"Aku akan selalu bersama mu, sampai kita bisa menyelesaikan cerita kita"
Tay membuka matanya. Ia mengedip dan ingat bahwa ia seharusnya tidur bersama seseorang yang sekarang sudah tak lagi berada di sebelahnya. Tay tidak berniat untuk bangun namun perutnya langsung berbunyi begitu dia mencium bau yang tak asing.
Roti di bakar.
Tay berjalan pelan kearah sumber harum tersebut dan hatinya meleleh melihat New sedabg menyiapkan semua ini. Tay hanya memperhatikan New dari belakang berusaha untuk tidak membuat suara yang dapat menyadarkan New namun tampaknya sia-sia.
"aku cuman buat satu. Buat sendiri" Tay tersenyum "halah, orang udah ada dua piring di meja" Tay berjalan kearah meja dan hatinya berdetak dengan cepat. Semua ini terasa tak asing di hatinya. Melihat New memasak, mencium harum roti, atau berdua bersama di satu rumah semuanya tampak tak asing dan Tay menyukainya.
"ternyata kamu kalau bangun lama ya" New duduk di depan Tay yang sudah menggigit rotinya "engga, cuman karna kamu disini aku jadi nyaman" New menutup mukanya agar Tay tidak melihat muka New yang tersenyum lebar.
New benar-benar menyukai bibir manis Tay.
Mereka makan dalam diam sambil menatap mata satu sama lain. Semua rasanya tak asing bagi Tay dan New seakan mereka memang pernah melakukan semua ini.
"Hari ini aku gaada kelas, minggu juga. Kalau kita mau mencari lebih jauh tentang kita aku bisa" Tay menaikan alisnya. Benar, mereka belum berbicara tentang apa yang mereka akan lakukan selanjutnya "kita nyari lotus merah gitu?" Tay menatap mata New yang berbinar "apalagi emang yang bisa ngebuat kita ngeliat mimpi kita kecuali itu. Hanya itu yang tertulis dalam legenda".
Hari ini cuaca tampak cerah, awan bahkan tidak menampakkan dirinya membuat matahari tidak dapat bersembunyi dimanapun dan Tay tahu bahwa hari ini akan menjadi hari yang bagus untuk berjalan-jalan mencari kebenaran.
"Kita mau nyari dimana?, emang di kota masih ada?" New menghembuskan nafas sambil menaruh kembali rotinya di piring "aku kenal temen yang tinggal di desa, bisa aja aku tanya dia" Tay hanya mengangguk sambil menyelesaikan rotinya "kok rotinya ga di habisin?" New cemberut sambil memainkan rotinya di piring "ga ah nanti makin gendut" Tay tersenyum dan menarik tangan New sambil mengaitkan jarinya diantara jari New "makan yang banyak ndut, kan kita hari ini mau jalan-jalan nanti kamu kenapa-kenapa"
Yup, Tay Tawan Virokhatana benar-benar jatuh hati.
-
"beneran kita ga pake mobil nih??" Tay dan New sudah siap untuk pergi. Sebelumnya New sudah meminta Tay untuk mengantarnya ke rumah dan mengambil barang barang yang ia perlukan untuk dibawa pergi namun New begitu canggung ketika Tay melihatnya membereskan baju di dalam kamar. Tay melihatnya dengan tatapan yang membuat New berusaha untuk tidak mendorong New ke kasur dan menciumnya.
"Ih... kamu cobain lah sekali-kali pake kereta. Menghemat bensin sekaligus mengurangi polusi udara. Biar beruang kutub sama paus di antartika sana ga punah" Tay tersenyum dan melingkarkan tangannya di bahu New sambil menatap mata coklat manis itu "iya dehh... apasih yang engga buat sayang ku?" kalau boleh jujur, Tay tak pernah bisa seromantis ini sebelumnya. Apalagi pada lelaki. Namun apa daya mulut dan otaknya sudah sangat refleks untuk melontarkan beribu kata manis untuk lelaki disebelahnya ini dan tay tidak keberatan untuk melakukan semua itu.
"sayang sayang apa sih... baru juga ketemu" New melepaskan lingkaran tangan Tay dan berjalan menuju luar rumah untuk menunggu bis menuju stasiun "ih New jahat deh sama aku. Semalem kamu mau cium aku sekarang-" New memutuskan kata-kata Tay dengan kecupan di pipi yang membuat Tay kaget "tuh udah. Sekarang ayo!!" New menghiraukan Tay yang terdiam sambil memegang pipinya.
Auch... Tay benar-benar jatuh cinta
pada pandangan pertamaMenunggu bis datang bukanlah hal yang sulit. Bis biasanya datang setiap 20 menit sekali dan kali ini mereka bisa langsung naik. Di perjalanan menuju stasiun kereta Tay tidak dapat berhenti memperhatikan muka New yang menatap balik ke arahnya. Mereka tahu mereka pernah melakukan semua ini, rasa yang tak begitu asing menjalar ke tubuh mereka beriringan dengan jantung yang berdegup kencang.
apakah mereka benar-benar pernah bertemu dahulu kala?
Haloo semuanya maaf aku udah lama ga update... sekolah bener bener nyita waktu ku.. usbn, to, unbk sama utbk... huhuu... bener bener berurutan tanpa henti...
doain ya semoga aku bisa masuk kuliah tahun ini ;-;
oh iyaaa makasih banyak ya kalian udah baca cerita aku hehe ♡♡ semoga kalian tetep mau baca walau aku jarang update...
maaf ya sekali lagi
salam Polca everyone ♡

KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Petals
Fanfictiona Taynew soulmates AU " I think some souls have a way of connecting without our knowledge. That's why you can meet someone for the first time, but inside you just know. You know it is not the first time you've felt them "