Aku baik baik saja sekarang, bukankah selalu begitu?
2 bulan kemudian.
"selamat ya Ryujinnn, cieee nomber satuu" ledek sang pemuda sembari menatap lekat si gadis.
"iya penggemar, terima kasih" berjalan berdua keluar dari perpustakaan sekolah setelah mengembalikan beberapa buku yang dipinjam untuk olimpiade sejak dua minggu lalu.
"jangan senyum Jin, kamu tambah cantik" celotehnya lagi.
" apaan sih Gyu. Ini kan kita menang berdua""cieee maluuuu, merah ih pipinya" Mingyu malah semakin mendekat ke arah Ryujin, menarik narik kecil tangan gadis itu.
"apansihh Gyuuuu"
"hahahahhahaha iyaiyaa, maaf""oh ya kamu udah makan?" tanya Mingyu. Karena jam pulang sudah berakhir cukup lama, koridor koridor kelas cukup sepi. Hanya beberapa orang yang mungkin berkeperluan ekskulnya. Jadi mereka mungkin tidak akan jadi pusat perhatian
"cieee perhatiannn" Ryujin terkekeh setelah berhasil meledek Mingyu.
"ihhh emangnya kenapa~~"
"Mingyu aneh ihhhh""hahaha, siniin tangannya" Mingyu lantas menggenggam tangan Ryujin.
"entar kamu ilang. Aku nangis"Dasar Kim Mingyu, pemuda pendiam tetapi kenapa didepan Ryujin jadi cerewet sekali?.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dan ternyata sabar Ryujin terbayar.Mingyu.
Udah makan?
20.13
Pasti belom mandi kan
20.13
Jorok ih
20.13
ReadRyujinShin.
Udah kan tadi ditraktir sama penggemar aku
20.15
Siapa bilang yee
20.15
Eh tapi bener sih😂
20.15
ReadMingyu.
Mandi sayang, bau kamu kecium sampe rumah aku loh
20.15
ReadRyujinShin.
APAANSIH MINGYU GAUSAH MANGGIL SAYANG DASAR LELAKI KERDUS
20.16
ReadMingyu.
Ampun nyai jangan marah hehe
20.16
Kamu engga ngambek kan?
20.16
Ryu?
20.17
Halo? Ada orang?
20.17
Ngambek beneran(╥﹏╥)
20.18
Read
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You♡ ShinRyujin
Teen Fiction'Kita' Bagian kecil dari ribuan cerita di dunia ini. Memulai dengan seutas karsa berakhirpun dengan segenap rasa. Ryujin merasa bodoh.