Takano melihat kearah jendela kamarnya, tatapannya kosong.
Dia melirik kearah Hp nya, Takano lalu menyalakan Hp nya, ini adalah pertama kalinya dia memakai Hp setelah sebulan lebih.
Setelah menyala, bel notifikasi langsung menyala hampir tanpa jeda.Takano lalu membuka akun-akun nya.
Mulai dari Facebook dan lain sebagainya.
Banyak yang menchat dia saat offline.Takano sekarang mulai terlihat galau dan depresi, dia ingin meminta maaf kepada teman-temannya karena kejadian kemarin.
Terutama kepada Yuki, gadis itu harus terluka di bagian kepalanya karena dirinya.Takano akhirnya memilih mengirimkan SMS permintaan maaf kepada teman-temannya.
Mereka akan datang kerumahnya setelah pulang sekolah.
-
Sepulang sekolah...Kiba, Shun, dan Yuki akhirnya datang ke rumah Takano.
Mereka terlihat agak gugup dan canggung, sepertinya mereka masih agak takut dengan kejadian kemarin."Begini, aku ingin minta maaf dengan perilaku ku semalam, dan terutama aku minta maaf pada Yuki-Chan." Ujar Takano terlihat menyesal.
Teman-temannya terlihat tidak enak kepada Takano.
"Yeah, Takano-kun, kurasa kami bisa memaafkan mu" Ujar Shun dengan ekspresi canggung.
"Benarkah? Terimakasih kalau begitu, jujur aku sangat menyesal, aku juga tidak tahu apa yang terjadi pada diriku waktu itu" Ujar Takano.
"Ya, tidak apa-apa Takano-kun, Aku juga sudah memaafkanmu kok" Ujar Yuki sambil tersenyum.
"Terimakasih Yuki-Chan" Ujar Takano juga tersenyum.
Mereka akhirnya sama-sama tertawa.
"Well, karena kita sudah baikkan, jadi kurasa aku harus bertanya padamu Takano-kun" Ujar Kiba.
"Bertanya apa?" Ujar Takano.
"Apa benar kau lelaki yang menolak Natsuki-San?" Tanya Kiba serius.
"Hah, iya lelaki itu adalah aku"Ujar Takano jujur.
"Pantas saja kau terlihat sangat depresi, sudahlah Takano-kun, jangan merasa bersalah, ini bukan salahmu kok" Ujar Kiba.
"Terimakasih kawan" Ujar Takano, sekilas hatinya terasa hangat karena kedekatan mereka.Takano mendapatkan sebuah ide.
"Hei, bagaimana kalau kita mencoba permainan Hitori Kakurenbo yang sedang banyak dibicarakan orang itu?" Ujar Takano.
"Hitori Kakurenbo? Permainan dengan hantu itu? Hiii..aku takut Takano-kun" Ujar Yuki.
"Tidak apa-apa Yuki-Chan, kita kan mainnya berempat" Ujar Shun sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Aku sih ikut-ikut saja" Ujar Kiba.
"Baiklah, tapi bolehkah aku membawa teman satu lagi? Aku malu karena hanya aku yang perempuan" Ujar Yuki malu.
"Ya, tentu bawa saja, tapi sayang sekali, padahal jika kau sendirian maka kau akan menjadi rebutan kami karena kau satu-satunya yang tercantik, jika kau membawa teman, nanti kecantikanmu akan tersaingi" Ujar Takano.
"Aah, Takano-kun bisa saja" Ujar Yuki malu.
"Hei, kalian terlihat cocok, kenapa kalian tidak pacaran saja?" Ujar Kiba.
Terlihat Takano dan Yuki terlihat malu-malu.
"Ya, seperti aku dan Saori-Chan dong, hubungan kami langgeng sampai 3 bulan ini" Ujar Shun menyombong.
"Huuu..dasar sombong, aku juga sudah pacaran sama Mari-Chan kurang lebih 2 bulan tuh" Ujar Kiba tak mau kalah.
Mereka akhirnya tertawa bersamaan.
Tiba-tiba...
"Yu- Yuki-Chan, mmm..mau tidak kamu jadi pacarku?" Ujar Takano malu-malu sambil memegang tangan Yuki.
"Cie-cie...!!" Ujar Kiba dan Shun bersamaan.
"A- aku mau Takano-kun!" Ujar Yuki dengan wajah Semerah tomat.
"Hahaha, cie-cie...teman kita ada pasangan baru!!!" Ujar Kiba.
Mereka tertawa bersama.
-
Akhirnya hari sudah sore...
Kiba, Shun,dan Yuki pamit pulang dengan Takano.
"Kami pulang dulu ya Takano-kun!" Ujar Kiba sambil melambaikan tangannya.
"I- iya" Ujar Takano juga sambil melambai.
"A- aku pulang dulu ya, Ta- Takano-kun" ~cup. Yuki mencium pipi Takano manja setelah pamit dan langsung lari mengejar Kiba dan Shun.
Takano masih terdiam diri ditempatnya dengan wajah memerah.
Takano lalu tersenyum kecil, lalu kembali kedalam rumahnya.
.
.
.
Episode kali ini gak ada horor atau semacamnya ya guys... :")
.
.
.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Ding-Dong [Tamat] ✓✓™
Terror~Dind-Dong.. Ku datang padamu, Bukalah pintu... Tak mungkin sembunyi dariku... . . Itu adalah salah satu lirik dari lagu Ding-Dong... Well..kudengar lagu ini banyak menghantui banyak orang karena liriknya yang cukup menyeramkan. Akan ku ceritakan su...