03. Jantungku Kenapa

420 56 26
                                    

Haiiiii!!! Update lagi nih!!

Wahaha, saya seneng banget readersnya memilih muncul dan nggak membisu. Belum lagi ranknya naik terus di hashtag #baekhera. Saya seneng dong.

Yaudah kalo gitu, selamat membaca, jan lupa yg punya kuota berlebih ato lagi nebeng wifi videonya diputar ya^^

###

.

Shiyeon diundang oleh Nyonya Lee, ibu dari Eunyool untuk makan malam di rumahnya. Ny. Lee merupakan salah satu istri tidak sah Ketua Wang. Berdasarkan apa yang pernah ia dengar dari ayahnya, Ketua Wang memang menikahi istri-istrinya, tetapi hanya secara adat Korea dan tidak didaftarkan secara hukum. Shiyeon sempat heran kenapa semua putranya mewarisi nama belakang Wang, dan ayahnya hanya berkata, "itulah untungnya menjadi orang kaya, kau bisa mendapatkan semua yang kau inginkan. Dan orang-orang tidak akan bertanya atau bahkan protes dengan itu."

Hanya istri sahnya saja yang tinggal di mansion besar keluarga Wang, tetapi anak-anaknya diperbolehkan datang kapanpun mereka mau. Namun begitu, hampir semua anaknya tinggal di apartemen sendiri setelah mereka dewasa.

"Bagaimana kabar ayahmu?" tanya Ny. Lee berbasa-basi.

"Sangat baik, sakit maagnya jarang kambuh belakangan ini," jawab Shiyeon dengan sopan.

"Baguslah," Ny. Lee tersenyum. "Ngomong-ngomong, Nak, bagaimana pendapatmu tentang pertunangan ini? Apa kau keberatan?"

"Tidak. Karena ini keinginan ayahku, aku akan menjalaninya sepenuh hati."

"Wah, kau anak yang berbakti ya, berbeda sekali dengan seseorang," kokentar Ny. Lee sambil melirik anaknya yang sedang makan dengan cuek. "Apa Eunyool baik padamu?"

"Ibu!" seru Eunyool protes. "Kenapa menanyainya pertanyaan begitu? Sudah jelas aku ini baik pada semua orang."

"Kau ini! Diam saja," sahut Ny. Lee. "Aku tahu kau terkadang bisa menyebalkan, makanya aku bertanya padanya."

Shiyeon tersenyum. "Tenang saja Nyonya Lee, Eunyool sangat baik padaku."

"Baguslah," Ny. Lee terlihat lega. "Kau anak yang baik, aku senang kau yang akan menjadi menantuku. Dan tolong, jangan memanggilku dengan sebutan itu, panggil saja Ibu."

Shiyeon tersenyum canggung sembari melirik pemuda di sebelahnya. Ia tahu Eunyool tidak nyaman dengan pembicaraan ini, jadi ia hanya berkata, "baiklah."

***

Eunyool membukakan pintu kamarnya untuk Shiyeon. Dengan gugup gadis itu masuk. Sejujurnya ini bukan pertama kalinya ia memasuki kamar laki-laki, tetapi kali ini berbeda karena pemilik kamar adalah Eunyool.

Eunyool mengikutinya dan menutup pintu.

'Ceklek!'

Shiyeon terperanjat dan berbalik. "Ja-jangan ditutup, lebih baik dibuka saja," ia tergagap.

Eunyool mengerutkan dahi, tetapi ia menuruti keinginan Shiyeon.

"Ada apa denganmu? Kau seperti masuk ke rumah hantu saja," ia berkomentar.

"Aku hanya merasa tidak nyaman, itu saja."

Eunyool mengangkat bahu. Ia kemudian berjalan menuju tempat tidur dan membaringkan badannya di sana. "Aaahh, kenyang seperti ini membuatku mengantuk."

Shiyeon masih saja mematung di tempatnya berdiri, tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

Tiba-tiba Eunyool mengubah posisi menjadi tengkurap dan memanggil, "Hei, apa yang kau lakukan di situ? Carilah tempat duduk dan buat dirimu nyaman di sini. Ibuku akan mengomel padaku jika aku menelantarkanmu di kamarku sendiri."

Our DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang