PART 9

20K 1.2K 255
                                    

Nabila hanya bisa menunduk saat di hadapannya Fatih menatapnya tajam. Jika di pikir-pikir untuk apa juga Nabila takut, Fatih bukan siapa-siapanya lagi. Dengan ragu Nabila mengangkat kepalanya menatap Fatih yang menatapnya tajam, seketika nyali Nabila kembali ciut.

"Duduk Nabila!" Perintah Fatih. Nabila langsung duduk di sofa tepatnya samping Fatih. Terkutuklah saat di kamar Fatih hanya ada satu sofa panjang.

"Berniat selingkuh eh?" Tanya Fatih sambil mencengkeram dagu Nabila. Nabila hanya bisa meringis. Saat ini Fatih diliputi emosi dan sialnya Nabila tidak ada keberanian hanya untuk sekedar membalas tatapan mata Fatih.

"Jawab." Bentak Fatih membuat Nabila langsung memejamkan matanya. Ketakutan menguasainya saat ini.

Fatih melihat Nabila tidak menanggapi ucapannya langsung mengeram menahan emosi. Dengan sekali sentak Fatih mengangkat Tubuh Nabila yang membuat Nabila memekik kaget.

Dengan kasar Fatih pun membanting tubuh Nabila ke atas kasur di susul Fatih yang setengah menindih tubuhnya dan langsung menggigit bibir Nabila sebelum menyesapnya dengan keras untuk menyalurkan emosinya. Sedang Nabila hanya merintik saat merasakan sakit di bibirnya..

"Kamu milikku, ingat itu. Jangan memancing emosiku terus menerus Nabila."

Nabila terkekeh saat mendengar ucapan Fatih. Miliknya? Lalu jika Nabila milik dia, apakah Fatih juga milik Nabila. Nabila tidak tahu harus berbuat apa.

Nabila memejamkan matanya. Seketika pusing memikirkan hidupnya. Nabila akui, rasa sayang terhadap Fatih masih besar, tapi kembali bersama Nabila enggan. Cukup sekali rasa sakit itu dia rasakan, tapi sikap Fatih saat ini membuatnya frustrasi.

"Kamu milik aku." Tekankan Fatih sambil memeluk Nabila erat. Jika di pikirkan Fatih seperti memiliki kepribadian ganda, dia akan manis dan manja saat bersama Nabila, tapi jika emosinya sedang tersulut, maka Nabila memilih diam, karna Fatih sungguh menyeramkan.

"Fatih sebenarnya hubungan kita apa?" Tanya Nabila lirih, dia lelah.

"Kamu milikku, selalu dan selamanya."

" jika aku milikmu, lalu kamu?"

"Aku milikmu, tentu saja." Jawab Fatih langsung. Sedang Nabila hanya tertawa sumbang saat mendengar jawaban Fatih, membuat Fatih langsung memeluk Nabila erat.

"Melelahkan." Gumam Nabila sambil memejamkan matanya. Dia pasrah, jalani saja seadanya pikir dia.


****

Nabila hanya bisa bungkam. Saat ini dia sedang berada di mobil bersama dengan Fatih. Hari ini adalah malam ulang tahun perusahaan, sekaligus peresmian Fatih selaku CEO baru menggantikan sang Ayah.

Jangan tanya kenapa Nabila kesal. Setelah seharian di kurung di apartemen laki-laki tersebut. Sekarang Nabila harus pergi ke pesta dengan laki-laki arogan tersebut, gagal sudah niat dia untuk tebar pesona.

"sayang." Panggil Fatih, laki-laki tersebut masih kesal, mengingat gaun yang di pakai Nabila membungkus sempurna lekuk tubuh Nabila dan jangan lupa bahunya yang terekspor sempurna, bersyukurlah kaki jenjangnya masih tertutup aman.

"Diam Fatih, jika tidak aku pulang." Ancam Nabila. Sudah dia putuskan. Jika memang harus kembali terhadap Fatih setidaknya dia akan membuat laki-laki tersebut membayar semua rasa kecewa dan sakit hatinya dulu, Nabila yang sekarang bukanlah Nabila yang dulu Naif dan terlalu bodoh.

Sesampainya di gedung tempat acara di selenggarakan Nabila turun di susul Fatih yang langsung merangkul pinggangnya mesra.

"Jangan jauh-jauh dariku." Perintah Fatih yang hanya di jawab dengan dengusan oleh Nabila.

Belum dua menit mereka memasuki tempat acara. Nabila dengan semangat sudah berhambur memeluk sahabatnya Elsa yang ternyata pergi dengan Samuel. Juga jangan lupa wajah laki-laki tersebut yang sudah menatap ngeri ke arah Fatih yang menatapnya tajam bak musuh.

"Kok bisa sama anak kecebong sih berangkatnya?" Tanya Nabila di jawab cengiran Elsa.

"Hemat ongkos." Samuel hanya bisa bersabar saat mendengar ucapan Elsa. Mencintai wanita yang tidak peka itu memang tidak mengenakkan.

"Kam..." belum sempat Nabila mengumpat bibirnya sudah di bekap Fatih.

"Ucapannya sayang, tolong." Nabila hanya bisa mendelik terhadap Fatih. Sedang Nabila yang telah menjadi sorotan semua tamu sebab kedekatannya dengan Fatih masih belum menyadarinya.

"Kita ke sana dulu." Ucap Fatih sebelum mengeret Nabila menuju orang tuanya yang sejak tadi telah melihat tingkah konyol Nabila.

" kok jadi aku yang dag dig dug sih." Ucap Elsa membuat Samuel mengerutkan dahinya.

"Maksudnya?" Tanya Samuel.

"Liat Nabila otw camper, bikin aku dag dig dug." Terang Elsa membuat Samuel mengelus dadanya, sabar, untung sayang.






*****

"Ayah, ibu." Sapa Fatih saat telah di hadapan Ayah Ibunya. Sedang Nabila hanya menarik-narik ujung jas Fatih.

"Nabila." Bukannya menjawab sapaan anaknya Sang Ibu malah menyapa Nabila.

" apa kabar tante." Jawab Nabila canggung. Sedang Ayah Fatih yang dari awal memang tidak pernah bertatapan langsung dengan wanita hanya acuh.

"Fatih, ayah ingin kamu memperjelas semuanya nanti." Ucap sang Ayah membuat Fatih tersenyum, dia mengerti maksud ayahnya.

"Nabila, tante kangen. Maaf in anak tante ya." Ucap Ibu Fatih membuat Nabila tidak enak. Bagaimana pun sang Ibu sangat baik terhadap Nabila dulu.

"Sudah berlalu tante."

"Ibu, ayah. Fatih ke sana dulu." Ucap Fatih sebelum menyeret Nabila.


Cuma segini aja dulu yaaa. Maaf. Nanti di usahakam lebih panjang lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mantan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang