09 : Different

21 5 0
                                    


'Bangunlah Cin, jangan bikin gw khawatir'- batin rian

Rian kemudian membawa Cindy pulang kerumah cindy dan merebahkan tubuh Cindy diatas kasur medium size miliknya, dan sesekali mengusap lembut pucuk kepala cindy. Tak lama kemudian Cindy siuman.

"Aaahk"-rintih Cindy sambil menjambak rambutnya kuat-kuat

"Knp Cin? Ada yang sakit? Eh lu jangan kaya gini Cin, lepasin tangan lu dari rambut lu"-tanya Rian panik setelah mendengar rintihan cindy.

"Hiks hiks hiks.. kenapa?? Kenapaaa... Kenapaaa aaahk"- Cindy mulai menangis tersedu sedu dihadapan Rian, Rian yg menyaksikan hal itu bingung ia sebaiknya harus apa.

"Cin, jangan nangis"-ucap Rian sembari mengusap lembut wajah Cindy.

"Gw gak ngerti kenapa, kenapa cuma gw yang hidupnya selalu merasakan sakit, merasakan kesedihan,kenapa orang lain diluaran sana gak merasakan hal yang sama kaya gw.. kenapa?!"-ucap Cindy

"Cindy, Lo harus percaya, rencana Tuhan gak ada yang tau,siapa tau dibalik semua ini Tuhan punya takdir yang indah dan yang perlu lu inget, hidup ini gak selalu diatas, gak selalu juga dibawah, pasti akan ada masanya dimana semua akan berubah."-Ucap Rian mencoba menenangkan cindy.

Mendengar kata-kata yang diucapkan Rian, Cindy kemudian mulai menghentikan tangisannya dan secara tiba-tiba ia memeluk. Ia memeluk seorang Rian.

Deg!?

"Hmm nyaman, hangat"-Ucap Cindy sambil menenggelamkan wajahnya ke arah dada bidang milik Rian.

Bukannya merasa geram karena ada seorang gadis yang memeluknya sembarangan, Rian malah membiarkan Cindy nangis, dan melampiaskan semuanya ke dia.

"Lampiasin semuanya Cin, lampiasin ke gw. Lu tenang aja yah, gw akan selalu ada buat lu."-Ucap Rian sambil mengecup puncak kepala gadis yang sedang dalam pelukannya itu. Beruntung bagi Rian, saat itu Cindy telah tidur dengan damainya didalam pelukannya.

👑👑👑

Pagi hari itu berbeda. Cindy bangun dengan perasaan aman dan tenang, tak seperti hari-hari dimana ia selalu memiliki perasaan negatif yang selalu menghantuinya. Cindy kemudian jalan menuruni tangga dan menuju dapur.

"Laper banget ya ampun"-Ucap cindy pada dirinya sendiri. Kemudian ia melihat ke penjuru dapur dan pandangannya terhenti pada makanan yang berada dimeja makan.

"Loh, ini siapa yang bikin, mba yang bantuin bersihin rumah kan lagi pulang kampung, terus ini siapa dong yang bikin?"-pertanyaan itu ia lontarkan kepada dirinya sendiri. Kemudian ia melihat ada sepucuk surat yang terselip di bawah piring itu, kemudian ia membuka dan membacanya.

'Pagi princess, gw dah nyiapin sarapan buat lu, dimakan yah:) oh iya hari ini lu istirahat di rumah akan oke? Oke bye'

-Rian-


'Oh jadi si anak kebo atu ini yang bikinin gw sarapan, makasih yah Ri' - umpat Cindy dalam hati.

Kemudian Cindy membawa makanan itu dan kemudian kembali ke kamarnya dan mulai memakan sarapan yang telah disiapkan Rian.

***

Waktu telah menunjukkan pukul 15.00 WIB, yang artinya sudah memasuki waktu pulang di SMK
Angkasa.

"Clar"- panggil Revano

"Hm?"

"Pulang bareng yuk"- ajak Revano.

Mr. Protective 👑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang