(11)

2.8K 356 36
                                    

Sudah satu minggu sepasang adik kaka yg malang terkurung dalam tawanan besi yg kukuh dan abadi, tidur kedinginan makan tidak enak semuanya sungguh menyedihkan berada dalam sangkaran tersebut, hal yg paling menyedihkan untuk kedua gadis itu orang yg selama ini begitu dekat dengannya belum ada satupun yg mendatanginya entah belum mengetahui kasusnya atau bagai mana??

Tapi tentu sajah kasus tentang masuknya sepasang adik kaka atas pembunuhan tentu sajah kasus itu bukan hanya gemper di masyarakat tapi sudah ke seluruh media khususnya masuk dunia televisi, berita yg tengah Hot kesetiap peloksok dan menjadi bincangan setiap orang yg bergabung bahwa sepasang adik kaka yg satu pengusaha muda dan yg satu pemilik dua caffe dan butik yg terkenal kini telah di tahan karna pembunuhan...tentu sajah....nama Kim Jisoo dan Lalisa Manoban sudah sangat rusak di muka publik. Reputasinya jatuh atas kasus tersebut.

Nama Kim Jisoo dan Lalisa Manoban saat ini adalah bahan bincangan untuk semua orang dan menilai buruk padanya karna mereka tidak tau masalahnya jadi hal yg wajar jika kata kata itu keluar dari banyak mulut.

Selama satu minggu tidak ada yg bisa mereka lakukan selain menangis dan meratapi nasibnya saat ini. Meski hanya 4 tahun tapi jangankan untuk 4 tahun untuk satu bulan sajah sudah tidak sanggup berada dalam tawanan seperti itu...merasa hidupnya berada di neraka yg ada di dunia karna itu memang benar.

Kedua gadis cantik itu jarang makan meski saling pakasa dan saling bujuk namun ujung ujungnya keduanya berakhir dengan saling menangis...teringat pada orang tuanya, andai orang tuanya masih hidup mungkin hidupnya tidak akan malang seperti saat ini yg sangat menyedihkan.
Jisoo yg paling tua mencoba untuk bersabar dan berlapang dada atas takdir ini namun entah kenapa setiap ingin mencoba menerimanya air matanya tidak akan tertahan untuk ia bendung pasti sang adik harus melihatnya menangis. Dan sejak kejadian itu di mana dirinya akan membunuh istrinya dan istrinya hanya pasrah diri di sini pikiran Jisoo mulai meraut beracak mulai memikirkan tentang istrinya. Bagai mana kabarnya? Sedang apa di sana? Apakah dia sudah makan? Apakah tidurnya nyaman? Mungkin dirinya akan baik baik sajah tidak sepertiku yg menderita...itulah yg hari hari ini ada di benak Jisoo, selaian menangis Jisoo hanya melamun pikiran kosong dengan perasaan hancur.
Namun ia setidaknya merasa lega karna luka bekas tembak di tangan Lisa mulai kering walau belum sembuh sepenuhnya karna prosesnya cukup lama apalagi luka itu hampir tembus menerobos kulitnya..

"Ka..?" Panggil Lisa pelan seraya mengusap tangan kakaknya yg meluk lututnya

"Iyaa sayang.." Jisoo tak kuasa melihat sang adiknya yg tamapk sedih sama sepertinya

"Kepalaku pusing" Ucap Lisa

Jisoo langsung menge-cek kening Lisa

"Ya tuhan...tubuhmu panas!" Jisoo panik lalu melihat keluar

"Pak...adik saya sakit, saya butuh obat atau tolong bawa ke rumah sakit terdekat" Mohon Jisoo pada salah satu petugas

Pria keker itu mendekat besi yg di tempati Lisoo.

"Nona jangan coba coba untuk menipu kami, kami sudah biasa mendapatkan ucapan seperti ini dari tahanan jadi kami tidak akan percaya"

Jisoo merasa geram atas jawaban pria tersebut.

"Jika bapak tidak percaya kau bisa cek sendiri bahwa tubuh adik saya sangat panas" protes Jisoo tidak tetima dan mulai emosi

"Diamlah...!" Lalu pria itu pergi

"Kau..-"

"Ka...sudah, aku tidak apa apa!" Lisa menahan tangan Jisoo

"Lisa..." sungguh Jisoo tidak kuasa dengan ke adaan seperti ini. Ia hanya bisa membawa tubuh adiknya ke dalam tubuhnya. Di peluk erat erat

>Because Of Revenge< (Jensoo×Chaelisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang