01-Si Penikmat Cupcake.
Hujan deras terus-menerus mengguyur kota Bandung sejak siang tadi sampai sekarang. Vanila yang sedang duduk di kafe merenggut kesal, pasalnya hari ini Vanila berniat membeli keperluan bahan-bahan untuk membuat cupcake di rumah. Ia sekarang mulai menyesal, lain kali, Vanila bakal bawa payung kalau kemana-mana.
Ponsel gadis itu berdering di atas meja samping gelas es teh. Terpampang jelas nama 'Chika my bestie' di layar. Dalam hati, Vanila bersyukur, siapa tahu sahabat baiknya itu bisa berbaik hati menjemputnya. Tanpa ba-bi-bu lagi, Vanila mengangkat panggilan Chika.
"Iya ada apa Chik?" Pandangan Vanila tak lepas ke arah jendela.
"Eh lo kemana woy? Gue cariin Lo di rumah lo tapi lo nya nggak ada!" Suara cempreng Chika hampir membuat gendang telinga Vanila sakit.
"Pelan-pelan, Chik. Buset dah kayak emak gue aja teriak-teriak."
"Oke to the point aja, Lo sekarang lagi dimana?"
"Di Caffe tempat biasa gue, elo sama Jody nongkrong." Jawab Vanila.
"Pantesan lo nggak ada di rumah. Ternyata kejebak hujan haha.." Ledek Chika. "Tunggu aja bentar lagi, gue lagi di jalan."
"Emang lo bawa mobil?"
"Iya lah, lo pikir tiap hari gue ke sekolah naik apaan? Naik delman?" ngegas Chika. "Van, mending lo balikan lagi sama kak Zayyan. Udah setahun semenjak lo pisah sama dia lo jadi gesrek otaknya! Ups sori dari lama juga dah gesrek sih hahaha."
Perkataan Chika barusan tentang Zayyan seketika mengurungkan niat nya berkata lagi. Setahun putus dengan Zayyan butuh cukup lama buat move on apalagi soal keluarga nya yang sudah akrab. Kalau kalian berpikir Zayyan yang mulai mengakhiri hubungan, kalian salah besar, justru Vanila sendiri lah yang memulai.
"Halo! Woy!"
Lamunan Vanila seketika buyar, ah iya gadis itu masih berbincang dengan Chika.
"Sori, Chik, eh jemput gue dong! Sekalian anterin gue ke ruko ya, gue mau beli bahan-bahan cupcake nanti."
"Oke bestie!"
Panggilan putus secara sepihak, Vanila merenggangkan tangannya pegal. Sungguh luar biasa hari libur ini. Efek jomblo kelamaan ya begitu. Sampai sekarang Vanila masih betah dengan status jomblo nya, padahal banyak sekali cowok ngantri tetapi ia tolak alasannya 'aku masih ingin sendiri' bahkan Vanila pernah di tembak adik kelasnya-Reyhan. Ketua Volly paling tampan kalo menurut kata Joddy.
"Kak Vanila terima aku jadi pacar mu." Ucap Reyhan sembari menggenggam buket mawar indah di tangannya.
Chika, Joddy dan teman-teman sekala mulai menggoda nya. Ada yang cie cie, siulan menggema ruangan dan lebay nya sampe teriak teriak kebaperan.
Vinila yang liat itu semua mendadak malu. Ini gila! Kenapa semua cowok nggak pernah ngertiin sih! Tahu tahu udah jelas Vanila pengen sendiri. Eh datang ni anak Dajjal satu.
"Boleh ya kak?"
Vanila ragu menjawab, jika ia nolak, takut nyakitin hati Reyhan. Mangkanya Vanila nyuruh cowok itu keluar kelas dan nurut aja gituh dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYYAN HARQUEL [END] ✓ SUDAH DI TERBITKAN
Fiksi Remaja[ FOLLOW AKUN KU DULU SEBELUM BACA. ] [ PART MASIH LENGKAP + SUDAH TERBIT CETAK DI LOVRINZ ] Bagaimana rasanya di tinggal secara tiba-tiba oleh pacar saat lagi sayang-sayang nya? Pasti tidak nyaman bukan? Hal itu itu terjadi pada salah satu ketua ge...