PART 7

14.6K 926 19
                                    

Fatih mau pun Nabila hanya diam, membuat Bagas yang berada di antara keduanya menjadi serba salah. Bagas mendongak melihat Nabila yang cemberut sedang Fatih menatap tajam Nabila.

"itu selingkuhan kamu?" Tanya Fatih sambil memandang Nabila tajam. Nabila hanya menatap Fatih sekilas sebelum membuang muka, enggan melihat muka Fatih.

Bagas hanya bisa menghela nafas. " maaf 15 menit lagi kita ada rapat." Celetuk Bagas mengingatkan Fatih yang masih menatap tajam Nabila.

"Ya sudah aku akan kembali ke ruanganku." Belum sempat Nabila melangkah suara tajam Fatih sudah menginstruksinya.

"Duduk kembali NABILA ANGGERAINI." Dengan menekankan nama lengkap Nabila, membuat Fatih bertambah menakutkan. Sedang bagas enggan lagi bersuara dan lebih memilih memainkan tabletnya dan mengecek jadwal Fatih. Karna sepertinya jadwal hari ini akan berantakan.

"Kosongkan semua jadwalku hari ini." Perintah Fatih, " dan kamu bisa keluar Bagas." Tambahnya lagi tampa bantahan, membuat Bagas hanya bisa pasrah, melangkahkan kakinya keluar ruangan dengan seribu makian di dalam hatinya. Lebih buruk dari pada yang Bagas bayangkan, hari ini dia harus puas dengan sumpah serapah semua klien yang ada.



"Nabila," panggil Fatih tapi tidak di hiraukan Nabila, dia terlampau kesal sebab ucapan Fatih terhadap temannya tadi.

"Berhentilah merajuk, hanya karna laki-laki itu." Fatih tetaplah Fatih, ternyata beberapa tahun tidak bertemu tidak mengubah sikap arogannya.

Nabila yang kesal langsung berdiri hendak meninggalkan Fatih, terserah Fatih apabila akan memecatnya. Nabila sudah siap mengacuhkan Fatih sebelum tangan laki-laki arogan tersebut menariknya dengan kencang membuat Nabila oleng dan terjatuh tepat di pangkuan Fatih.

Dengan sebelah tangan yang masih memegang pergelangan tangan Nabila, sedang yang satunya melingkar di pinggang ramping Nabila. Fatih menatap Tajam tepat ke dalam dua bola mata Nabila yang sedang mendelik ke arahnya, kesal.

"Kamu terlalu berani sekarang sayang." Bisik Fatih sambil mengelus lembut pipi Nabila.

"Karna aku tidak mungkin tertipu untuk kedua kalinya." Jawab Nabila membuat Fatih mengeratkan pelukannya.

"Kamu milikku. Dulu, sekarang, atau pun masa yang akan datang!" Klaim Fatih sambil terus memeluk Nabila yang berada di pangkuannya.

"Jika dengan cara halus kamu tidak luluh, jangan salahkan aku jika berbuat kasar." Peringat Fatih membuat Nabila yang jengah langsung mendorong Fatih dan berdiri sambil menunjuk Fatih kesal.

"Apa, kamu mau apa lagi? Memukulku? Mengancam ? Apa? Memecat? Silakan aku tidak takut asal kamu tahu."

Fatih mengangkat alisnya sambil tersenyum yang tidak bisa di pungkiri oleh Nabila membuatnya sedikit takut.

"Kamu salah by," Fatih menatap pemandangan di luar jendela dengan senyum angkuhnya.

"Kisah kita udah usai Fatih."

"Keluarga, teman, semuanya aku akan hacurkan. Aku bukan Fatih yang dulu lagi By, duduk dikursi ini membuat aku bisa melakukan banyak hal. Bahkan hal kotor sekalipun akan aku lakukan, jika itu bisa memastikan kamu menjadi milikku lagi."

Seketika Nabila berdiri mendengar ucapan Fatih. "Jiww psico kamu semakin menjadi. Kamu gila Fatih."

Fatih hanya tertawa terbahak-bahak saat mendengar ucapan Nabila.

"Demi kamu, bahkan aku tidak ragu menjadi pembunuh."








Dengan kesal Nabila menutup pintu ruangan Fatih dengan membantingnya. Sedangkan Bagas hanya meliriknya sekilas sebelum kembali menunduk melihat berkas-berkas di hadapannya. Dia enggan berurusan dengan dua orang ini.

Dengan malas Nabila duduk di tempatnya, untunglah lantai ini hanya ada ruangan Fatih, sekaligus tempat bagas dan dia selaku asisten Fatih. Sedang ruangan yang lain hanya ruang rapat, kamar mandi, ruang tunggu, sedang sebagian besar tempat di habiskan oleh ruangan Fatih yang meliputi, kamar tidur, kamar mandi dan ruang baca.

Mantan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang