tidak pada tempatnya. Apa yang terjadi dengan rambutmu?"
"Salahmu."
"Salahku? Kok bisa menjadi salahku?"
"Sudahlah, aku bisa mengurus diriku sendiri." Kelsey melengos.
Declan tersenyum. "Bibi, biar aku."
"Sudah kubilang aku bisa mengurus diriku sendiri, bibi teruskan." Kelsey keras kepala.
Tapi Declan dengan cepat meraih pengering rambut itu dari tangan asisten rumah tangga. Tanpa kata meminta wanita itu pergi. Kelsey sendiri hanya bungkam, tidak melawan karena Declan memang selalu menang jika ia sudah menginginkan sesuatu.
"Kau menyebalkan."
"Setidaknya orang menyebalkan ini yang akan dengan sukarela melakukan segala hal untukmu. Kuharap kau tidak lupa."
Kelsey kembali melengos.
Declan sendiri tidak mengonfrontasi lebih jauh. Tangannya sudah mulai sibuk menyingkirkan rambut Kelsey dari pengering itu. Menatap kepala adiknya dengan sayang.
"Kakak sakit!" Kelsey merengek setelah merasakan Declan yang menarik kuat rambutnya.
Declan menatap culas. Kalau Kelsey sudah memanggilnya kakak maka kemarahan itu pastinya sudah sirna. Biasanya akan seperti itu.
"Kakak pelan-pelan, tadi benar-benar sakit." Kelsey menatap Declan dengan mata berkaca-kaca.
Declan memegang kepala Kelsey dan mencium cepat bibir menggoda gadis itu. Membuat Kelsey melotot padanya.
"Kakak!"
"Sudah selesai. Yang tadi adalah hadiahku." Declan cengir.
Kelsey sendiri langsung melihat pengering rambut yang di taruh Declan diatas meja. Gadis itu membentang rambutnya yang panjang dan melihat kalau rambutnya masih baik-baik saja. Setidaknya ia tidak merusak rambutnya.
"Jadi apa kau bersenang-senang hari ini tanpaku?" Declan meletakan lengannya pada sandaran sofa. Menatap adiknya dengan tangan sibuk mengelus lengan telanjang Kelsey.
Kelsey sendiri merebahkan kepalanya pada lengan Declan. Menatap mata hijau sang kakak yang kerap menenangkan dirinya. "Tidak juga."
"Kudengar kau pergi belanja dengan temanmu?"
"Di mall kami bertemu dengan pria aneh. Dia benar-benar membuat aku kesal."
Declan meraih pinggang Kelsey, membawa punggung gadis itu rebah didadanya sedang Declan sendiri bersandar di lengan sofa. Tangannya masih mengelus lengan Kelsey. "Aneh bagaimana?"
"Dia bilang kalau dia adalah salah satu pria yang cocok denganku, seperti kisah dongeng. Aku adalah putri yang dicarinya selama ini. Bukankah itu mengesalkan. Dia saja tidak bertampang seperti pangeran."
Declan mengerutkan keningnya. "Apa dia menyebutkan nama?"
Kelsey menggeleng. "Tidak. Dia hanya bilang kalau dalam waktu dekat kami akan bertemu kembali."
"Kau menunggunya?" Ketidaknyamanan merajam Declan. Entah itu sebuah karangan atau nyata, tapi tetap saja Declan merasa tidak tenang.
Kelsey tersenyum. "Tentu tidak. Dia hanya pria aneh yang tidak ingin aku temui lagi. Kakak, aku mengantuk. Dari pagi aku tidak tidur, bisakah kakak tidur disini malam ini? Aku tidak ingin sendiri." Suara Kelsey sudah mulai terdengar jauh.
Declan menengok wajah adiknya. Kelsey memejamkan mata, membuat Declan mencium kepala Kelsey dengan dalam. "Tentu."
"Kakak, dia bilang kalau dia adalah salah satu Anderson. Kurasa itu nama sebuah organisasi."
Suara Kelsey yang hadir diantara sadar dan tidaknya membuat Declan seperti baru saja dihantam petir. Salah satu Anderson, lagi? Ada apa dengan Anderson dan segala tetek bengeknya ini? Kenapa mereka seperti mengincar Sanders?
Tentu saja Declan bukan orang yang akan percaya begitu saja dengan sebuah kebetulan. Mereka harus lihat bagaimana Sanders bertarung.
***
Siapa yang menunggu next nya? Xixixixi
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal With My Brother | Sin #1 ✓ (TAMAT)
Romance(Tamat) Dihapus sebagian. Versi lengkap ada di playstore. Cari dengan kata kunci originalpublisher atau Enniyy.. (Series Sin #1) Drama-Romance Bagi Declan Sanders, Kelsey hanya gadis rapuh yang sayangnya adalah adiknya dan lebih sayangnya lagi telah...