Pada hari selasa, lebih tepatnya pada tanggal 23 januari 2018, terjadi gempa bumi di kabupaten lebak provinsi banten.
Hari dimana Mentari dan keluarganya pergi mengunjungi rumah kerabat mereka.
Di tengah perjalanan, Mentari dan keluarganya berhenti di salah satu tempat perbelanjaan yang ada di sana, untuk membeli bingkisan, yang akan diberikan Mentari kepada kerabatnya sebagai oleh-oleh, pada saat itu waktu menunjukan pukul 1 siang lewat 20 menit.
Selang 10 menit, tiba-tiba Mentari dan keluarganya merasakan getaran yang sangat kuat.
"Gempa...Gempa..."
Teriakan para pengunjung silih bergantian tepat setelah mereka merasakan getaran tersebut.Kepanikan dan kegaduhan yang terjadi pada saat itu menyebabkan Mentari harus terpisah dari keluarganya.
"Ayah..., ibu..."
Teriak Mentari berulang-ulang, namun jawaban yang ia inginkan tak kunjung terdengar.Tangisan membasahi pipinya, dengan gemetar Mentari mencoba mencari jalan keluar.
Namun saat Mentari sedang mencari jalan keluar, material bangunan jatuh tepat diatas kepalanya, beruntung seorang laki-laki datang monolongnya, laki-laki itu mendorong Mentari sehingga Mentari terhindar dari material bangunan yang jatuh.
Terhindarnya Mentari dari material bangunan yang jatuh harus dibayar dengan luka yang di terima laki-laki itu, darah terus mengalir dari kepalanya.
Melihat darah yang mengalir Mentari hanya bisa menangis, pikiran negatif terus berdatangan dalam benaknya, "bagaimana jika orang tuaku meninggal, bagaimana jika aku tidak bisa selamat, bagaima..."
"Lu jangan nangis, ayo kita keluar dari tempat ini sama-sama"
Suara teduh laki-laki itu menghilangkan pikiran negatif yang ada di benak Mentari.Laki-laki itu langsung menggenggam tangan Mentari dan mengajaknya untuk pergi, mereka berlari bersama-sama melewati tangga darurat, genggaman tangannya membuat Mentari merasa tenang, dan ia tidak merasa takut lagi.
Meskipun kepalanya sudah berdarah, laki-laki itu terus melindungi Mentari dari material-material bangunan yang jatuh.
Saat mereka sedang berlari, tiba-tiba gelang kesayangan Mentari terlepas dan jatuh, tanpa rasa takut, laki-laki itupun langsung berbalik untuk mengambil kembali gelang milik Mentari, laki-laki itupun langsung menyimpan gelang itu di saku celananya, merekapun kembali berlari bersama-sama.
Berkat laki-laki itu akhirnya mereka bisa keluar dan Mentaripun bisa kembali bertemu dengan orang tuanya.
"Papah, mamah.."
Teriak Mentari dengan bahagia
"Mentari..., alhamdulillah yaallah kamu selamet"
Jawab ibu Mentari dengan penuh syukur."Ada laki-laki yang udah nyelametin aku mah, pah, makannya aku bisa selamet".
"Siapa laki-laki yang udah nyelametin kamu Mentari?"
Tanya papah Mentari penasaran.Mentaripun menunjuk kesatu arah tempat dimana laki-laki itu berdiri, namun laki-laki itu telah pergi.
Mentaripun berjanji pada dirinya sendiri, jika ia bertemu lagi dengan laki-laki yang telah menyelamatkannya, akan ia jadikan pacarnya, entah siapapun dia, dan dia ingin menanyakan satu hal lagi padanya, yaitu: "Namamu?"
Ternyata laki-laki itupun memiliki janji yang sama dengan Mentari, bahwa jika ia bertemu lagi dengan perempuan yang telah ia selamatkan, akan ia jadikan pacarnya, entah siapapun dia.
Akankah mereka dipertemukan kembali oleh takdir yang telah terbentuk?
Akankah janji yang telah mereka buat dapat tertepati?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu [Revisi]
RomancePada tanggal 23 januari 2018, terjadi gempa bumi di kabupaten lebak provinsi banten. Pada saat itu, secara kebetulan Mentari dan keluarganya sedang berkunjung ke tempat kerabat mereka di banten. Saat terjadinya gempa, Mentari dan keluarganya sedang...