1. Penasaran

101 21 3
                                    

"Gue tau sebenernya lo baik, cuma gengsi lo lebih tinggi."

~~~

"Ta, kantin yuk."

"Males gue."

"Yaudah ke perpus deh."

"Ayo!!"

"Di ajak ke perpus aja lo, semangat '45."

Aleta hanya menyengir melihatkan deretan giginya.

"Lagian gue mau pinjem novel baru."

Eh iya, di perpus sekolah kita ini memang mempersediakan banyak novel novel.

"Ta.." jeritnya

"Apaan sih? Teriak teriak segala, telinga gue pecah nih." mengelus ngelus telinganya

"Lo beneran mau pinjem buku lagi?"

"Iya."

"Emang lo udah beres bacanya? Itu tebel loh Ta, berapa halaman itu?"

"Ya, kalo gue mau pinjem lagi berarti udah beres lah Luna."

Menempelkan tangannya di dahi Aleta "Lo nggak panas, nggak dingin juga, ada angin apa lo baca novel 400 lembar cuma tiga hari?"

"Hehe, gausah kaget gitu dong, soalnya ini semua karena lo."

"Karena gue apaan?"

"Lo lupa? Lo sendiri kan yang nyaranin gue baca novel, pokoknya gue makasih banget sama lo Lun."

"Tapi gue aja yang sering baca novel minimal selesai seminggu, itupun kalau halamannya nggak banyak, tapi lo?"

"Soalnya seru Lun, kalau di tunda terus nanti nggak tau akhirnnya, mau tau nggak?"

"Apaan?"

"Tokoh utamanya ngebaperin banget."

"Dikira lo apa pacarnya?"

"Ah sialan lo, kan kali-kali aja ada cowok kaya gitu."

"Semerdeka lo deh, kacian nanti anaknya tante Maya nangis." terkekeh geli

"Eh sahabat gila dasar."

"Muka lo tuh keliatan banget anak manjanya Ta."

"Lah tiba-tiba? Nggak nyambung banget Luna."

"Serah gue dong."

Bener bener nih gue harus ngadepin sahabat gila kaya dia.

"Lo nggak nyadar Lun?banyak orang yang bilang kita ini mirip, berarti lo juga sama lah anak manja."

"Itu karena kita sering bareng aja."

"Aahh, serah lo dah gue mau ke perpus nanti keburu bel."

"Tapi nanti anter gue ke kantin ya, perut gue laper."

"Laper ya sono ke kantin sendiri, gue aja nggak minta lo nganter gue ke perpus."

"Ciee ngambek."

Ya biarin lah Aleta marah, toh nanti juga dia balik lagi kalo butuh temen curhat. Karena dari kelas X gue tau sifat Aleta, dia nggak bisa marah lama sama orang yang dia sayang. Eh tunggu-tunggu, emang tuh anak sayang ma gue? Ah bodo ah, sama sahabat sendiri pasti sayang kali (?)

A L E T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang