Disappointed

2.2K 224 3
                                    

Author POV

Sudah lewat 2 hari semenjak kejadian Sehun kecelakaan. Sehun sudah siuman beberapa jam yang lalu, dan keadaannya berangsur - angsur membaik.

"Bang, lukanya masih sakit gak?" - Chanyeol

Sehun yang sedang bermain dengan ponselnya di ranjang rumah sakit, sama sekali tidak menggubris pertanyaan Chanyeol. Memandang ke arahnya saja tidak.

Chanyeol menghela nafas. Paham dengan kondisi kakak sepupunya yang masih sakit hati dan enggan berbicara dengannya karena kejadian tempo hari.

"Haahhhh... Gue mau keluar dulu sebentar, nanti Jong In bakalan ke sini. Jadi lo di jagain Jong In untuk sementara." - Chanyeol

Sehun diam. Kambali tak peduli dengan kata kata Chanyeol. Lebih memilih fokus dengan ponselnya, dan mengacuhkan semua hal di sekitarnya.

"Bang? Lo kok diem sih?? Jawab kek, gue kelihatan kek orang gila ngomong sendiri." - Chanyeol

Sehun meletakkan ponselnya dengan kasar, kemudian menatap Chanyeol tepat di manik nya dengan tatapan tajam.

"Apaan? Lo mau ngomong kan? Sekarang, cepetan ngomong. Gue gak punya banyak waktu buat penghianat." - Sehun

Chanyeol menundukkan kepalanya sejenak. Dia akui, ini semua salahnya. Dan Chanyeol paham, Sehun sangat kecewa dengannya.

"Nanti gue mau keluar sebentar, jadi lo sementara di jagain Jong In, gak papa kan?" - Chanyeol

"Y. Lebih baik gue di jagain Jong In dari pada lo." - Sehun


Sehun POV

Aku tidak mengerti mengapa respon tubuh ku jadi seperti ini, jika mendengar nama Jong In. Mungkin di depan Chanyeol aku terlihat tak menggubris semua kata katanya. Awalnya sih memang seperti itu. Namun, ketika Chanyeol menyebut nama Jong In fokus ku teralihkan. Setelah putus dengan Luhan, aku jadi sedikit trauma menjalin hubungan lagi. Aku takut merasakan sakit yang bahkan melebihi rasa sakit ketika aku kecelakaan 2 hari yang lalu. Aku juga takut di bodohi dan di bohongi lagi. Dan yang paling utama, aku takut di hianati untuk yang ke dua kalinya.

Kalian semua ingin tahu, apa alasan aku putus dengan Luhan?

Jika ingin tahu, aku akan menceritakan semuanya...

Flashback On

Aku sangat sangat bahagia hari ini. Luhan mengajak ku bertemu di Cafe depan SNU setelah kelas ku selesai.

Aku menjinjing tas karena kelas ku hari ini telah usai. Dengan semangat menggebu - gebu, aku berjalan melewati koridor panjang hingga keluar dari kawasan SNU. Dari halaman SNU, dapat ku lihat seorang pria mungil memakai sweater berwarna soft peach yang ku yakini adalah Luhan.

Hanya perlu menyebrang jalan, dan aku sampai di Cafe tersebut.

Ceklek...

Mataku menelisik ke seluruh penjuru Cafe. Cukup banyak orang di Cafe tersebut, sehingga aku sedikit kesulitan menemukan keberadaan Luhan.

"Sehun!"

Manik ku refleks mencari ke sumber suara dan dapat ku lihat Luhan berada di sana, tersenyum manis bak dewi yang mampu membuat ku lagi - lagi jatuh cinta untuk ke sekian kalinya.

Perlahan aku berjalan melewati bangku bangku Cafe yang sebagian besar telah di isi. Senyum ku selalu terkembang saat melihat Luhan yang juga tersenyum ke arah ku. Dalam hati aku bertanya, apakah dia merindukan ku?

How Much Longer (Hunkai)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang