GENGS - 12

760 23 4
                                    

Happy Reading, gengslove😘

Neelam
Wey, lu lu pada lagi dimana?

Erlin
Reshcoby kuy, gue bareng Virga

Lia
Nah, gue sampe parkiran. Kenapa wey?

Neelam
Kok lu bertiga bisa disana? Lu gabung tanpa gue?

Virga
Aih?

Erlin
Gue telpon lu kagak di angkat-angkat, dodol

Neelam
Yaudah, gue otw sana. Tungguin

Lia
Yap

*****

Neelam melangkahkan kakinya dengan sedikit berlari menuju caffe yang bisa dibilang besar untuk seukurannya. Caffe tersebut terlihat lenggang siang ini. Sesampainya disana, mata Neelam menyusuri setiap sudut ruang dengan mata agak menyipit. Dilihatnya Erlin melambaikan tangannya di pojok ruangan dekat jendela.

"Huftttt..." Neelam menghembuskan nafasnya lelah

"Dikejar algojo mana lu?" Celetuk Erlin serasa memotong cake didepannya

"Bolos?" Tanya Neelam tidak memperdulikan Erlin yang sedang bertanya kepadanya

"Kagak. Lagi males aja gue"

"Sama aja lu bolos, pinter!" Puji Neelam dengan nada mengejek yang di bales gelengan kepala oleh Erlin

"Lu berdua bolos juga kek Erlin?" Tanya Neelam pada Lia dan Virga yang hanya duduk manis mendengarkan

"Kelas sore. Daripada diem dirumah kan" Jawab Virga dengan cengirannya

"Mantul.. mantul.." Sahut Neelam seraya bertepuk tangan

"Lu sendiri ngapain disini?" Suara Erlin memecah keheningan yang terjadi beberapa menit

"Gue nyariin lu, dicariin Bu Sara noh. Ga tau mau ngapain. Trus juga mau cerita tapi mood, ga mood sih gue ceritainnya."

"You can talk to us anything. Right? Say it, babe" Ntah keberaniannya dari mana Virga mengatakan kalimat seperti itu dengan lancarnya. Sedetik kemudian ia menyalahi bibirnya yang lancang kepada teman-temannya yang baru bertemu 2 bulan itu. Virga memperhatikan wajah ketiga temannya dengan sekedip mata Lia, Erlin, Neelam tertawa terbahak-bahak.

"Ada apa sama kita Vir, sampe lu tegang amat keliatannya? Keep calm, okay.  Lu juga bisa katakan apapun sama kita. Lu sedih, lu terpuruk, lu butuh kita. Kita selalu ada buat lu, kita sahabat lu sekarang" Sahut Neelam yang dianggukin oleh yang lainnya

"Gomawo"

"Nah ini nih, ga ada padi kalau ga hujan" Seru Erlin dengan sedikit menggebrak meja

"Maksudnya?" Tanya Virga

"Perumpaan dari mana lu?" Lia mengerutkan dahinya

"Ada barang, ada uang. Kita jadi sahabat lu, lu juga harus memberikan sesuatu sama kita" Erlin menambahkan perumpamaannya sendiri. Yang membuat ketiganya merasa kebingungan

"Ngomong apa sih lu? Lu minta imbalan? Erlin jangan gila" Gerutu Neelam kepada Erlin. Ada apa?

"Gue ga gila. Gue masih waras. Emang salah kalau gue minta timbal balik sama Virga" Ucapan Erlin membuat perasaan Virga kalang kabut. Sepertinya, sekarang muka putihnya sudah pucat pasih karena keringat dingin yang tiba-tiba mengguyur badannya.

Lia bingung harus melakukan apa pada Virga, keringat dingin sudah menumpuk didahinya padahal sejak awal tidak ada keringat satupun dan juga caffe ini memiliki pendingin ruangan yang bagus. Yang ia tau dulu ia pernah sekali duakali makan bersama dengan Erlin dan Neelam tidak ada hubungan timbal-balik atau apalah itu.

"Vir.." Sahut Erlin seraya menyentuh tangan Virga yang berada di atas meja

"Lu baik kan? Tangan lu dingin banget?" Lanjut Erlin yang pada saag itu Virga langsung menarik tangannya untuk ditaruh di bawah meja.

Kasihan Virga. Balik kekorea yuk, Vir?

"Gara-gara lu, ban serep. Cepetan ngomong, mau lu apa. Kesel gue sama lu. Gue ga bakal dukung lu, kalau lu minta macam-macam sama dia. Lu ga liat mukanya pucet kek mayat hidup" Gerutu Neelam yang bolak-balik melihat Virga dan Erlin

"Ngomong apaan sih, Lam? Gue ga mau minta duit, mobil atau rumah kok. Gue cuman minta lu ajarin kita Bahasa Korea. Udah" Seloroh Erlin dengan sekali hembusan nafas yang membuat Neelam dan Lia membulatkan matanya penuh. Dan Virga, menundukkan kepalanya. Punggungnya naik dan turun, menandakan bahwa ia sedang menangis dengan bertumpu tangan dimeja.

"Kenapa sih kalian?" Tanya Erlin dengan wajahnya yang tanpa dosa

"TAI KUDA LU LIN! LU BIKIN GUE SAMA LIA HAMPIR JANTUNGAN DAN BIKIN VIRGA NANGIS. DAN LU BILANG KENAPA? FIX GUE MANDIIN LU PAKE KEMBANG 7 RUPA SAMA BAKAR KEMENYAN DI KAMAR MANDI LU" Teriak Neelam karena kesal. Untung siang ini caffe terlihat lenggang jadi tidak banyak mata yang melihat mereka apalagi ditambah dengan suara teriak dari Neelam.

"Eh?" Kan emang Erlin hilang kesadaran.

"Vir, maafin gue. Gue-gue ga maksud kek gitu kok, ga maksud bikin lu nangis juga" Lanjut Erlin dengan nada khawatir yang ketara sekali, lalu Virga mengangkat kepalanya serasa mengusap sisa airmatanya. Untung belum make mascara sama eyeliner.

"Gpp kok, gue cuman shock aja. Hahaha"

Beberapa menit kemudian mereka kembali tertawa layaknya tidak ada kejadian airmata 'drama Erlin' yang menimpa Virga. Tiba-tiba Erlin mengingatkan Neelam akan hal yang ingin diceritakannya tadi

"Gue mau cerita? Cerita apa?" Tanya Neelam

"Lahh kita aja ga tau lu mau cerita. Lu aja belum cerita ke kita" Timpal Lia dengan meminum Ice Chocolate -nya

"Oh, kirain udah lupa. Tapi kalian jangan ketawa atau apapun itu yaaa" Ucap Neelam

"Neelam lama ih" Ucap Virga yang sama penasarannya.

Akhirnya yang tadinya 'mood ga mood buat nyeritainnya' . Cerita kemarin itu yang membuatnya ingin menenggelam diri ke samudera, mengalir tanpa celah dari mulutnya.

"Emang tuh cowo mulutnya titisan lambe turah kali ya, luwes banget tuh mulut. Bilang gue istrinya, gue hamil anak dia. Yaampuunn, gue kenal namanya aja kagak"

"Namanya Bram Lam, kan udah pernah kenalan pas itu?" Sahut Erlin

"Siapa tau jodoh lu lam. Kan ga ada yang tahu" Lanjut Erlin

"Ga ada yang tau tapi lu bilang dia jodoh gue. Yang bener mana nih? Gue sih ga deh, buat lu aja sana"

"Bram? Bram anak design bukan? Kelas dia samping-sampingan sama kelas gue" Tanya Lia dengan penyataan

"Iya, anak design" Sahut Erlin

"Ohh.. Dan katanya dia jadi ketua pameran bulan lusa lho" Ucap Lia lagi yang membuat Neelam ingin hilang saat ini juga

"Kan? Emang ada udang dibalik bakwan"

"Maksud lu?" Tanya Virga

"Yaa kan siapa tau dia jadi ketua karena pen ketemu sama gue terus" Ujar Neelam dengan kepercayaan dirinya

"Dasar sumbu kompor, ge-er banget lu jadi orang. Lu-nya aja yang ngarep pen ketemu sama dia terus. Kan?" Cerca Erlin

"Dih malas!"

"Malas, malas tapi besok-besok lu ngemis cinta dari dia" Gerutu Erlin

"Dih ogah"

TO BE CONTINUE

Up tengah malam, again. Hihi. I hope ur enjoy with this story. Jangan lupa star, comment, share and fhollow me yaakkkk🤘


GENGS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang