Mentari menyapa bumi, angin berlari kian menepi pada sudut kota yang tak pernah sepi.
"Pagi, Dys.." sapa Fiora padaku
"Hi, Fiora. How are you?" tanyaku
"Seperti yang kau lihat, aku begitu ceria, bukan?" jawabnya bersemangat
"..."
"Kau lapar? Aku ada 3 helai sandwich hari ini. Nah, ambil lah" Fiora menyodorkan sandwich itu diatas piring saji untukku
"Ah kau ini, terbaik"
"Kau tidak pergi ke laboratorium hari ini, Dys?" tanya Fiora
"Jam 10 adalah jam praktekku, jadi sekarang adalah waktu luang untuk sekadar mengisi perut dan membersihkan rumah ini. Bagaimana dengan klinik tempatmu praktek? Apa kau tidak kesana?" tanyaku
"Hari ini kan hari minggu, jadi tidak ada jam praktek untukku. So, i can sleep till u go home, HAHA" Fiora menyinyir padaku
"Oh iya, sewaktu kau sedang mandi Bryan menelpon menanyakan kesehatanmu, aku jawab kau akan baik-baik saja selama ada aku, hahaha" kataku santai
"Kau ini"
___
(11:21 a.m)
"Ada pasien baru, kesehatannya bermasalah, tolong ambil sampel darahnya untuk kau cek, ya!" Ucap salah satu dokter di Rumah Sakit.
"Hasil laboratorium :
Malaria falciparum + ; Hb 6,7 g/dl;leukosit 10.500/mm; eosinofil 0; basofil 0; segmen 57; limfosit 42; monosit 0.
Pada hari ke tiga, keadaan penderita masih tetap, bahkan temperaturnya meningkat menjadi 40°C.
Didapatkan hasil laboratorium : Malaria falciparum masih + ; Hb 6,7 /dl; leukosit 13.200/mm'; trombosit 147.000. Sedangkan basil kimia darah : SCOT 78 till; SGPT 43 u/1, bilirubin darah 1,23 mg%, bilirubintotal 2,34 mg%, ureum ,8 mg%, kreatinin 1,4 g%.
Berdasarkan hasil laboratorium, pasien (+) malaria." Ucapku sembari men-transfer data kepada rekan kerjaku.""Malaria, lagi" Chia berdeham
"Doakan saja.." bisikku
"Oh iya, Gladys, tadi seseorang dengan wajah yang berbeda dengan sebelumnya datang lagi menitipkan sesuatu untukmu, kutaruh disudut meja kerjamu. Sebenarnya dia siapa? Mengapa ia selalu memberi sebuah kotak setiap harinya di jam yang sama dan di waktu kau belum datang kemari? Apa isi kotak itu, jikalau aku boleh mengetahuinya?" tanya Chia
"Ah, siapa dia sebenarnya!? Kau tau? Isi kotak itu hanya kertas dengan bertuliskan 1 nomor saja."
"Lalu, kau apakan kertas itu?"
"Kubuang saja disudut kamarku. Karena menurutku itu hal yang tidak penting."
"Tapi mengapa? Hmm, adakah yang membencimu? Atau adakah yang menyukaimu?"
"Entahlah aku tak mengerti.."
Jika kuberi tau Steve, pasti ia akan mencari tau akan hal itu, atau hal lain mungkin Steve akan marah beberapa saat tanpa sebab padaku~
>>>