Acara Camping akan dibuka besok hari.
Setelah membereskan perlengkapan dan mendirikan tenda, semua peserta camping beristirahat. Bukannya langsung beristirahat, semua siswa bercengkrama di dalam tenda masing-masing.Jam menunjukkan pukul 9.45 malam, keadaan sudah mulai sunyi. Hanya beberapa siswa yang masih terjaga. Termasuk Galen and the geng, Aileen and the geng, dan Raka and the geng.
"Din, hubungan lo gimana?" Tanya Ezra perhatian. Ezra Kalandra, orang yang SKSD pada Raka saat memasuki gerbang sekolah pindahannya itu.
"Apanya gimana?" Tanya Dino. Dino Arrayan, orang kedua yang SKSD pada Raka.
"Lo udah baik sama pacar lo?" Ucap Ezra memperjelas pertanyaan sebelumnya.
"Udah dong. Emang kenapa? Lo mau nikung?" Goda Dino.
"Ya gak lah, ngapain juga gue nikung lo. Kaya gak ada cewek lain aja. Gue cuma mau bilang, kalau sekarang waktu yang tepat buat mengukir kisah." Ucap Ezra.
"Sok iye lo." Ucap Dino sambil menoyor kepala Ezra, namun berhasil di tepis oleh Ezra.
Ezra dan Dino cengengesan.
"Eh, Raka. Lo dari tadi ngapaini? Main hp mulu." Tanya Dino pada Raka yang tiduran sambil memainkan HPnya.
"Kepo lo." Ketus Raka.
"Yaelah bro. Jangan sungkan-sungkan sama kita napa? Emang enak sendiri? Gak kan?" Balas Ezra.
"Iya, anggap aja kita udah kenal lama." Sambung Dino.
"Iya deh,iya. Gue tadi lagi main game aja. Btw, gue keluar dulu ya." Ucap Raka lalu bangun dari tidurnya.
"Kemana lo?" Tanya Dino.
"Wc." Ucap Raka singkat dan langsung meninggalkan Dino dan Ezra di tenda.
Raka bertanya pada seorang petugas penjaga untuk menunjukan arah menuju WC.
Dalam perjalanan tampa sengaja,Raka melihat Galen dan Aileen.
Awalnya Raka berniat untuk menghampirinya, tapi kembali diurungnya setelah melihat genggaman tangan kedua orang itu."Kenapa gue ngerasa ada yang janggal gitu?" Batin Raka.
Tanpa sadar Raka balik ke tenda.
"Eh, ka cepet banget?" Tanya Ezra kepada Raka yang baru masuk dan langsung berbaring.
"Gak jadi." Jawab Raka.
"Bisa juga ya." Ucap Ezra cengengesan dan diikuti oleh Dino.
Raka bergeming.
"Gue lupa tujuan gue. Ini semua gara-gara dua manusia itu." Raka kembali membatin.
"Ini udah malam lho, udah jam 10. Kenapa mereka masih diluar. Entah apa lah si Aileen mau aja tangannya di pegang-pegang sama si Galon. Si Galon juga udah jelas di luar dingin malah gak nyuruh Aileen masuk. Lha, kenapa gue yang ngurusin mereka?
Jangan bilang gue beneran suka sama Aileen. Jangan sampai, jangan." Sambung batin Raka yang panjang lebar.***
Drtt..drt..drt..
Getaran alarm Aileen.
Aileen mematikannya dan membangunkan kedua sahabatnya."Bangun ya,nes. Bangun woii." Ucap Aileen sambil menggoyang-goyangkan tubuh Zoya dan Aneska.
Aneska bangun tapi tidak dengan Zoya."Zoya bangunn." Ucap Aileen kembali.
"Dia gak bakalan kebangun kalau banguninnya lembut gitu,Ai." Ujar Aneska.
"Trus gimana?" Tanya Aileen polos.
"Gini nih,lo liatin ya." Jawab Aneska.
"Zoyaaa, ka Devan datangg. Katanya mau ngajakin lo jalan." Teriak Aneska tepat di telinga Zoya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Feeling
Teen FictionJangan menilai dari awalnya saja. Kita tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Entah itu menyenangkan,membosankan,ataukah menyedihkan. Ini cerita tentang rasa yang kesadarannya sangat lambat. Butuh orang-orang untuk menyadari perasaan ini. Berawal...