(15)

3.6K 365 66
                                    

"Aku selalu membawa makanan yg bergizi dan sehat, tapi kenapa aku sangat sedih melihat badanmu yg semakin kurus?"

Somi sudah meneteskan air mata. Hatinya serasa sakit melihat orang yg ia sayangi tampak kurus pipi menirus.

"Aku tidak apa apa somi, percayalah! Makanan yg kau bawakan untukku selalu enak" Sahut Lisa pelan yg duduk di samping Somi.

"Apa yg kau pikirkan lisa? Apa yg membuatmu hingga seperti ini?" Somi mengusap lengan Lisa.

"Aku hanya memikirkan ingin segera bebas dari sini. Hanya itu sajah"

"Bohong! Kau harus jujur padaku, aku tau kau berbohong" air mata Somi makin banyak

Lisa tampak menghela nafas ia lantas mengusap wajahnya lesu.

"Apa kau sudah mulai memikirkan istrimu?" Lisa dengan santai menoleh pada Somi sembari tersenyum samar

"Bahkan aku sudah jatuh cinta padanya somi, aku tersiksa! Sesungguhnya aku sangat merindukannya..tapi dia tidak pernah ke sini. Aku ingin sekali melihat wajahnya walau hanya sebentar, aku sangat merindukannya!"

"Waktuku sudah habis, pulanglah, hati hati" Ucap Lisa lembut dan mengusap pipi Somi.
Somi mengangguk ia lantas mencium pipi Lisa sebelum akahirnya pergi.
Lisa diam menatap kepergian Somi.

"Maafkan aku somi, rasanya aku akan menyakiti perasaanmu jika aku jujur saat ini, biarkan semuanya seperti ini hingga waktunya tepat dan kau bisa menerima kenyataan" Lisa bangkit dan kembali masuk tahanan.





°°°°°

Empat tahun kemudian...

"Jichu..."

"Jennie..."

"Jichu..."

"Jennie..."

Air mata kedua gadis itu sudah berlinang dengan saling tatap penuh makna dan senyum penuh arti..
Tangis bahagia yg kini Jisoo sudah di bebaskan dari tahanan kukuhnya.

Jennie masih berdiri di lorong kantor polisi yg baru datang untuk menjemput istrinya. Jisoo berdiri di dekat kursi sang penjaga sana dengan pakaian bisa.
Keduanya masih saling lempar senyum dan tatapan yg tidak bisa di artikan.

"Jenn...."

"Jichuu...."

*hap

Keduanya saling tubruk dan berpelukan erat seakan tidak mau terlepas lagi.
Suara isakan sangat jelas terdengar di ruangan sana.

"Aku sangat bahagia sayang, akhirnya kita bisa bersama terus" Seru Jennie sambil menyusupkan wajahnya ke bahu Jisoo

Jisoo hanya diam seolah tak mampu bicara merasakan gejolak bahagianya ia hanya mengeratkan pelukannya dan mengangguk.

"Lice mana?" Tanya Jennie yg kini sudah melepaskan pelukannya sambil melihat sana sini

"Dia sudah pulang duluan, dia bilang tak tahan merindukan mobilnya" Ujar Jisoo terkekeh

Jennie menaikan alisnya namun tidak ingin banyak tanya.

"Kita pulang ke mana jen?" Tanya Jisoo menatap sang istri intens.

>Because Of Revenge< (Jensoo×Chaelisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang