#45

6.5K 615 23
                                    

Jaehyu hanya terdiam melihat bagaimana taeyong menghabisi seluruhnya dengan tangannya sendiri. Seketika dirinya begitu mengagumi bagaimana hebatnya taeyong. Di saat itu dia melihat taeyong, pria mungil yang awalnya selalu dia pikir sangat lemah dan hasratnya selalu berpikir untuk melindunginya ternyata seseorang yang sangat luar biasa dan begitu mengerikan.

Di dalam pikirannya tidak ada tentang eunwoo, rowoon dan yunho. Hanya taeyong dan rasa kagum yang luar biasa.

JLYM tidak berkedip sama sekali, bahkan mulut mereka masih terbuka karena begitu kagetnya melihat taeyong melakukan hal itu.

Moonbin dan chanyeol hanya tertawa melihat ekspresi wajah JLYM.

Taeyong berbalik dan menatap jaehyun dengan sorot mata yang sangat lembut, bukan lagi sorot mata yang begitu mengerikan seperti tadi, bahkan dia tersenyum dengan begitu manisnya. Taeyong mengambil bajunya kembali pada anak buahnya, dan memakainya sambil berjalan ke arah jaehyun.

Taeyong sudah berada di hadapan jaehyun dengan senyumnya yang begitu manis, seolah tidak terjadi apapun padanya tadi. Taeyong ingin memegang wajah jaehyun tapi dia melihat tangannya masih penuh dengan darah.

" tanganku terlalu kotor untuk memegang wajahmu sayang " tawa kecil taeyong.

Jaehyun yang mendengarkan itu langsung menarik kedua tangan taeyong dan menaruh di wajahnya. Taeyong sedikit tersentak kaget, dia ingin menarik tangannya tapi jaehyun menahan tangannya sedikit kuat.

" aku tidak ingin tangan mungilmu ini membunuh sendirian. Jika darah ini mengenai tubuhmu, tubuhku juga harus merasakan darah itu. " tegas jaehyun lalu memeluk tubuh taeyong sangat erat.

Taeyong meneteskan air matanya saat jaehyun memeluk dirinya dengan erat saat tahu taeyong membunuh orang dengan mudah dan membunuh keluarga yang selama ini bersamanya. Dia tidak menyangka jaehyun akan menerima hal itu, di dalam pikirannya tadi sudah pasrah jika jaehyun akan meninggalkannya saat tahu yang dia lakukan.

" terima kasih..." ucap taeyong sedikit terisak.

" harusnya aku yang berterima kasih. aku menerima segalanya apa yang ada dalam dirimu, terima kasih sudah mau berjuang untukku dan terima kasih sudah mau melakukan semua itu untukku. Kamu rela mengotori tanganmu untuk membunuh mereka demi diriku. Terima kasih taeyong.... terima kasih" ucap lembut jaehyun.

Taeyong yang mendengarkan itu, membalas pelukan jaehyun juga dengan erat. Air matanya terus menetes dengan senyum kebahagiaan di wajahnya. Selama ini dia tidak pernah bisa menemukan seseorang yang mencintainya dengan ketulusan luar biasa seperti jaehyun dan mampu menerima dirinya.

" aku mencintaimu jaehyun, sangat mencintaimu" ucap taeyong sangat senang.

" aku juga sangat mencintaimu..." ucap lembut jaehyun lalu mengecup kening taeyong.

Taeyong sedikit tertawa kecil ketika melihat bibir jaehyun tertempel bekas darah dari wajahnya.

" ada darah di bibirmu sayang " tawa kecil taeyong.

" tidak masalah sayang." Tawa kecil jaehyun lalu mengacak lembut rambut taeyong.

Yang lain menyaksikan itu tersenyum dan sedikit pura-pura tidak melihat kemesraan itu.

" maaf tuan aku memotong kebahagiaanmu sebentar " tawa kecil moonbin.

Taeyong sedikit memicingkan matanya...

" kami akan membawa kemana mayat mereka?. Apa di buang ke lautan sesuai perjanjian?" Tanya moonbin sedikit tertawa.

" jangan buang mereka, kita kuburkan tubuh mereka di pulau pribadiku... tapi mayat anak buahnya buang saja ke laut." tegas taeyong.

I Don't Know Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang