Ch.4 Depresi.

717 62 1
                                    

Sudah seminggu sejak kejadian kematian Natsuki terjadi.
Beritanya sudah sampai luar sekolah. Sekarang, orang-orang di komplek perumahan yang Takano tinggali bahkan sudah mengetahui berita itu.

Takano?

Dia seakan menjadi orang tidak waras, dia mengunci diri dikamar seminggu ini, dia bahkan sudah tidak makan 3 hari ini, bahkan jika dia makan pun hanya 5 sampai 7 sendok saja.
Keadaan Takano kian mengenaskan.
Takano sudah bolos dari sekolah seminggu,dan itu sama sekali tidak baik.

'Tok,tok,tok'

"Takano? Ada teman-temanmu datang menjenguk, sebaiknya kau buka pintu kamarmu sekarang!" Ujar ibu Takano dari luar pintu.
Takano yang sedang duduk dilantai sambil memegangi lututnya di sudut ranjang akhirnya bereaksi, Takano membukakan pintu.
Di depan pintu sudah ada Kiba dan dua teman sekelas Takano yang lain, Hayakawa Shun dan Yuri Akamoto.
Ketiga temannya agak terkejut saat melihat kondisi Takano,
Tubuhnya menjadi kurus, tulang pipinya bahkan lebih menonjol dari terakhir kali mereka bertemu, Takano terlihat menyedihkan sekarang ini.
"Hai, Ta.. Takano, bagaimana kabarmu?" Sapa Kiba canggung.
"Buruk, kurasa" Ujar Takano dengan wajah datar.
Takano lalu mempersilahkan ketiga temannya masuk ke kamarnya.
Ibu Takano membawakan cemilan dan teh.
"Jadi, kenapa kau bolos? Apa kau sakit? Teman-teman dikelas sampai khawatir karena mu" Ujar Shun.
"Apa kau sakit Takano-Kun?" Ujar Yuri.
"Tidak, tapi kurasa keadaanku buruk" Ujar Takano masih dengan wajah datar.
"Apakah kau merasa bersalah atas kematian Natsuki-San ?" Tanya Kiba.
"Ku..kurasa begitu" Ujar Takano sambil menundukkan kepalanya.
"Ku..kurasa itu bukan kesalahanmu Takano-kun, jika aku menjadi kau,aku juga akan menolak gadis seperti Natsuki-San, hehehe" Ujar Shun sambil tertawa, tetapi tidak ada yang tertawa atas lelucon garing dari Shun yang membuat anak lelaki itu malu.
"Untuk apa sebenarnya kalian kesini?" Ujar Takano dengan wajah datar.
"Eh? Ka..kami kesini hanya karena kami mengkhawatirkan Takano-kun kok" Ujar Yuri agak takut dengan Takano, wajahnya yang datar terlihat lebih menakutkan dengan kondisinya yang sekarang.
"Hahaha, khawatir? Kalian khawatir? Hahaha" Ujar Takano sambil tertawa sinis.
"Ta.. Takano-kun?" Ujar Yuri semakin takut.
Takano malah tertawa lebih keras dan lebih menyeramkan.
"Hei, Takano, jangan main-main" Ujar Shun juga agak takut dengan perilaku Takano.
"Hei,hei, jangan bercanda!" Ujar Kiba.
Takano mengambil lampu belajar dari meja dan melemparnya ke Yuri hingga kepala gadis itu berdarah.
"Hei,Takano kau jangan keterlaluan dong!" Ujar Shun berteriak marah kepada Takano.
Mendengar keributan, ibu Takano langsung pergi dan melihat ke kamar anaknya, dia menyaksikan salah satu teman anaknya terluka di bagian kepala dan anaknya sedang tertawa menyeramkan.
"Apa yang terjadi disini!" Ujar ibu Takano berteriak.
"I..itu..." Ujar Kiba sambil menunjuk takut ke arah Takano.
"Takano? Apa yang terjadi padamu?" Ujar ibu Takano bingung.
Ketiga temannya sudah lari ketakutan dan langsung meninggalkan rumah Takano lalu langsung pulang.

~

Takano sudah tenang dan berbaring di kamarnya.
Dia juga masih agak bingung dengan kejadian aneh tadi,
mengapa dia menyerang Yuri tadi?
Sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya?
'Apakah aku sudah gila?' Tanya Takano dalam hati.
Takano melamun sangat lama, dia mencoba mengesampingkan pikirannya tentang kejadian tadi dari pikirannya.
Takano melihat kearah gorden jendela yang sedikit terbuka sehingga terlihat sedikit keadaan di luar.
Di luar sudah gelap, bulan sudah terlihat dan bintang-bintang sudah muncul.
Takano lalu melihat kearah jam, jam menunjukkan pukul sebelas malam.
"Ternyata aku melamun cukup lama..." Ujar Takano dengan suara rendah.
Setelah mengatakan hal itu, Takano lalu mencoba tidur.
Malam panjang itu dia habiskan sepenuhnya di tempat tidur.

____________________________________

Iya-iya, alur ceritanya emang gak jelas 😑
Tapi aku harap kalian tetap suka.
Jangan lupa like, coment, and subscribe ya😉
           ^
           |
Lo kira YouTube 😂
Oke, jangan lupa vote, coment, dan follow aku ya, bye😁
.
.
.
Tbc...

Ding-Dong [Tamat] ✓✓™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang