Live With A Bad Boy | 4

115K 5.4K 86
                                    

Aresha akhirnya memilih untuk pergi ke ruang guru sebelum ke kelasnya. Jadi sekarang ia berjalan mengekori Bu Aila, guru wali kelasnya. Aresha penasaran, apa benar ia sekelas dengan Dehaan?.

Mereka akhirnya tiba di kelas XI IPA 3, Aresha terhenti di depan pintu begitu ia melihat Dehaan tengah mengobrol bersama teman-temannya di deretan kursi belakang.

"Baiklah semuanya, duduk di kursi kalian masing-masing. Hari ini kalian kedatangan teman baru." ucap Bu Aila yang dipatuhi semua murid.

Aresha melangkah ke dalam kelas setelah diberi isyarat oleh Bu Aila, ia melihat semua teman-teman di hadapannya. Semoga saja ia akan bisa berbaur dengan mereka nantinya.

"Perkenalkan dirimu, nak." kata Bu Aila.

Aresha mengangguk pada Bu Aila, kemudian memperkenalkan dirinya kepada teman-temannya.

"Halo, nama gue Aresha Ashana, pindahan dari SMA Nusantara 3 Bali, salam kenal, semoga kita bisa akrab satu sama lainnya." ucap Aresha yang diakhiri dengan senyumannya.

Pindahan?. Apakah dengan surat 'pengeluaran' dari sekolah, itu termasuk kategori pindah sekolah?.

Diam-diam Aresha melirik ke arah Dehaan yang tengah menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi.

"Baiklah, sekarang Aresha duduk di kursi yang kosong ya. Ibu mau ke kantor sebentar, ada buku yang tertinggal." kata Bu Aila pada Aresha.

Aresha mengangguk lalu melirik kesana kemari, dimana kursi kosongnya berada.

"Aresha, kursi kosongnya ada di sini!, dekat babang Dehaan!" ucap cowok di hadapan Dehaan yang diikuti sorakan-sorakan dari teman-teman lain.

Dehaan menoleh, menatap Aresha. Segera ia angkat tasnya dari kursi kosong itu, lalu menepuknya dan mengisyaratkan Aresha untuk duduk di sebelahnya.

Yang benar saja! jadi mereka harus terus bertemu bahkan di sekolah.

Mau tidak mau Aresha melangkah ke sana, lalu duduk di sebelah Dehaan. Ia menatap sekeliling lalu tersentak begitu semua pandangan tertuju ke arahnya dan Dehaan, banyak dari mereka yang tertawa kecil dan menyoraki kata 'ciee' pada Aresha dan Dehaan.

"Kenalan dulu dong," seorang cowok mengulurkan tangannya pada Aresha, "Dio." ucap cowok itu.

Aresha baru saja ingin menjabat tangan Tio, tapi Dehaan menepis tangannya dan malah membalas uluran tangan Tio.

"Namanya Aresha." kata Dehaan.

Tio tertawa dan menyikut Jefri, temannya. "Dehaan kayaknya suka deh sama Aresha." bisik Tio. Bukan, itu seperti bukan bisikan karena suara itu dapat didengar oleh Dehaan dan Aresha.

"Well, bahkan tadi gue ngeliat mereka pergi bareng." ucap Jefri.

Aresha menghela nafas, ia melipat tangannya di atas meja, lalu menempelkan wajahnya di sana. Ia merasa bosan sekarang.

Tiba-tiba ia merasakan tarikan di rambutnya, ia menoleh pada Dehaan. Cowok itu terkekeh sembari menarik pelan rambut Aresha yang tergerai. Aresha menepis tangan cowok itu lalu memukulnya kesal.

"Ngapain sih lo?!, gue udah cukup kesal pagi ini karena harus sekelas sama lo, jadi jangan bikin gue kesal lagi." ucap Aresha dengan suara yang lumayan keras dan memancing perhatian murid-murid lainnya.

"Kenapa emang?. Lo cukup membiasakan diri, itu aja kenapa susah sih?" tanya Dehaan pada Aresha dengan pelan.

"Oke! gue sedang ngelakuinnya, jadi berhenti liat-liat gue." kata Aresha mendorong pelan wajah Dehaan, membuat cowok itu melihat ke depan.

Live With A BadBoy✔️[sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang