Tay terjatuh lagi entah kemana,Ia merasa dingin, sendirian dan sedih...
Ia tahu sekarang... mengapa hujan selalu menghantuinya, mengapa suara itu mengahantui Tay di dalam mimpinya, mengapa ia rasanya seperti pernah bertemu New...
Sekarang Tay tahu.
-
New berhenti jatuh dan sekarang ia menemukan dirinya sendirian di dalam ruangan hitam. Ia mendekap dirinya dengan erat dan menangis. Ia tahu sekarang mengapa hujan memberikan memori buruk kepadanya, ia tahu sekarang mengapa memorinya selalu datang dan pergi bersama hujan, ia tahu mnegapa ia begitu membenci hujan sampai-sampai sekali ia pernah mengurung dirinya karna berpikir hujan tidak akan pernah berhenti.
Seakan-akan Tuhan memberikan dirinya sebuah kode bahwa hujan yang memisahkan dirinya dengan Tay, seakan-akan Tuhan mengatakan "Kalian akan selalu terpisahkan oleh hujan tanpa bisa menyelesaikan apa yang kalian telah mulai" dan memang Tuhan benar. Tuhan akan selalu benar dan New benci akan hal itu.
Sudah ribuan kali New hidup and mati untuk mencari Tay dan begitu pula Tay, sudah ribuah kali ia hidup dan mati hanya untuk menyelesaikan sesuatu yang tidak pernah bisa diselesaikan. New menangis karna ia kesal. Hatinya sakit melihat berbagai memori yang menari didalam otaknya, menyiksanya, seakan memaksanya untuk kembali menonton hal yang paling ia benci di dalam hidupnya.
Tuhan sangat kejam untuk tidak pernah memperbolehkan mereka menyelesaikan cerita mereka.
"SALAH AKU APA TUHAN? AKU HANYA MENCINTAI SESEORANG, APAKAH BEGITU SALAH UNTUK MENCINTAI SESEORANG HINGGA KAMI TIDAK AKAN PERNAH MENYELESAIKAN CERITA KAMI?" New berteriak sendirian. Nafasnya memburu, jantungnya bergedup dengan sangat cepat, tangannya gemetar dan ia tidak dapat menahannya lagi.
"MENGAPA KAU SELALU MEMBUNUH KAMI, APAKAH KAMI MEMILIKI SALAH? MENCINTAI SESROANG? APAKAH ITU SALAH? MENGAPA HARUS KAMI YANG MENDAPATKAN INI?"
Ia terbatuk, ia kedinginan, ia lelah, ia sendirian. Yang ia hanya bisa lakukan hanya menangis dan berharap Tuhan tidak akan sekejam ini untuk mereka. Ia sudah lelah mati dan hidup berjuta kali hanya untuk mencari Tay tanpa mengetahui bahwa cerita mereka tidak akan pernah bisa berakhir.
"I'm sorry Tay" bisiknya pelan.
-
"NEW! NEW!" Tay sendirian di dalam ruangan hitam. Hatinya sakit, sakit sekali melihat berbagai adengan yang ia lihat di depan matanya sendiri. Ia bisa gila melihat masa lalu nya, melihat berbagai usaha yang mereka sudah lakukan hanya untuk mencari satu sama lain, hanya untuk menyelesaikan sebuah cerita yang manis dan pahit. Tay tidak dapat mengangis karna hatinya terlalu sakit "apakah aku pernah berbuat salah? atau memang kau kejam untuk memberikan kami kutukan? memberikan kami kutukan yang begitu pahit?".
Tay tidak tahu apa yang harus ia lakukan setelah ini, bagaimana caranya ia lari, bagaimana caranya ia menyelamatkan dirinya, ia tidak tahu karna ia terlalu lelah. Ia tidak siap akan semua ini, ia tidak tahu harus bagaimana. Tangannya gemetar, ia kedinginan, ia merasa sendiri, dan ia merasa putus asa "Apa yang harus ku lakukan Tuhan?" Tay menatap tangannya dan rasa itu menjalar ke sekujur tubuhnya, rasa ia membenci dirinya karna ia tidak akan pernah bisa menyelesaikan cerita itu.
Yang mereka inginkan tidak lah lebih dari sekedar akhir yang bahagia setelah berjuta kali hidup dan mati hanya untuk mencari satu sama lain dan menyelesaikan ceritanya. Kalau begini, Tay berharap ia tidak pernah bertemu dengan New, Ia berharap ia tidak akan pernah bertemu dengan New.
"Haruskah kami mati lagi sembari mengingatkan kepada kami di kehidupan kami selanjutnya untuk tidak pernah bertemu satu sama lain, untuk tidak pernah mencari satu sama lain, kalau ini yang Tuhan inginkan dari kami, aku akan menyerah. Aku hanya ingin dia bahagia"
Ia mendekap dirinya dengan erat sambil berharap Tuhan mendengar cerita pahitnya dan mengubah takdir mereka berdua.
"The ultimate tragedy is when two souls share an amazing connection, but meet when they aren't ready for each other"
- Jess Amelia
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Petals
Fanfica Taynew soulmates AU " I think some souls have a way of connecting without our knowledge. That's why you can meet someone for the first time, but inside you just know. You know it is not the first time you've felt them "