🏚 Kerja Kelompok [2]

9.6K 1.3K 104
                                    

Voment :)

Jangan lupa mampir di FF ku yang lain, mampir di Galak kek udah end btw.

Hngg..

Limau-ly

***

"Btw kita sama-sama jomblo nih! Pacaran yuk!" ajak Jihoon.

Berbeda posisi lagi dengan Inhong yang tadi lari ke kamar Junghwan.

Inhong langsung masuk ke kamar Junghwan dan menemukan Junghwan yang lagi bobok ganteng.

"Wan! Bangun!" Inhong naik ke kasur Junghwan dan langsung guling-guling kaya orang edan.

"Hmm!!" Junghwan dehem sebentar tapi matanya masih gamau melek.

"Oh oke kalo kamu gamau bangun! Aku ikutan tidur aja deh," ucap Inhong yang langsut melesat masuk ke selimut Inhong dan peluk-peluk Junghwan.

Junghwan merasakan ada yang aneh tapu ena, jadi ya ikutan peluk-peluk Inhong.

Jadi mereka tertidur dengan posisi saling berpelukan di dalam selimut menyalurkan kehangatan :v

Jadi mereka tertidur dengan posisi saling berpelukan di dalam selimut menyalurkan kehangatan :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggep aja kaya gitu ye!

K

ita balik lagi ke Yeongue, dengan muka sembab dengan ingus yang bertengger di hidungnya dia lari ke kamar Haruto yang ada si Uwu juga disana.

"Loh anjir! Kok beler? Kenawhy?" tanya Jeongwoo bertubi-tubi.

Yeongue menggelengkan kepalanya lucu dan membuat Haruto gemay sendiri.

Haruto tanganya terulur untuk mencubit pipi Yeongue.

Plak!

Tangan Haruto ditampis kasar oleh Jeongwoo.

"Gausah menel! Gausah sok ganteng! Sadar diri kalo lu ga ganteng!" ucap Jeongwoo sewot.

Haruto cemberut, "salah mulu cogan tuh."

"Masih gantengan ka Yoonbin," ucap Yeongue sambil nyedot ingus.

Srott!

Yeongue nyedot ingus.

"Eh kita kan mau kerja kelompok? Ini mana si Jaelani?" tanya Jeongwoo.

Yeongue geleng-geleng lagi.

"Gw tau nih si Jaelani kemana, pasti main ke kamar Junghwan," celetuk Haruto sok iye.

"Nah bener nih! Fix ini mah, ntar Inhong keluar kamar Junghwan suda tidak suci! Kita harus segera mencegahnya," ucap Jeongwoo sok serius.

Haruto, Jeongwoo, sama Yeongue turun dari kasur dan berlari kaya orang kemalingan ke kamar Junghwan.

Brak!

"Astagfirullahalazim lo apain adek gw hah!" Haruto teriak kenceng bikin Junghwan dan Inhong buka matanya.

"Loh kok ada ka Jaelani?" tanya Junghwan sambil ngucek matanya lucu.

Inhong cuma mesem mesem sok mesum.

"Ehe, kamu tadi dibangunin ga bangun bangun, yaudah aku ikutan tidur deh hehe," ucap Inhong sok ganteng.

"Lo kesini kan mau kerja kelompok! Bukan jalan jalan anjirun!" teriak Hyunsuk yang tiba dateng.

Haruto narik kuping Inhong buat keluar dari kamar Junghwan.

"Awawaw sakit Hartono!" teriak Inhong.

"Kakk! Jangan narik kupinya Ka Inhong ntar kalo copot kan ga lucu," ucap Junghwan.

"Lucu kok dek!" ucap Hyunsuk sewot.

Mereka berempat lanjutin kerja kelompok yang sempat tertunda tadi.

"Eh mau tanya dong," ucap Yeongue bisik-bisik.

"Kenawhy sayang?" kata Hartono.

"Bang Hyunsuk pms ye? Kok daritadi ngamuk mulu?" tanya Yeongue.

"Oh dia? Palingan juga kurang jatah sama papi," ucap Haruto acuh.

"Hah? Jatah?" tanya Yeongue.

"Sttt.. diem, bocah gaperlu tau," jawab Inhong.

"Kau sendiri apa Jaelani! Kau bonsai ha?" ucap Jeongwoo nge-elpiji.

"Ssttt.. diem! Entar yang bonsai beneran mucul!" ucap Haruto.

"Ngomongin gw?" Mashiho berdiri dibelakang mereka dengan tangan dipinggang.

"Ehe! Kagak kok bang, ini loh bonsai kalo ditaroh di kloset kayaknya bagus," ucap Haruto mencari alasan.

"To! Plis gobloknya kurangin!" ucap Jeongwoo.

Haruto cuma nyengir nyengir aja.

"Btw, kalian gamau main ke kos gw sama Yeongue?" tanya Inhong.

"Emang disana ada apa?" tanya Haruto.

"Ada diriku yang setia menunggumu," ucap Inhong yang membuat mereka mengacungkan jarj tengah.

"Btw Bernada~" Yedam tiba-tiba muncul sambil ngomong gitu.

"Apasih gajel banget lu bang!" ucap Jeongwoo.

"Aku tidak perlu kejelasan, yang ku butuhkan hanyalah kepastian keita saja," ucap Yedam sok sedih.

"Main ke kos gw bang, disana bang keita galau mulu noh," curhat Inhong.

"Emang kenapa?" tanya Yedam.

"Katanya mau mutusin lo tapi ga tega."

Yedam menarik bibirnya kebawah, merosot ke lantai terus tengkurep, abis itu gulung gulung di lantai.

"Huwee... mama... keita ngajak putus Yedam..." Yedam nangis meraung raung.

"Gila sumpa!" ucap Inhong takjub.

"Why?"

"Bang Yedam nangis aja suranya merdu ada cengkoknya kaya dangdut gitu," jawab Inhong sambil mengedipkan mata ganteng.

"Bisa gitu ya?" Yeongue bertanya tanya.


***

Masih belajar nulis receh pake alur cerita.
Maap kalo ga receh samsek.

Haruskah ini dilanjut?


Kos Kosan 13 [Yg Treasure Box]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang