00. Penyesalan di Masa Lalu

728 67 21
                                    

Putar videonya biar lebih greget😆

###

.

.

Wang Eun menghadap ke belakang, tertegun menatap wanita yang baru saja mendorongnya hingga tersungkur dan kini wanita itu menjerit tertahan menahan sakit. Wanita tersebut saat ini juga terbaring di tanah. Menyadari apa yang terjadi, ia segera mendekati wanita tersebut tanpa memedulikan pasir yang berhamburan di kakinya selagi ia berlari.

"I-istriku..." ucapnya tergagap, tak lebih keras dari bisikan. Diraihnya wajah itu menggunakan kedua tangan. "Deok.."

Wanita yang ia panggil istri tadi menatapnya seraya tersenyum. Park Soon Deok, gadis yang mengorbankan apapun termasuk nyawanya sendiri untuk melindungi Pangeran Kesepuluh itu nampaknya bahagia karena telah berhasil menyelamatkannya dari tebasan pedang prajurit kerajaan, sekalipun kesadarannya sendiri makin hilang.

"Tidak apa-apa, Deok. Tidak apa-apa," ucapnya berulang-ulang, berusaha terdengar meyakinkan. "Kita pergi bersama-sama saja, ya?"

Matanya bergerak liar mengamati luka tebas beserta cipratan darah di tubuh itu. Sadar tak ada yang bisa dilakukannya, Wang Eun menjadi panik. Berkali-kali ia memanggil supaya istrinya tetap sadar. Namun mata yang tak lepas menatapnya itu berangsur terpejam.

"Deok? Deok! Deok, tidak. Deok, belum. Deok..." panggilnya di tengah keputusasaan.

Pada akhirnya, sebelum sempat mengatakan apapun, Soon Deok telah menyerah dengan kegelapan yang merenggutnya dan mengembuskan napas untuk terakhir kali. Kepalanya terkulai di genggaman suaminya. Suami yang pada akhirnya mau menerima keberadaannya sebagai seorang istri.

"Soon Deok. Soon Deok!" Wang Eun menangis sejadi-jadinya seraya memanggil nama istrinya. Menumpahkan segala kesedihan dan penyesalan yang ia rasakan. Pelukannya semakin erat di tubuh yang kini tak bernyawa itu.

Semua orang tahu, ia adalah pangeran yang ceria dan penuh tawa. Menangis bukanlah gayanya. Tapi kali ini, hanya ini satu-satunya yang bisa ia lakukan. Sungguh, tak terhitung seberapa banyak penyesalan yang ia tanggung karena sudah menyia-nyiakan gadis sebaik Soon Deok. Menyaksikan sendiri bagaimana istrinya tersebut tewas dalam upaya melindunginya jelas tidak membantu sama sekali.

Maka dari itu, ia tidak berusaha lari saat saudara ketiganya, sang raja baru, memanah lengannya. Ia hanya ingin cepat menyusul istrinya. Ia tak punya keinginan lain lagi, seperti yang ia sampaikan pada saudara keempatnya yang terlambat menyusul.

Sempat terpikir olehnya jika saja Wang So datang sedikit lebih awal, maka pastinya Soon Deok tak harus mengorbankan diri. Mereka akan menaiki perahu sesuai rencana dan pergi dari kerajaan menyedihkan itu selamanya.

Tapi sekarang ia tidak ingin menyalahkan siapapun. Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan hanyalah memohon kepada saudaranya agar ia bisa menyusul wanita yang terbujur kaku di samping mereka. Dan meskipun sakitnya meregang nyawa terasa luar biasa, ia tetap tersenyum.

Setidaknya, ia akan bertemu dengan istrinya lagi.

Setidaknya, ia akan bertemu dengan istrinya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

###

Yaaayyyy, akhirnya jadi juga nih prolognya. Maaf ya udah bikin kalian potek gegara mengingatkan kembali adegan mati mereka. Tapi abis ini janji deh, bakal banyak yg sweet nya wkwkwk

Kayak di foto ini nih:

Kayak di foto ini nih:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bener2 ya mereka, kita nya sedih di sini eh baekheranya malah asik bercanda gitu pas syuting😤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bener2 ya mereka, kita nya sedih di sini eh baekheranya malah asik bercanda gitu pas syuting😤

Tapi gapapa deh, yang penting mereka hepi menikmati kebersamaan, eaaa😁😂😂

Segitu dulu, jangan lupa vomment dan tunggu part selanjutnya yah...

Ellie

Our DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang