[33]

341 54 3
                                    

Votement dongs—!






.





.




.










"Karena gue maunya ngejar lu,"

Gue ketawa.

"Lah anjir, ngapa ketawa?!" tanya Sunwoo heran.

"Orang gua ga lari, ngapain dikejar?" tanya gue masih agak ketawa gitu.

Sunwoo mengembangkan senyumnya dan natap gue, "Ooh, kode nih biar langsung ditangkep aja? Ga usah acara kejar kejaran?"

Ketawa gue mendadak tersumpal, "Lo pikir gua ayam apa ditangkep tangkep?!"

"Yee, bukan tangkep yang itu, tangkep yang gini,"

Sunwoo dengan seenaknya langsung meluk gua erat banget, seakan ga mau lepas.

"Dih, apaan sih, Woo? Lepas ga?!" gue meronta sambil mukul mukul lengan Sunwoo yang melingkar di tubuh gue.

"Kan lu yang minta langsung ditangkep aja," sekarang si Dekil malah naruh kepalanya di pundak gue seenaknya.

Anjir emang.

"Kapan gua bilang gitu?"

"Tadi barusan. Bagi gua itu kode kalo lu udah mau buka hati buat gue,"

Apaan dah maksudnya?

"Ha?"

"Ha he ha he," si Sunwoo langsung lepas pelukan dia, dan jalan duluan ninggalin gue.

"Heh?!" seru gue lari ngejar cowo itu.

"Maksud lo apaan sih?" tanya gue yang emang bener bener ga paham sama jalan pikir dia.

Sunwoo masih diem aja, tetep lanjut jalan. Sampe akhirnya dia duduk di sebuah bangku taman gitu, dan gue ikut duduk di sampingnya.

Kita diem dieman, sambil natap danau yang ada di depan kita.

Gue seakan terhipnotis dengan pemandangan yang ada di depan gue, sampe gue lupa kalo gue lagi sama Sunwoo.

Dan, kesadaran gue kembali begitu Sunwoo membuka suara,

"Gue suka sama lo, Lyn, jauh dari sebelum gua pacaran sama Hyunjin," ujar Sunwoo yang seketika bikin gue bengong.

Gue kedipin mata berkali kali, berharap salah denger, sampe Sunwoo lanjutin kalimatnya,

"Gue suka sama lo sejak lo natap gue untuk pertama kalinya,"

"Itu alasan Hyunjin mutusin gue, karena lo gue ga bisa buka hati untuk cewe lain,"

Gue masih bengong. Ini yang ngomong di depan gue beneran Sunwoo, kan?

"Woo,"

"Gue cemburu waktu liat lo sama cowo lain, apalagi kalo lu lagi sama Hwall. Tapi, ya gue ga bisa ngapa ngapain,"

"Jadi, gue cuma bisa berharap perasaan gue  bakal di bales sama lu. Walaupun keliatannya lu udah kelewat benci sama gue,"

"Lyn, apa lo mau mewujudkan harapan gue?" Sunwoo natap gue dalem banget. Gue ga bisa cari tanda tanda kebohongan di matanya. Bener bener tulus.

"Woo, gua,"

"Lo ga harus balas sekarang, kok. Gue bisa nunggu jawaban lo kapanpun lo siap. Apapun jawaban lo, bakal tetep gua terima," Sunwoo senyum, "Bagi gua, confess kaya gini aja udah bisa bikin hati gua tenang,"

Gue yang masih bingung cuma bisa senyum canggung dan garuk belakang kepala gue.

"Maafin gua, ya," ucap gue pada akhirnya, gue terpojok sampe ga tau harus ngomong apa lagi:(

"Lo ada salah apa sama gue, sampe minta maaf?" tanya Sunwoo.

"Engga, gue cuma mau minta maaf aja, mungkin selama ini sikap gue terlalu kasar bagi lo," jawab gue.

Sunwoo senyum, "Apapun yang lo lakuin itu selalu bener kok di mata gue, jadi ga usah takut salah,"

"Eh goblok, bucin banget anjir,"

Sunwoo ketawa aja, "Kaga kaga, maksud gua, lu ga ada salah kok sama gue, selow gue mah orangnya,"

Gue ikut ketawa, "Makasih ya, udah nyadarin gue,"

"Nyadarin? Emang lo pingsan?"

Mulai dah_-

"Au ah, gelap!"

"Eeh, ga gitu sayangku," Sunwoo noel noel pipi gua.

"Apa sih geli anjir," gue tepis aja tangannya sambil ketawa.

"Makasih ya, Lyn, gue bersyukur lu cewe yang berhasil buka hati gua, selain mama gue. Gue bersyukur kenal sama lo," ujar Sunwoo. Kok jadi mendadak mellow gitu dah.

"Eh, kok bisa bersyukur gitu sih? Gua ga sebaik itu, Woo. Gua terlalu jahat untuk lo," ujar gue berusaha ga kebawa suasana. Because, gue ga suka yang mellow mellow.

"Ga tau kenapa. Gue seneng lo cewe pertama yang gue taksir selama ini,"

Gue kaget dong ya, jelas!

"Ha? Maksud lo, gue first love lu gitu?" tanya gue.

Sunwoo ngangguk, terus garuk tengkuknya, "Ya, walau bukan first kiss gua sih,"

Gue natap Sunwoo aneh, "Jadi, lo udah pernah nyium cewe?"

Sunwoo geleng, "Bukan gue sih, lebih tepatnya cewe itu duluan yang cium gue,"

"Siapa?" kok gue jadi kepo gini sih.

"Mantan gue, sebelum gue nembak dia, dia ada nyium gue waktu di atap—"

"AH!!" seru gue langsung paham yang dimaksud Sunwoo.

"Jangan jangan waktu gua ke atap buat nyari Hwall, orang ciuman yang gua liat itu lo sama Hyunjin,"

Sunwoo ngerutin dahinya, terus ngangkat bahunya, "Iya kali,"

"Bangsat emang mata gue ternodai kan,"

"Itu bukan kemauan gue anjir, dia main nyosor aja, kan kesel guenya,"

"Tapi enak kan?" gue naik turunin alis gua, niat godain Sunwoo.

Sunwoo langsung ngangguk semangat, "Apalagi kalo sama lo, pasti makin enak,"

Gue langsung buang muka males, "Bodo amat anjir gue ga denger,"

Sunwoo cuma ketawa.

Terus kita diem dieman, sambil natap danau yang ada di hadapan kita.

"Lyn," panggil Sunwoo bikin gue langsung noleh.

"Hmm?" sahut gue natap mata Sunwoo.

"Jadi gimana?" tanya Sunwoo.

"Gimana apanya?"

"Lu," Sunwoo nggantungin kalimatnya, "Bakal terima gue kan?"

Gue diem bentar, bingung.

"Ya, gapapa sih, kalo lu ga mau—"

"Ngga"

"—ha?"

"Ngga tau, hehe," gue ketawa pelan.

Sunwoo ikut ketawa, "Gue kira ga mau beneran anjir,"

"Tunggu ya, Woo. Gue ga tau gue bisa bales perasaan lo apa engga," jawab gue.

Sunwoo ngangguk, "Gue bakal tunggu, sampe kapanpun itu,"

Gue cuma bisa senyum tipis:")

I'll Be Yours || Sunwoo + Hwall [ ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang