You make me up. You make me down. You're let me flying on the sky. You make me crying for a long day. Then you choose her and leaving me alone.
I'm girl you never want.
------
Azura masuk kedalam kamar. Mengunci pintu dan membanting tubuhnya dikasur.
Tubuhnya bergetar dengan segala rasa yang ada. Ulu hatinya nyeri. Melepas semua tangisan yang mengalir deras di pipinya.
"Aarrgghh!!"
Bahkan kamu sama sekali tidak menganggap aku ada.
Lalu? Apa maumu? Meninggalkanku dengan sejuta gejolak cinta yang tertahan? Membiarkanku mendengar segala rasamu yang tertahan padanya? Menghancurkan hatiku didepan banyak orang? Diam tanpa melakukan apapun?
Kau gila.
Gila mempermainkanku seperti membalikkan telapak tangan. Manaruhku dalam balon udara besar. Membuatku terbang dengan segala angin segar yang berhembus. Lalu menjatuhkanku dengan panah yang menghunus. Membiarkanku jatuh diantara ribuan duri kaktus.
Aku yang terlalu kuat menggenggam atau aku yang terlalu lengah menjaga.
Aku yang menjadi penghalang. Atau kamu yang mencari penghalang itu.
Ray. Bahkan kamu gak tahu betapa bahagianya aku saat tahu bagaimana caramu memberikan rasa itu.
Aku terlalu bodoh atau kamu yang terlalu cerdik.
Ray.
Andai kamu tahu.
Bagaimana rasanya aku yang jatuh.
Bagaimana rasanya perjuanganku padamu.
Bagaimana rasanya duakali disakiti olehmu.
Andai kita tidak pernah bertemu.
Tidak akan ada kamu dan aku.
Andai aku tidak terlalu ingin tahu tentangmu.
Aku tidak akan jatuh sedalam ini.
Ray.
Kamu berhasil.
Kamu berhasil menjadi orang terbodoh didunia ini.
Azura menangis terdiam menghiraukan pintu yang dibuka oleh ibunya.
Igna mengusap kepala Azura lembut.
"Terkadang, apa yang kamu harapkan tidak sesuai kenyataan." kata Igna menasehati anaknya.
Azura memeluk erat bantalnya yang sudah sangat basah.
"Ray bodoh udah nyia-nyiain kamu yang bener-bener sayang sama dia." kata Igna.
"Maㅡma. Ke-lu-ar-a-ja. Zu-ra-ma-u-sen-di-ri," kata Azura dengan nafas yang tersenggal.
Ignathia berdiri. Manarik selimut untuk menutupi tubuh Azura sambai batas pinggang.
"Tomorrow will better than now, sweetie,"
"I'm the girl he never want, mom," lirih Azura.
ㅡ
Dua tahun kemudian...
"Azura. Kamu sudah siap?"
"Tentu!"
Azura memakai gaun putih dengan tali spagetti yang mengulur cantik dibahu putihnya. Rambutnya yang hitam digulung keatas dan mahkota kecil menempel diatas kepalanya. Kain belakang gaunnya menjulur ke belakang. Menyeret debu-debu yang lewat. Seolah tak ingin satu kerikilpun menghalangi perjalanan indahnya.
Azura melangkahkan kakinya naik keatas panggung. Menarik nafasnya pelan. Lalu mengambil microfon. Tersenyum pada semua orang yang memandangnya.
"Lagu ini aku persembahkan untuk pengantin. I wish you'll keep loving for last. Will be together. Love is true. And Only One." ucap Azura lalu tersenyum dengan hati yang nyeri. Melihat kearah Ariana Rush dengan gaun pengantin yang ia pakai. Dan disebelahnya berdiri gagah laki-laki gagah yang sempat menjadi bagian hidupnya. Bukan sempat, namun tetap.
Azura menarik nafas dan mulai menyanyikan lagu milik BoA - Only One.
Neomu dareun sijaggwa kkeutui geu nalkaroumi. (Awal dan akhir yang sangat berbeda jauh)
Nae simjangeul jjireuneun apeumeun wae ttoggateunji (Mengapa ini seperti rasa sakit yang menusuk jantungku?)
Beogchan gaseumi han sungane gongheohage muneojyeoseo ireon (Dalam sekejap perasaanku yang meluap-luap menjadi hancur dan hampa)
Nae moseub eotteoke ireo seolkka (Bagaimana aku akan membangkitkan diriku lagi?)
Azura menarik nafasnya dengan bulir air mata yang mengalir.
Nae sarang ijineun annyeong You're the only one (Sekarang selamat tinggal cintaku. You're the only one)
Ibyeol haneun i sunganedo You're the only one (Inilah saatnya berpisah. You're the only one)
Apeugo apeujiman babo gatjiman Good bye (Meskipun merasakan sakit dan sakit, seperti orang bodoh namun selamat tinggal)
Dasi neol mot boda haedo You're the Only one (Meskipun tak dapat melihatmu lagi. You're the only one)
Only One
Azura menunduk menghapus air matanya yang mengalir.
Nae meorit sogeun eonje jjeum neoreul jiulkka (Kapan isi kepalaku akan menghapusmu?)
Haru iteul handal, meol geneun ama myeot nyeon jjeum (Satu hari, dua hari, satu bulan, mungkin jauh bertahun-tahun kemudian)
Baby I can't forget
Geurigo eonjenga neoui gieog sogeuneun (Dan suatu saat nanti aku tidak akan lagi menjadi orang yang ada dalam ingatanmu)
Naran sarameun deo isang salji anketji jiutgetji (Kau akan menghapusku)
Only One
Only One.
Azura tersenyum memandang semua sanak saudara yang melihatnya. Tersenyum indah. Azura tahu. Asam cuka mungkin sudah menyerang ulu hatinya. Rasanya nyeri sekali saat menarik ujung bibirnya.
Ray melangkahkan kakinya sambil menggenggam erat tangan Ana disebelahnya.
"Terimakasih," ujar Ray.
"Bodoh bila seseorang berani meninggalkanmu. Dan aku orang itu." kata Ray yang membuat seluruh hadirin menatap bingung.
"Terimakasih sudah menjadi seseorang itu." kata Azura lembut.
Azura berjalan mendekati Ray. Mencium pipi Ray pelan.
You're the only one.
******
TAMAT
THANKYOU GUYS. TBH, I'M CRYING WHEN I WROTE THIS. :')
#Happy14day~ #Tragedi14Sept #Twoyearsago 14 September? Ada apa dengan tanggal itu? Tepat dua tahun lalu, laki-laki penuh kebekuan itu mengungkapkan rahasianya.
Ini nonfiksi. Maunya sih dibikin cerita. Tapi.............
Liat nanti yaaaaaa. ^^
SEE YOU~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Guy
Short StoryRay Pierre Adalardo yang berarti Raja Petter yang mulia adalah nama yang diberikan untuknya tepat saat persalinan ibunya di Perancis 17 tahun yang lalu. My first short story!