PART 2. pertemuan

19.1K 1.2K 26
                                    

“nabila kamu di mana? 10 menit lagi ceo baru akan tiba di kantor! Kamu ini kebiasaan, pasti tadi malem kebablasan baca novel kan? Nabila, nabila kamu itu ada otak tidak sih. Hari ini ceo baru pertama kali memasuki kantor dan semua staf harus menyambutnya,”
entah apa lagi yang diucapkan Elsa, Nabila terlalu fokus untuk melangkahkan kakinya secepatmungkin dengan high hells 10 centinya.

Jika di pikir-pikir tebakan Elsa memang benar, semalaman Nabila membaca novel online dari HP_nya. Sejak lulus SMA Nabila memang menjadi kecanduan membaca novel online, jika dulu hanya iseng buang waktu, sekarang malah mencadi jadwal tetapnya setiap malam.

“astaga demi B.I ikon yang mukanya kadang gemesin tapi memprihatinkan. Kaki Bila sakit.” Andai ini bukan acara penyambutan CEO baru Nabila enggan memakai 10 centi cantiknya ini. Tapi, demi 170 tinggi badan yang di idam-idamkannya dia rela.

Kesan pertama CEO terhadapnya harus wanita cantik, sexy dan pastinya pintar. Yah pikir Nabila, tapi siapa yang tahu takdir?

“cepat-cepat.” Ucap Elsa saat melihat Nabila dan langsung menyeretnya ke ruang pertemuan. Nabila hanya bisa meringis saat kakinya terasa sakit.

Diruang pertemuan sudah penuh dengan semua karyawan dan mungkin hanya tinggal dia dan Elsa yang memang baru tiba.

“El, Nab.”

“Sam.” Senyum Nabila dan Elsa saat melihat Samuel dirgantara teman seperjakanya melambai di barisan depan terhadapnya. Cepat-cepat kedua wanita cantik primadona kantor tersebut melangkahkan kakinya dan duduk di depan di kursi yang telah di sediakan oleh Sam.

“untung CEO baru masih belum sampai.” Ungkap Samuel di ikuti anggukan Elsa dan Nabila yang sedang mengatur nafasnya.

Tapi tidak berlangsung lama, pintu samping ruang pertemuan terbuka, dan beberapa petinggi dan pemegang saham memasuki ruangan. Nabila hanya dapat melihat CEO lama mereka pak Ramdhani yang di sampingnya ada sosok pemuda yang agak familiar menurut Nabila.


“dia masih sendiri!” ungkapan itu membuat Fatih menyeringai dan memandang Ayahnya penuh senyuman. Terima kasih terhadap ayah tercintanya yang tadi pagi tiba-tiba memberikannya info yang pasti akan membuat sang Ibu istri tercintanya tersebut akan menjerit saking bahagianya.

“dia memang hanya milikku,” pernyataan arogan tersebut membuat Ramdhani tersenyum. Putra tunggalnya adalah sosok yang sangat arogan, sikapnya keras kepala. Apa yang tidak menarik minatnya maka tidak akan dia hiraukan seberusaha apa pun kalian memaksanya, tapi sebaliknya saat ada sesuatu yang menarik perhatiannya dan minatnya maka dengan cara apa pun dia akan memilikinya.

Apa lagi wanita itu yang telah membuat putra tunggalnya bertambah acuh dan tidak pernah dekat dengan wanita mana pun lagi, khawatir akan keturunan keluarganya membuat Ramdhani diam-diam mengawasi wanita mantan pacar putranya tersebut.

“mohon kerja samanya.” Ucap Fatih mengakhiri pidatonya. Tepuk tangan meriah membahana di ruang pertemuan tersebut. Beberapa wanita kegirangan melihat putra tunggal pemilik perusahaan tersebut, selain tampan, kaya juga mempesona.

“Nab apa aku Cuma khilaf yaa. Tapi sepertinya CEO baru kita agak familiar deh Nab.” Bisik Elsa pada Nabila yang fokus melihat Fatih.

“sialan.” Umpat Nabila langsung saat melihat senyum sinis CEO barunya tersebut. Sekarang dia ingat, bangai mana dia bisa lupa akan sosok yang membuatnya nelangsa hampir berabat-abat tersebut.

“ Fatih.” Ucap Nabila membuat Elsa menyengitkan dahinya.

“ Nab, Aku tahu Fatih memang mantan terindah kamu, tapi jangan sampai halu gini dong.”




Fatih yang sejak tadi menatap Nabila semakin tersenyum semringah saat melihat gerak bibir Nabila yang mengucapkan namanya. “ aku ingin dia menjadi asisten pribadiku.” Ungkap Fatih terhadap Baskoro selaku asisten ayahnya dulu.

“bukankah Anda sudah mempunyai asisten pribadi, yaitu tuan Bagas tuan?” tanya Baskoro hati-hati sebab temperamen anak bosnya ini sungguh arogan dan tidak suka di bantah.

“ada larangan mempunyai asisten lebih dari satu?”

Seketika Baskoro diam saat mendengar nada Fatih yang datar. “baik tuan, tapi siapa yang tuan maksud? “

“Nabila Anggeraini.” Baskoro hanya menganggukkan kepalanya. Sedang dalam hati dia turut berduka untuk akuntan cantiknya tersebut.

Mantan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang