🦅 ZAYYAN - BAGIAN LIMA BELAS

6.2K 345 10
                                    

Siapa yang nunggu aku update cung!!

Aku nggak akan bosen bosen bilang ke kalian untuk selalu Vote, komen tiap paragraf dan share cerita ini ke teman-teman kalian dan share juga cerita ini ke media sosial kalian.

Terimakasih banyak sudah meluangkan waktunya, selamat membaca Zayyan sayangku. 💚

 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


15. Attention 

Sorepun tiba pada waktunya, sekolahpun mulai tampak sepi. Zayyan menarik tangan Vanila membawanya ke ruangan lab, kebetulan diruangan tersebut cctv hanya di letakan di luar kelas. 

Vanila sendiri masih bingung maksud tujuan Zayyan mengajaknya ke sini, ia takut berduaan ditempat sepi. Kata orang kalau dua orang lawan jenis berduaan akan ada terjadi di luar planet— ralat, maksudnya luar nalar. Vanila berpikir, apa Zayyan akan bermacam-macam dengannya? Astaga, Vanila pengin cepat pulang.

"Gue nggak bakalan macam-macam tenang aja, gue mau kasih sesuatu," Ujar Zayyan menahan pergelangan tangan Vanila yang berniat kabur. 

"Gue takut Lo apa-apain gue!" Vanila menyilangkan tangannya di dada.

"Gue nggak sebrengsek itu kali, gue juga punya batasan." 

"Terus, lo mau ngapain ngajak gue kesini? Gue antara bingung dan waswas!" 

"Ini," Mata Vanila membulat, ternyata Zayyan mengajak ke ruangan lab ngasih dia nasi Padang. Vanila menelan ludahnya susah payah, Astaga, kebetulan sekali perutnya udah keroncongan minta di isi. 

"Gue tadi kepikiran lo aja, pasti lo capek kebanyakan pikiran. Soal putus, gue nggak mau lo putusin gue cuman alasan najis itu, awas ya, kalo lo putusin gue, gue hamilin lo sekarang juga!" ancam Zayyan seraya terkekeh ringan. Vanila jadi merinding, namun Vanila bisa melihat senyum tulus Zayyan tampak jelas. 

Vanila malu, harusnya ia tak bersikap egois.

"Makan dulu sebelum pulang, mumpung masih hangat nasi padangnya," Vanila menerima dengan ragu, ia akan makan habis itu, Vanila bakalan menjerit sepuasnya di rumah. 

Mereka berdua duduk berdampingan di meja. Vanila makan dengan lahap sedangkan Zayyan menopang dagunya sambil memandang paras cantik Vanila. Cowok tersebut melengkungkan bibirnya tersenyum. 

Vanila yang ditatap Zayyan, ngedadak ia tersedak. 

"Uhuk! Uhuk!" Vanila terbatuk seraya memukul dadanya berulang kali. Zayyan dengan sigap memberi botol minum kepada Vanila. 

"Makan nya pelan-pelan, sayang. lo kelaparan atau gimana, buru-buru amat." Vanila tak menggubris ucapan cowok itu, yang terpenting keselamatan nyawanya, gila aja ia mati di usia muda. Vanila langsung gesit meraih botol itu dari tangan Zayyan kemudian meminumnya hingga kandas tak tersisa dalam botol.

ZAYYAN HARQUEL [END] ✓ SUDAH DI TERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang