September [2002] Dia teman ku #3

127 54 22
                                    

Besok hari nya jam 2 siang. Sambil menunggu Bu Hayati datang, aku, Fiah, Mira, Fahmi,dan Farid bermain petak umpet untuk melepas bosan.
Saat ingin hompimpa mau ngatur giliran jaga, tiba-tiba Rizky datang.

"Eh tumben gak terlambat" kata Fiah
"Dirumah ga ada angin" balas Rizky
"Ky ikut main gak" ucap Farid mengajak Rizky
"Duduk dulu nih, nyantai" kata Rizky sambil duduk santai
"Eh Rizka,ajak dia main gih.. siapa tau kalo kamu yang ngajak dia mau" ucap Farid menyuruh ku
"Kok gitu" kata ku heran
"Coba aja dulu"
"Ya udah" kataku

Aku pun menghampiri Rizky yang saat itu duduk bersandar didepan pintu mushola yang lagi tutup.

Aku pun manggilnya "Rizky.." , tiba-tiba dia menoleh ke arah ku.
"Main yuk, biar orangnya banyak. Kan lebih seru bila orangnya banyak yang main" kata ku sambil merayu
"Hmmm oke deh" ucap Rizky sambil berdiri.

"Tadi gak mau,Giliran cewek cantik yang ajak mau aja lu_-" Ucap Farid agak sedikit jengkel.
"Sekarang sudah ada anginnya haha" ucap Rizky bercanda.
"Ya sudah kita mulai aja yuk" kata Mira.

Hompimpa pun dimulai, dan aku pun kena giliran jaga pertama.

"Haha, kena kamu Riz" ucap Fiah sambil ketawa
"Hati-hati tuh sama Rizky, Raja nya petak umpet tuh. Paling sulit dicari. Anak yang berani naik atap mushola demi main petak umpet ha ha ha" kata Fahmi

Aku pun mulai menutup mataku dan berhitung 1-10, yang lain mencari tempat untuk bersembunyi.
Hitungan pun selesai dan aku langsung mencari mereka. Yang pertama kali aku lihat si Rizky.

"Katanya paling sulit di cari" ucapku dalam hati.

Aku pun diam diam menghampiri nya

"Daarrrr kena kamu" kata ku sambil tertawa, aku pun menarik tangan nya dan membawa nya duduk didepan pintu mushola.

"Katanya Raja petak umpet 😏" Ucapku sambil berjalan dan memegang tangannya
"Aku memudahkan kamu, takutnya kamu sulit nyari aku hehe" katanya sambil tersenyum
"Hemmmm"

Saat sampai depan pintu mushola, Rizky pun duduk sambil tersenyum memandang ku yang sedang mencari yang lain sembunyi.

"Suatu saat kamu akan jadi milik aku, Rizka" ucap Rizky dalam hati sambil tersenyum.

---OOO---

Setiap hari, Rizky selalu menjadi teman main ku. Hampir setiap hari, selalu ada waktu bermain sama dia kecuali hari Minggu. Karena di hari Minggu, Rizky pulang ke rumahnya yang ada di jalan Antasari. Rizky hanya sementara tinggal disini bersama Paman dan Bibi nya, setiap jam 5 sore (kecuali Minggu) dia pulang kerumah orang tuanya dengan menaiki angkot.

Beberapa hari semenjak aku belajar mengaji disini, Rizky banyak berubah. Yang asalnya dia mengaji hanya satu ayat sehari, kini bisa mengaji satu halaman. Teman-teman yang lain termasuk aku pun bingung,tidak seperti biasanya.
Katanya dia selalu semangat bila ada aku, aku pun hanya bisa geleng-geleng kepala sambil senyum sedikit mendengar itu.

Setelah akrab beberapa lama,Rizky dan Farid sering pindah duduk disebelah ku.
Entah kenapa aku merasa senang ketika dia duduk disebelah ku.

Aku pun semakin akrab dengannya, ternyata Rizky sosok yang menyenangkan. Dia lucu dan selalu membuatku tertawa.
Saat pertama kali aku melihatnya aku kira dia orang yang cuek dan pendiam, ternyata dia sosok yang sangat menghibur bagiku.

Akrab dengannya setiap hari membuatku menjadi suka kepadanya.
Saat itu tumbuh perasaan cintaku pada Rizky, jatuh cinta untuk pertama kalinya dalam hidupku. Baru kali ini aku memiliki rasa suka kepada laki-laki, Tapi aku belum berani untuk mengungkapkan nya.

---OOO---

19 September 2002. Saat itu ada tugas mewarnai huruf Arab dari Bu Hayati, Ketika aku sedang asyik mewarna tiba-tiba ada yang melempar kertas kearahku. Aku pun menoleh dan mencari siapa yang melemparkan kertas itu, saat ku buka ternyata ada tulisan "minta nomor HP dong". Aku kenal itu tulisan siapa,

"setelah kenal beberapa lama dia baru aja minta nomor HP ku hahaha" kata ku dalam hati sambil tertawa kecil.

Aku padahal tidak punya hp saat itu, apalagi nomor HP. Kalo untuk sms an dan telponan biasanya aku pinjam Hp punya ibu ku. Hp ibu ku saat itu pun masih jadul, layarnya masih berwarna kuning dan ada senternya.

Kertasnya pun aku simpan didalam kantong baju ku, dan aku balas nanti setelah jam istirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kertasnya pun aku simpan didalam kantong baju ku, dan aku balas nanti setelah jam istirahat.

(Saat jam istirahat)

Tiba waktunya istirahat, aku pun menghampiri Rizky ke tempat duduknya.

"Ini kamu yang nulis?" kata ku sambil menunjukkan kertas yang dilempar tadi
"Hemmmmm" katanya sambil tersenyum
"Iya kan, jujur aja"
"Iya hehe"
"Aku gak punya nomor HP, nomor HP ibu ku aja" kataku
"Masa aku sms an sama ibu kamu sih" jawab Rizky
"Nanti aku sms nya pakai nomor HP ibu aku, aku aja nanti yang sms kamu duluan biar gak ketahuan. Nanti ibu ku bisa marah kalo aku ketahuan sms an gak penting sama laki laki"

"Kan kita temenan masa gak boleh" ucap Rizky
"Hmmm... Sini aku aja yang minta nomor HP kamu, nanti malam habis Maghrib aku sms"
"Beneran nih?" ucap Rizky kesenangan
"Yesss" kata Rizky dalam hati

Rizky pun menulis kan nomor HP nya dikertas kecil dan diberikan nya pada ku.

"Hmm terimakasih ya.. nanti malam aku sms" ucapku
"Iyaa..eeee terimakasih juga ya" ucap Rizky sambil tersenyum

Aku pun mengangguk an kepala ku sambil tersenyum

➡➡➡➡➡
Assalamualaikum teman-teman, Penasaran kan kelanjutan nya gimana

Jangan lupa voment ya teman-teman

Vote dari kalian itu buat aku tambah semangat untuk terus menulis cerita ini :D
Terimakasih

Rizka & RizkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang