Go

2.4K 251 34
                                    

Seorang namja berkulit tan sedang duduk di balkon apartemennya. Ia memandang sendu hamparan Kota Seoul di depannya. Tatapannya menyiratkan luka dan kesedihan teramat dalam. Ini semua adalah jalan yang terbaik untuknya. Tapi, mengapa rasanya menyakitkan? Padahal ini semua merupakan keputusan yang ia ambil.

"Jong..."

Suara husky menyapa Indra pendengaran namja tan itu. Suara yang sangat familiar di telinganya. Dan mungkin untuk hari hari berikutnya, ia tidak bisa mendengar suara husky ini lagi.

Jong In melirik sekilas sahabat caplang yang ikut serta duduk di sampingnya. Pandangannya masih fokus kepada hamparan Kota Seoul, dan mengacuhkan seseorang yang tengah menatap intens dirinya.

"Jong... Lo yakin bakal balik ke Canada?" - Chanyeol

Pemuda tan itu mengangguk singkat, sebelum kembali ke kegiatan awalnya, menatap pemandangan dalam diam. Chanyeol menghela napas berat melihat respon sahabat nya.

"Please jangan kek gini Jong. Masa' cuma gara gara Kak Sehun lo jadi down sih?" - Chanyeol

"Kalo lo dateng ke sini cuma buat ngerayu gue, lebih baik lo balik aja. Keputusan gue udah final dan gak bisa di nego lagi." - Jong In

"Gue gada niat buat ngerayu lo. Cuma mau ngingetin berbagai macam kejadian yang kita alamin selama ini di Korea. Seneng, sedih, semuanya. Gue gak habis pikir, segampang itu lo mau ninggalin semuanya..." - Chanyeol

Chanyeol memusatkan pandangannya ke arah Jong In lagi. Ia terkejut saat melihat butiran air mata mengalir dengan derasnya dari manik indah sahabatnya. Chanyeol dengan lembut menghapus air mata Jong In yang semakin gencar berjatuhan.

"Gak usah nangis. Gue gak suka lihat sahabat kesayangan gue nangis." - Chanyeol.

Pemuda Caplang itu menarik Jong In kedalam dekapannya. Rasanya hangat dan menenangkan. Chanyeol sangat menikmati pelukan itu, hingga ia tak sadar bahwa sahabatnya bergumam lirih.

"Please Yeol... Jangan buat pertahanan gue goyah."

Ia mengatakan itu bersamaan dengan runtuhnya pertahanan yang bersusah payah ia bangun selama ini.

〰️〰️〰️

"Jong In!!!"

Jong In membalikkan badannya ketika mendengar seseorang berteriak memanggil namanya. Ia tersenyum simpul kala melihat sahabatnya, Kyung-Soo dan Jong Dae yang berlari lari kecil ke arahnya.

"Jong... Lo beneran mau berangkat?" - Jong Dae

"Iyalah, masa bo'ongan sih." - Jong In

Jong Dae mengerucutkan bibirnya dengan mata yang sudah siap meneteskan kristal bening. Jong In merasa gemas dengan tingkah sahabatnya yang satu ini. Ia memeluk Jong Dae singkat kemudian kembali ke posisi awalnya, berdiri dengan salah satu tangannya menenteng sebuah koper besar.

"Titip salam sama ortu lo ya." - Kyung-Soo

Namja tan itu mengangguk singkat, lalu berjalan menjauh karena pesawat yang ditumpanginya akan take off sebentar lagi.

Kyung-Soo menarik tangan Jong In, membuat sang empu mengalihkan pandangannya. Kyung-Soo memeluk Jong In sebentar. Ia tak rela beruangnya pergi jauh.

"Jaga diri baik baik. Jangan lupa makan, dan jangan terlalu banyak pikiran. Lo harus bahagia sama ortu lo di Canada." - Kyung-Soo

How Much Longer (Hunkai)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang