runi ngambek

1.4K 130 11
                                    

Siang itu sepulang sekolah, Willi mengajak keempat temannya untuk mengerjakan tugas kelompok di rumah. Mereka sepakat mengerjakan tugas di tempat Willi karena rumahnya, lebih tepatnya rumah omnya, yang paling besar.

Sekedar info saja, Willi dan Debrian tidak bersekolah di sekolah yang sama.

"Gue sama Pepi beli minum dulu ya. Aus!" Tukas Jeki.

"Santai, sih. Delivery aja di rumah gue." Tukas Willi santai.

"Anak sultan mah beda." Komentar Susan, satu-satunya perempuan yang disana.

Mereka segera masuk ke dalam rumah. Dan didapati pemandangan Runi yang sedang bermain Play Station sambil mengangkat sebelah kakinya. Juga ada Nana yang sedang baca komik sambil tiduran di karpet, dengan kaki di atas sofa.

Pemandangan siang hari yang indah, bukan?

"Eh, itu adik-adik lo?" Tanya Pepi kepada Willi.

"Iya, sepupu. Lo pungut satu juga boleh kalo mau." Jawab Willi.

"Eh, Kak Willi! Tumben bawa romli ke rumah." Tukas Runi saat menoleh mendapati Willi pulang tidak sendiri.

"Romli? Buset sejak kapan nama gue bagus-bagus Jeya berubah jadi Romli?" Protes Jeya.

"Protes aja lu, anak SMP gak usah diladenin udah." Balas Willi.

"Romli tuh maksudnya Rombongan Liar, kakak. Ih gak gaul, males." Celetuk Nana, masih dengan membaca komiknya.

Mereka semua saling menatap ke arah Willi begitu mendengar celetukan dari Nana barusan.

"Adek-adek lo kok nyeremin gini sih." Bisik Jeki lagi.

"Ini baru sebagian." Balas Willi pasrah.

Akhirnya, Willi mengajak mereka semua pergi ke lantai atas. Dimana disana juga ada ruang khusus belajar. Dan lagi, mereka juga butuh suasana yang tenang untuk belajar.

Mereka mulai membahas soal-soal yang menjadi ulangan besok. Karena mereka sedang menghadapi pekan ujian tengah semester.

Terdengar suara rusuh di bawah. Siapa lagi kalau bukan suara rusuh Debrian dan Runi yang bertengkar.

"RUNI! Kenapa lo ngabisin susu pisang gue!" Teriak Debrian dari dapur.

"Apaan sih Bang Debi bacot! Bukan gue!" Balas Runi teriak juga dari ruang tengah.

Masih dengan seragam sekolah, Debrian menghampiri Runi yang masih bermain Play Station. Dan mengambil gunting dari laci.

"Gue gunting ya PS lo!" Ancam Debrian.

"Bang Debi! Minggir!" Omel Runi.

"Nama gue bukan Debi!" Balas Debrian.

"Lagian bukan gue yang minum susu lo, Nana kali!" Tukas Runi lagi.

Kali ini, Nana yang sedang fokus membaca komik ikut tersulut pertengkaran mereka.

"Apaan sih Kak Runi, Nana kan gak suka pisang!" Omel Nana sedikit tidak terima.

"Jangan lempar batu sembunyi tangan lo, dasar gorila!" Balas Debrian lagi ke arah Runi.

Mendengar itu, Runi membanting stik PSnya. Menatap Debrian sengit, bersiap untuk melakukan pertarungan.

"Gelut! Gelut! Ya, terus terus!!"

Bukannya melerai, Nana malah mendukung mereka untuk terus berkelahi. Dan sekarang, Runi dan Debrian sudah dalam posisi saling menjambak satu sama lain. Dengan Runi yang sudah mengacak-acak rambut Debrian.

we love you, om - day6 x itzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang