Ch.6 permainan dimulai

509 41 2
                                    

Kiba, Shun, Mari, dan Saori berjalan bersama menuju rumah Takano.
"Kalian semua membuat alasan apa agar bisa menginap disini?" Tanya Kiba.
"Aku sih jujur saja, aku bilang mamaku ingin menginap dirumah Takano, selesai" Ujar Shun.
"Ki-kiba-kun?" Ujar Mari.
"Ya Mari?" Jawab Kiba pada pacarnya itu.
"Apakah kita benar-benar akan memainkan permainan hantu itu? Aku..aku takut Kiba-kun!" Ujar Mari sembari memeluk tangan Kiba.
'Kring kring'
"Hei hei, kalian jangan romantis romantisan di jalanan dong!" Ujar kakek-kakek yang lewat dengan sepeda.
"Ma-maaf kakek!" Ujar Kiba dan Mari berbarengan.
"Huh, dasar anak muda" Ujar kakek itu lalu berlalu pergi.
"Hahahaha!!, Mampus, ditegur kakek-kakek kan" Ujar Shun mentertawakan Kiba.
"Hmph, biar, bweek!" Ujar Kiba mengejek Shun sambil menjulurkan lidahnya.
.
.
.
'Tok, tok, tok'
"Hei Takano! Kami sampai!" Teriak Shun selagi mengetuk pintu.
"Hei, kalian sudah sampai!" Ujar Yuki membukakan pintu.
Mereka pun masuk kedalam rumah Takano.
"Wah wah, apa ini? Kalian berduaan didalam rumah yang kosong, ehem" ujar Shun menggoda Yuki.
"Aah, tidak ada, tidak, kami tidak ngapa-ngapain kok! Lagipula aku membawa temanku tuh!" Ujar Yuki menyanggah ucapan Shun.
"Kau bawa teman lagi? Siapa?" Ujar Kiba.
"Se.. sebenarnya sih bukan teman dekatku, dia..." Ujar Yuki.
"Hai, namaku Mitsuki Kichida, saudari Natsuki" Ujar seorang wanita yang tiba-tiba keluar dari lorong rumah Takano.
"Apa!" Ujar mereka berempat serempak.
"Oh, eh, maksud kami, salam kenal!" Ujar Saori, Saori memang anak yang baik, dia mencairkan suasana dengan menyapa Mitsuki.

Mitsuki Kichida adalah saudari Natsuki, kabarnya hubungan persaudaraan mereka memang kurang baik. Tetapi saat pemakaman Natsuki, terlihat Mitsuki yang sesenggukan menangis didepan makam saudaranya.
Dia juga saudara kembar Natsuki.

"Iya, salam kenal juga" Ujar Mitsuki.
Paling tidak sikap Mitsuki lebih hangat daripada Natsuki, bahkan Mitsuki memiliki cukup banyak teman. Berbeda dengan saudaranya yang tidak memiliki teman sama sekali.

"Ehm, oh iya, dimana Takano-kun?" Tanya kiba.
"Ooh, Takano-kun ada didalam, dia mempersiapkan barang-barangnya." Ujar Yuki.
Yang lain mendengarnya hanya ber-'ooh' pendek.

"Hei teman-teman, kalian sudah datang ya, lihat! Aku sudah mempersiapkan barang-barangnya disini" ujar Takano sambil memperlihatkan kotak kardus yang dibawanya.
"Bagus! Ayo mulai sekarang" Ujar Kiba.
"Ya, ayo" ujar mereka semua serempak.
-
Jumlah mereka sekarang ada bertujuh.
Mereka memilih berjalan berkelompok.
Kiba, Mari, Shun, dan Saori mereka satu kelompok, Dan
Takano, Yuki, dan Mitsuki kelompok kedua.

Setelah selesai membagi kelompok, Takano memulai ritualnya.
Mulai dari Takano yang menjaga pertama, lalu barulah giliran sang boneka yang mencari mereka.

"Kalian sudah siap?" Tanya Takano kepada teman-temannya.
Teman-temannya mengangguk setuju.
Takano lalu melemparkan boneka itu ke bathtub kamar mandi lalu menutup pintu kamar mandi.
-
"Permainan dimulai !"
.
.
.
Hai hai hai Guys!!! >∆<
Maaf banget updatenya lama ya...
Sesuai judul, sepertinya cerita ini akan slow update °~°//∆
Maaf banget sekali lagi, mohon pengertiannya !!!>~<
.
.
.
Tbc...

Ding-Dong [Tamat] ✓✓™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang