• Truth •

816 89 15
                                    

"Tay, aku tahu kok kamu semalem bangun jam 1 pagi" New sadar ketika jam 1 pagi Tay bangkit dari kasur, berjalan gontai ke arah kamar mandi dan juga New bisa melihat dari gerak gerik Tay yang seperti zombie mengikuti New kemanapun ia pergi pagi ini "ugh... mimpi buruk"jawab Tay sambil menguap "jadi kita ga bakalan explore hari ini?"

Entah kenapa jantung Tay berdetak ketika New mengatakan mereka akan melakukan explore hari ini, bukan berarti Tay tak mau, namun ia mengingat seluruh mimpi semalam dan jujur saja Tay merasa takut akan hal itu.

"Jadi kok Hin hehe... aku cuman cape doang" New mengangguk dan mengelus kepala Tay dengan pelan "gapapa kamu bisa tidur setelah semua ini selesai. Setelah aku tahu jawaban dari semua ini" Tay memutar bola matanya "iya apa aja deh buat Hin aku mah iya"

-

Tay menatap kejauhan ke arah dimana Earth baru saja menunjuk. Terlihat ada jalan lurus menuju entah kemana di bawah rindangan hutan tinggi.

"apa?" tanyanya dengan bingung "iya, Lu perlu jalan jauh terus nanti ada kolam isinya lotus semua... lagian lu mau ngapain sih gaje dasar" Tay dan New tidak bisa menjawab,mereka hanya menggeleng "iye deh iye... makasih" sebelum mereka pergi Earth membawa New ke dalam pelukannya yang dalam "kalau ada apa apa sama dia bilang oke!" Tay hanya menutar bola matanya dan manrik New menjauh dari Earth sebelum Earth mengatakan hal-hal aneh lagi.

Di perjalanan semuanya terasa berat entah mengapa. Tay menatap New menghawatirkan semua ini hanya sebuah kebohongan belaka dan mereka bukan siapa siapa untuk satu sama lain.

"udahlah, jangan dipikirin kan yang penting aku disini dan kamu disini" New seakan membaca pikiran Tay. Ia tersenyum dan menarik Tay ke dekat tubuhnya yang hangat "kan kita janji kita akan selalu bersama bagaimana pun, jadi ayo jalan terus" Tay mengangguk pelan dan melanjutkan perjalanan mereka.

Letak danau penuh lotus tidak terlalu jaih seperti yang mereka bayangkan namun perjalanan nya cukup sulit (namanya juga hutan) Tay tersenyum begitu melihat danau penuh dengan bunga merah berkilau di bawah sinar matahari. Danau itu tertutup oleh pohon seakan memang hanya dibuka untuk para pencari kebenaran.

"Bagus nih kalau jadi bahan foto" New menggelengkan kepalanya "nanti aja Tay, sekarang kita perlu tahu sesuatu"

Ah benar

Mereka perlu tahu sebuah kebenaran yang mengikat mereka. Sebuah anugrah mungkin?, sebuah kutukan?, atau mungkin hanya ilusi?.

New tak tahu harus berbuat apa jadi dia hanya menatap danau sambil berdiri di sebelah Tay "uh... jadi kita harus gimana?, masa kita harus tanya Singto si aneh itu?" Tay memghela nafas dan menggelengkan kepalanya "bener juga sih kita ga tau apa-apa" New menarik tangan Tay dan menggenggamnya "apa mungkin?-"

Mereka jatuh.

Jatuh entah kemana sambil memegang tangan satu sama lain dan yang mereka bisa lakukan hanya menggenggam tangan semakin erat takut akan semua ini.

Mereka berhenti jatuh, Tay bisa merasakan itu. Tay membuka matanya dan kaget dengan ruang sekeliling yang ia lihat "New?" terlihat New tidak lagi berada di sebelahnya. Ia hendak mencari New sebelum tiba-tiba ia mendengar sebuah suara yang sangat familiar di telinganya. Sebuah nyanyian yang dari dulu sering ia gumamkan, suara nyanyian yang entah dari mana asalnya, suara yang begitu merdu sampai-sampai Tay merasa lemas mendengarnya.

Tay berjalan ke sumber suara dan terlihat seorang pemuda bergumam sambil mengerjakan sesuatu, Tay tak tahu mengapa ia dapat menebak siapa pemuda itu. Dia adalah New, namun New yang berbeda.

New ini terlihat lebih tua dan tentu saja tetap tampan seperti biasa. Hati Tay berdetak ketika New melihatnya "New!" panggilnya namun suara yang keluar buakan lah hanya suara dari Tay. Terdengar suara lain di belakang Tay, dia berbalik dan mendapati Tay lain berlari kearah New sambil tersenyum.

"Tay?" Tay menembus Tay dan ini adalah perasaan teraneh yang pernah ia rasakan. Dia melihat Tay dan New dari posisi lain seakan dia menonton sebuah film.

Tay melihat sekeliling dan berusaha menemukan New namun ia terhenti begitu melihat memori yang berjalan di depannya.

"Tay, ayo kita pergi!" Tay dan New lain berjalan ke arah luar rumah dan terdengar suara mesin mobil dinyalakan. Tay bimbang antara ia akan mencari New atau mengikuti arah memori ini entah berjalan kemana namun hatinya memilih untuk berlari dan mengkuti mobil ini entah mengapa ia seperti di penuhi oleh rasa bersalah, ia seperti di hantui oleh sebuah rasa bersalah yang begitu

Angin yang berhembus kencang terasa dingin mengigit tubuh Tay membuat Tay khawatir tentang apa yang ia akan lihat selanjutnya dan memang

firasat dia benar.

Hujan datang begitu deras namun entah mengapa Tay tak basah. Mungkin ini semua memang hanya sebuah memori yang dulu pernah terjadi Tay tak tahu, mungkin hanya sebauh ilusi Tay tak tahu namun kakinya tetap berlari mengikuti mobil yang berjalan pelan di bawah hujan deras.

Mobil berhenti sebelum lampu merah dan Tay ikut berhenti namun hatinya jatuh.

Terlihat dari kejauhan ada sebuah bus yang berjalan ke arah mobil tersebut dengan kecepatan yang sangat tinggi dan Tay tahu ia tak dapat menghentikan bis itu dan

boom

Memori berganti.

-

New berlari mengikuti Tay dari belakang dan entah mengapa New seperti pernah merasakan semua ini. Semua ini terasa seperti déja vu untuknya.

Ia tahu bahwa hari akan turun hujan, ia tahu bahwa sebentar lagi sesuatu menyakitkan akan terjadi. Ia berhenti begitu mendengar suara tabrakan keras di depannya dan terlihat mobil yang di kendarai oleh Tay dan New lain tertabrak dan disitu New tahu

mereka mati.




















p.s: hello sorry that it takes a hundred minutes to finally continue this but... please enjoy. If you guys don't know, idea ini aku ambil dari film kimi no na wa dimana mereka saling terhubung dengan memori dan segalanya hehe 🧡🧡 i hope you guys enjoy this book hehe...

Flower PetalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang