• The Promise •

830 100 10
                                    

Tay Tawan sudah gila

Itu yang Tay pikirkan sedari tadi. Bertanya tanpa berpikir, membiarkan orang asing yang dikenal dalam jarak waktu sehari menginap dirumahnya, Tay Tawan sudah gila.

"boleh" New mengangguk dengan mantap. Pipinya bersemu merah dan segaris senyum ia tampilkan untuk Tay yang merasa bodoh.

Iya Tay memiliki mobil namun karna New sudah mengiyakan, ia tidak dapat mengatakan tidak.

"um... kamu mau tidur dimana?" terlihat mereka berdua memperhatikan kasur yang terpampang manis memanggil mereka untuk ditiduri "aku bisa di sofa" ucap New sambil merapihkan buku "engga engga... kamu ga boleh di sofa nanti sakit punggung" Tay merasa kaget dengan perkataannya yang tiba tiba dan membuat New tersipu malu "tapi kasur cuman satu... emang gapapa?"

"if we are a really soulmates then this must be not my first time sleeping in the same room with you so it's okay"

Tay Tawan memang bodoh.

Mereka berdua merapihkan semua buku dan langsung menyerbu kasur tanpa basa basi. Terlihat ada jarak antara mereka namun Tay sadar semuanya terasa biasa, memang semua rasanya seperti mereka sudah melakukan hal ini beribuan kali dan itu membuat Tay tersipu berpikir apa yang pernah mereka lakukan bersama di masa lalu.

Tay tidak dapat menutup matanya karna hatinya berdegup terlalu kencang. Ia tidak tahu mengapa mendapati New berbaring disebelahnya membuat Tay ingin sekali mendekap New dekat dengan hatinya. Ia tidak tahu mengapa.

Begitu pula New. Matanya tak dapat tertidur, ia hanya menatap langit-langit kamar, mendengarkan nafas Tay yang sedikit berburu dan mendengarkan suara rintik hujan diluar rumah. Memang rasanya seperti biasa, seperti mereka pernah melakukan semua ini beribuan kali.

New berbalik menatap Tay yang ternyata sedang menatap dirinya. Tay itu manis New akui dan New bersyukur menemukan Tay karna entah kenapa setiap kali melihat Tay hatinya berdetak dan rasa hangat menjalar ke seluruh tubuhnya.

"Tay-" New berbisik "kalau ini semua ga berhasil gimana dan ternyata kita bukanlah milik satu sama lain gimana?" Tay menatap mata New yang menyiratkan rasa sedih dan Tay takut ini akan terjadi. Ia takut kalau mereka bukanlah siapa siapa, hanya sebuah kebetulan namun ia akan berterima kasih kepada Tuhan untuk dapat menemukan New karna ia yakin New akan menjadi orang yang spesial di hidupnya.

"kan kita coba dulu" Tay mendekatkan wajahnya perlahan "kalau ga berhasil.... i will try my best to not be sad and" muka Tay dan New kini sangatlah dekat. Mereka dapat merasakan nafas satu sama lain dan jantung mereka menari tidak karuan. "And i will try my best to not loosing you cause i know somehow you are special to me even though we just met each other"

Tay menarik New dan mengecup bibir itu. Rasa hangat menjalar keseluruh tubuhnya begitu New juga membalas kecupan itu. Suara hujan terdengar dikejauhan, sama seperti mimpi mereka dan entah kenapa mereka rasanya sudah pernah melakukan semua hal ini. Rasa kecupan yang berbekas begitu dilepas membuat Tay ingin lagi, lagi dan lagi mengecup bibir itu karna Tay rasanya sudah lama sekali tidak merasakan rasa manis yang begitu manis.

Tay tertawa begitu sadar muka New memerah seperti tomat. Ia mendekap New dekat dengan hatinya yang rasanya ingin meledak. Ia seperti pulang kerumah dengan New dan Tay rindu dengan semua ini. Ia benar-benar merasa rindu melakukan ini dengan New seperti mereka sudah lama tidak melakukan hal ini.

Tay tahu ini semua bodoh, mereka baru bertemu satu sama lain namun sudah berani untuk tidur bahkan mencuri kecupan satu sama lain. Semua ini adalah hal terbodoh yang pernah Tay lakukan namun Tay menyukainya dan dia tak sabar menanti apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Ia tersenyum begitu merasakan nafas New sudah mulai teratur di dekapannya, New sudah mulai tertidur. "i will try my best to not loose you Hin, even though we just met each other but it feels like i've know you for the rest of my life and it feels like we've love each other for the rest of our life. I know it"

Tay pun akhirnya menutap matanya dan ia langsung terjatuh kedalam mimpi.













Halo kalian... aku mau minta maaf karna aku bakalan sibuk banget minggu depan. Aku lagi ada ujian praktek... maaf yaa ngebuat kalian nunggu... sungguh aku lagi pusing banget sama tugas yang numpuk...

Semangat terus yaaa...

Terimakasih sudah mau membaca cerita ini ♡

Flower PetalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang