Beli seragam

353 34 0
                                    

Keesokan paginya, seperti yang sudah direncanakan Arkana akan pergi ke mall untuk membeli seragam sekolahnya. Tadi dia sempat mendengar keributan kecil dari adik dan ayahnya, tapi dirinya enggan bangkit dari tempat tidur karena masih merasa capek dan sekarang Arkana bangun tepat jam sepuluh siang.

Dia pun bergegas membersihkan diri dan bersiap-siap, hari ini Doni belum sempat membelikan Arkana motor seperti yang sudah diminta. Jadi sepertinya lelaki itu akan bepergian sementara menggunakan taksi. Pusat kota akan menjadi semakin panas nanti, oleh karena itu didalam tasnya Arka memasukkan botol air mineral dan obat yang selalu setia menemaninya.

"Kan gak lucu nanti ada berita orang ganteng pingsan dimall,"

Setelah memastikan tidak ada barang yang tertinggal dan penampilannya sudah tampan no debat, Arkana langsung keluar rumah untuk menunggu taksi pesanannya datang. Setelah menunggu beberapa menit sampailah mobil berwarna biru itu dan Arkasa langsung menaikinya.

Brum!

Selama didalam taksi Arkana mencoba menikmati perjalanannya, dia menghafal jalan dan mengingat beberapa nama toko yang menurutnya bisa menjadi icon mudah diingat jika nanti dia ingin janjian dengan seseorang.

"COD-an semvak betmen disini lucu kali ya, kan tempatnya sejuk-sejuk alami dibawah pohon rindang pinggir jalan,"

Ya, Arkanaa sangat menikmati setiap detiknya dimobil. Bahkan sampai si supir taksi geleng-geleng kepala mendengarkan celotehan Arkana yang menurutnya aneh. Karena sebenarnya jarak antara rumah lelaki itu dengan mall tidak terlalu jauh, mereka pun sampai dengan waktu yang cepat.

Setelah memberikan bayaran sesuai dengan nomill pesanannya, Arkana turun dari taksi dan masuk kedalam mall. Matanya langsung melihat keseluruh penjuru, tempat itu begitu luas dengan berbagai macam dagangan dan merek yang berbeda. Arkana jadi bingung harus pergi kemana dulu.

Tap!
Tap!
Tap!

Tapi meski pikirannya bingung begitu kakinya tetap melangkah dengan penuh keyakinan, yang penting jalan aja dulu beli atau nggak mah gimana nanti begitu mungkin pikir Arkana. Dan yang apa dia lakukan tidak sepenuhnya salah, titik pemberhentian pertama lelaki itu adalah sebuah toko tas yang menyediakan berbagai model dan jenis dilihat dari pajangan etalasenya.

"Selamat siang dan selamat datang ditoko kami, ada yang bisa dibantu?" sapa pelayan toko dengan ramah ketika Arkana masuk.

Ternyata tidak ada pelanggan lagi selain dirinya, Arkana lebih menyukai situasi seperti ini karena dia bisa lebih intens dan bebas bertanya tentang barang yang akan dia beli. Intinya seperti private service.

"Bedanya dua tas ini apa kak?"

"Gak jauh berbeda sih kak, dari harga juga beda tipis. Tapi menurut saya yang kanan ini jauh lebih solid, jadi bakalan aman kalau kakak bawa banyak buku atau barang,"

"Yaudah saya ambil dailypack yang hitam itu aja," ujar Arkana sambil menunjuk tas polos berwarna hitam dengan ukuran sedang yang menggantung dietalase paling atas.

Ya, dia membeli barang bukan dari dua pilihan sebelumnya. Begitulah Arkana, dia senang menjaili orang dan sekarang pun dia hanya memasang wajah tak berdosa saat pelayan tadi terlihat seperti sedikit kesal karena ulahnya.

"Barangnya mau dicoba dulu kak?"

"Gak usah, nanti kalau dicoba dulu jadi barang bekas pakai dong. Kan saya pengennya baru buat sekolah besok,"

"Lah kocak,"

Huft!

Pelayan toko itu langsung membekap mulutnya ketika dia menyadari sudah salah berbicara, dengan cemas Perempuan itu langsung membungkukkan sedikit badannya dan meminta maaf.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang