"Aileen, bangun nak." Ucap seseorang membangunkan Aileen.
"Hmm. Bentar lagi ma." Jawab Aileen setengah sadar.
"Hah?" Aileen bangun dan menyadari perbedaan suara nyokapnya.
"Eh, maaf ya tan." Ucap Aileen nyengir.
"Gakpapa. Kamu bersih-bersih dulu gih, trus ke ruang makan ya." Jelas orang itu.
"Tapi, tante. Aku dimana? Trus, maaf. Tante siapa?" Tanya Aileen.
Orang yang di panggil tante oleh Aileen hanya tersenyum lalu keluar dari kamar.
"Gue dimana? Kenapa gue bisa disini? Jangan-jangan tante tadi nyulik gue. Astaga...Emang gue di culiknya kapan. Acara camping kan selesai tengah malam. " Batin Aileen.
"Udah ah,pusing gue. Ikuti aja dulu, gue juga laper." Sambungnya.
15 menit kemudian Aileen sudah siap. Tidak seperti cewek lainnya yang butuh waktu siap-siap hingga berjam-jam.
Dengan memakai celana pendek berwarna navi dan baju kemeja lengan panjang warna putih, Aileen keluar dari kamar."Untung gue bawa baju serap, ya meski sebenarnya gak pantas buat acara camping. Tapi, sekarang kan bukan camping lagi." Batin Aileen lega dan menyelinap keluar kamar.
"Btw, ruang makannya dimana? Mana gak ada orang lagi. Apa tante itu tinggal sendiri ya?." Sambung Aileen.
"Tante..." Panggil Aileen sedikit pelan.
"Disini kak." Ucap seseorang mengaget Aileen.
"Y-ya.." Ucap Aileen gugup lalu berjalan menuju orang tersebut yang berdiri di salah satu pintu.
Orang tersebut membukakan pintu untuk Aileen masuk.
"Galenn?" Teriak Aileen tanpa sadar.
"Upps. Maaf tante,om." Ucap Aileen nyengir."Gakpapa, silahkan duduk." Ucap tante itu yang merupakan nyokap Galen, Leta.
"Iya, tante." Jawab Aileen lalu duduk di samping Galen. Hanya itu kursi kosong.
"Jadi gue di rumah Galen. Tapi, kenapa bisa? Masa iya dia nyulik gue, ngacok banget ah." Batin Aileen.
"Ayo,dimakan." Ucap Bokap nya Galen, Damar.
"Iya om." Ucap Aileen senyum.
Tidak ada pembicaraan saat makan. Aileen hanya makan sedikit. You know lah, jaim.
"Hmm, Aileen sekarang kamu udah tahu kan siapa tante?" Tanya Leta.
"Haha, iya tan. Sedikit." jawab Aileen cengengesan.
"Hmm. Tante mamanya Galen, nama tante Leta. Ini papanya Damar, dan ini adiknya Gavin." Jelas Leta.
"Ooh, gitu ya tan." Ucap Aileen paham.
"Ngomong-ngomong makasih ya tan, om." Sambungnya."Iya,sama-sama."
"Untuk urusan kenapa lo bisa disini, gue yang bakalan jelasin." Ucap Galen.
Aileen mengangguk.
"Ai, tante keluar dulu ya. Galen nanti anterin Aileen pulang." Pamit Leta.
"Ah, iya tante. Sekali lagi makasi." Ucap Aileen.
Bokap dan Nyokap Galen sudah keluar dari ruangan, entah dimana mereka sekarang. Tidak dengan Galen dan Gavin. Galen yang masih makan roti sedangkan Gavin menatap tajam Aileen.
"Gal, gue ke kamar dulu ya. Mau siap-siap." Pamit Aileen.
"Ok." Jawab Galen singkat.
Aileen keluar diikuti oleh Gavin.

KAMU SEDANG MEMBACA
This Feeling
Teen FictionJangan menilai dari awalnya saja. Kita tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Entah itu menyenangkan,membosankan,ataukah menyedihkan. Ini cerita tentang rasa yang kesadarannya sangat lambat. Butuh orang-orang untuk menyadari perasaan ini. Berawal...