(05)

3K 355 17
                                    

"Bagai mana ka?"

Orang yg di tanya menarik nafas terlebih dahulu sambil mendaratkan pantatnya di sebuah sofa panjang ia lantas mengambil sebatang rokok yg tergeletak di atas meja ruang tamu dan di temani oleh segela wine dan juss strawberry dua gelas ya itu milik Jisoo dan Lisa yg sedang bersantai di ruang tamu setelah menjalankan misinya

"Sukses!! tapi hampir sajah semuanya gagal, pria biadab itu tidak menginjinkan kaka untuk menikahi anaknya tetapi gadis bodoh itu memohon agar hubungan kami di restui akhirnya manusia setan itu mengjinkan kaka untuk menikahi anaknya" Jelas Jisoo, tampak jelas rahut wajahnya sedang emosi di tambah menghisap asap rokok dengan cara kasar

"Untung sajah sepasang suami istri yg kaka sewa sangat pandai bersandiwara dan mereka sangat ahli dalam berperan orang tua yg bijak" Sambungnya sambil membuang arang rokoknya

Lisa menghela nafas mendengar ucapan sang kaka

"Kau tau? Sekian lama kita tidak melihat pembunuh itu dan tadi kaka bertemu langsung, demi tuhan rasanya sakit melihat wajahnya semua bayang bayang bagai mana dia telah membunuh ayah dan ibu dulu, sungguh sakit!" Lanjutnya, Jisoo menunduk menahan air mata yg rasanya sudah penuh di setiap sudut matanya

Sementara Lisa sudah meneteskan air mata, gadis yg lebih muda itu telalu lemah kala membahas orang tuanya apalagi mengingat cara orang tuanya di bunuh dengan cara yg lebih dari seekor binatang pas di depannya.. tetapi dengan sigap ia menghapus air matanya ia tidak ingin menjadi gadis lemah lagi, tidak ingin menjadi gadis yg lembek lagi ia sudah besar dan bertekad bulat akan membunuh keluarga Taehyung jadi ia harus extra hati hati dalam bertindak apalagi ini menyangkut nyawanya sendiri yg harus ia taruhkan. Namun kedua gadis kaka beradik itu sudah tekad pada misinya apapun resikonya bakal mereka hadapi dan menerimanya bagai mana nantinya walau harus berakhir dengan titik darah tidak ada takut sedikitpun apalagi mundur!!!

Lisa menarik nafas berat kemudian mendongak mengatur nafasnya yg amat sesak.

"Kita tidak boleh bersedih ka, mari kita berjuang bersama lakukan segera rencana yg sudah kita rancang, aku sudah tidak sabar ingin membalas kematian orang tua kita..rasanya masa masaku belum tenang jika manusia itu masih bernafas bebas!" Ujar Lisa dengan nada menekan

Jisoo mendongak sembari mengipasi wajahnya dengan tangan kanan lalu ia meraih Juss strawberry dan menghisapnya

"Kau benar lisa...tapi kaka mohon padamu, jika kita sudah berhasil masuk rumah mereka kita tidak boleh gegabah, kita harus bisa menahan emosi. Apapun yg akan kita lakukan maka harus saling berkomunikasi terlebih dahulu, tapi kau ingat di rumah itu kita akan berperan sebagai orang asing atau lebih tepatnya kita harus berpura pura saling mengenalkan diri dulu" Terang Jisoo menatap lekat mata sang adik dengan perasaan cemas

Lisa mengangguk mantap

"Aku mengerti ka...semoga rencana kita berhasil dan kita akan tetap bersama dan selamat dari misi kita ini, hanya kaka yg aku miliki"

"Shhhttt..kau tidak boleh bicara seperti itu lisa..kita akan baik baik sajah dan kita akan selalu bersama" Jisoo mendekap tubuh adiknya dan memberi kecupan lembut di pucuk kepala sang adik

°°°°°



"Kau ingin makan dulu atau langsung mencari gaun?" Tanya Jisoo.

Saat ini mereka tengah berjalan menjelajahi isi mall tujuannya akan pergi ke sebuah butik yg tak jauh dari mall untuk mencari gaun pengantin mereka yg dua hari lagi akan menikah.
Dengan berjalan gontai Jensoo berjalan dengan badan terus menempel tak segan segan untuk menunjukan kemesraan mereka di depan publik.

>Because Of Revenge< (Jensoo×Chaelisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang