Bau Jukut

348 27 3
                                    

DANUM POV

​Akupun langsung mengejar Mentari dengan cepat.

​Setelah sampai di ujung gang, Mentaripun berhenti karena terhalang sekumpulan orang di tengah jalan.

​"ini ada apasih?, aku mau liat, mau liat..." kata Mentari sambil melompat lompat.

​Mentari terlihat ingin sekali melihat apa yang terjadi, namun karena kependekannya dan keramaian orang yang ada, iapun tidak bisa melihatnya,  akupun membantunya dengan mengangkat kerah baju belakangnya.

​​Mentari terlihat ingin sekali melihat apa yang terjadi, namun karena kependekannya dan keramaian orang yang ada, iapun tidak bisa melihatnya,  akupun membantunya dengan mengangkat kerah baju belakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

​Setelah kuangkat Mentari, diapun cemberut dan memberi tatapan sinis kepadaku.
​"salah sendiri pendek...!"
​kataku menjawab tatapan sinisnya.

​Setelah melihat apa yang terjadi Mentaripun langsung menyusup diantara keramaian orang yang ada, ternyata ada seekor kucing putih yang sedang terluka karena habis tertabrak motor.

​Mentaripun langsung memerintahkanku menggendong kucing putih itu, setelah itu dia menarik narik tanganku sambil berlari.

​​Mentaripun langsung memerintahkanku menggendong kucing putih itu, setelah itu dia menarik narik tanganku sambil berlari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

​​"Kita mau kemanasih?"
​tanyaku pada Mentari,
​"ya mau ke dokter hewan lah biar kucingnya bisa di obatin"
​jawab Mentari.

​setelah sampai di dokter hewan dan kucing putih itupun telah di obati Mentaripun mengajakku kerumahnya, karena dia tidak bisa membawa dua kucing sekaligus.

​Aku dan diapun sampai di rumahnya, diapun langsung mengambil sebuah kandang besi dan menaruh kedua kucing itu di dalamnya.

​"liat-liat, mereka akrab banget kan, mereka mulai jatuh cinta"
​ucap polos Mentari,

​yang sebenarnya terjadi:

​​"liat-liat, mereka akrab banget kan, mereka mulai jatuh cinta"​ucap polos Mentari,​​yang sebenarnya terjadi:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

​"Akrab dengkulmu, liat dong mereka kaya mau saling makan gitu"​kataku pada Mentari,​​satu menit kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


​"Akrab dengkulmu, liat dong mereka kaya mau saling makan gitu"
​kataku pada Mentari,

​satu menit kemudian

​"Tuhkan mereka jatuh cinta"​Kata Mentari sambil tertawa kecil,​"gila ni kucing cepet banget berubahnya"​Kataku terpaku kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

​"Tuhkan mereka jatuh cinta"
​Kata Mentari sambil tertawa kecil,
​"gila ni kucing cepet banget berubahnya"
​Kataku terpaku kaget.

​Setelah itu Mentari mengusirku sambil mendorong dorongku untuk keluar dari perkarangan rumahnya.

​"bentar dulu, bentar..., gua masih mau liat kucing gua"
​kataku pada Mentari,
​"gak, gak boleh !, lu gak boleh lama lama di rumah gua, lu bau jukut soalnya" jawab Mentari sambil menjulurkan lidahnya.

​Diapun langsung mengunci pagar rumahnya, agar aku tidak dapat masuk ke dalam lagi.

"​Dasar cewek nyebelin....!, ada ya cewek kaya gitu di dunia ini, tampangnya aja manis tapi sifatnya kaya iblis"
​gerutuku dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kamu [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang