●Aileen
"Pagi!!" Teriak Zoya dan Aneska yang mengaget Aileen."Astaga.. Kalian, baru aja masuk pintu kelas udah dibikin gregret." Ucap Aileen kesal.
Zoya dan Aneska hanya tertawa melihat ekspresi Aileen.
"Udah ah,gak ada yg lucu." Sambung Aileen semakin kesal melihat kedua temannya yang tak henti tertawa.
"Iya deh." Ucap Zoya.
"Lo kemarin pulang bareng Galen,kan?" Tanya Aneska.
"Iya." Jawab Aileen singkat karena masih merasa kesal dengan temannya itu.
"Ululuh. Ngambek nih yee.." Ucap Zoya sambil mencubit hidungnya Aileen.
Aileen tak menanggapinya."Oh iya,gini. Ada kakak kelas yang nekat nembak Galen lo." Ucap Zoya.
"Hah? Siapa? Kapan kejadiannya? Trus Galen terima gak?" Mata Aileen melotot mendengar perkataan Zoya. Pertanyaan pun timbul tanpa henti.
"Kalau nanya satu-satu kek. Kaya di kejar sama setan aja." Ujar Aneska san tertawa.
"Hhe,maaf. Habis gue gaktau berita itu. Padahal kemarin gue bareng dia." Ucap Aileen cengengesan.
"Hmm.. Denger-denger sih kejadiannya tadi,saat Galen baru datang." Ucap Zoya.
"Trus, diterima?" Tanya Aileen.
"Gak." Jelas Zoya
"Ohh.kasihan juga." Ucap Aileen sambil tersenyum.
"Syukurlah." Aileen membatin. "Eh?" Dia heran dengan kelakuannya."Kenapa?" Tanya Aneska.
"Gak kok." Jawab Aileen.
"Kok gue senang Galen nolak tu cewek?" Batin Aileen.
Aileen membuyar rambutnya Lalu kembali merapikannya,dia pusing dengan pemikirannya sendiri."Ai,kita keluar dulu ya. Tadi ada teman se SMP manggil." Aneska dan Zoya berpamitan.
"Eh,iya." Ucap Aileen.
Aileen menempelkan kepalanya ke meja dan melihat ke luar jendela.
"Hufft." Aileen mengeluh. Bosan.
"Kenapa lo? Kaya gak ada semngat hidup aja." Ucap Galen dari belakang Aileen.
Aileen memalingkan wajahnya. Matanya bertemu dengan Galen yang jaraknya cuma 3 cm. Aileen merasa kikuk, dia tidak tahu kalau Galen juga menempelkan kepalanya di meja dan menggesernya hingga berdekatan dengan meja Aileen.
"Kenapa?" Tanya Galen lagi melihat sikap Aileen yang kikuk.
"Terlalu dekat." Ucap Aileen pelan.
"Hhhaha." Galen tertawa.
"Dari jauh lo imut. Kalau dekat ternyata lebih imut." Sambungnya sambil tersenyum.Muka Aileen memerah. Aileen menegakan kepalanya.
"Gombal lo. Mau ngapain? Tumben gak gabung sama cowok lain." Tanya Aileen merubah topik."Kepengen aja. Sebelumnya kita kan juga pernah ngobrol." Ucap Galen.
"Heemm." Gumam Aileen dan kembali memandang keluar jendela.
"Dingin banget dah." Ucap Galen kesal dengan tanggapan Aileen.
Aileen bergeming."Gal, sini bentar dong. PR gue belum siap,tolongin ngerjainnya. Bentar lagi bel." Ansell memanggil Galen.
"Oke." Jawab Galen singkat.
"Gue kesana dulu ya." Sambungnya sambil menepuk pelan kepala Aileen.
Aileen tertegun dan menoleh ke arahnya. Galen hanya tersenyum lalu pergi ke tempat Ansell.

KAMU SEDANG MEMBACA
This Feeling
Teen FictionJangan menilai dari awalnya saja. Kita tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Entah itu menyenangkan,membosankan,ataukah menyedihkan. Ini cerita tentang rasa yang kesadarannya sangat lambat. Butuh orang-orang untuk menyadari perasaan ini. Berawal...