'Beautiful'

245 12 0
                                    

.
.
.

"Iya langitnya cantik. Kayak lo yg juga cantik!"

~Fauzan.
.
.
.

***

Nindy memasukan setiap bukunya ke dalam tas. Suasana kelas 9.1 sepi, mungkin karena tinggal dirinya seorang.

Lima menit yang lalu, bel pulang sudah dibunyikan. Dan, Citra dan Sesil memutuskan untuk pulang duluan karena akan kerja kelompok. Terpaksa, Nindy harus pulang sendiri.

'O iya! Hari ini gue ada janji sama Ozan!'

Nindy menggendong tasnya di bahu kanan dan pergi leluar kelas.

"Nin!" Seru seseorang mamanggil nama Nindy. Nindy membalikan badannya dan tersenyum kecil, "Kenapa?"

"Tunggu!" Ucap Ian berlari kecil menghampiri Nindy. Ia mencoba mengatur nafasnya yang terengah-engah.

"Iya ada apa?" Tanya Nindy lagi.

"Lo pulang sama siapa?"  Tanya Ian membereskan rambutnya.

"Emangnya kenapa gitu?"

"Pulang bareng gue yuk!" Ajak Ian antusias.

"Kan beda arah," Ucap Nindy heran.

"Gak apa-apa, sekalian gue pengen main." Ucap Ian cengar-cengir.

"Khm, gimana ya. Gue udah ada janji sama Ozan, buat nemenin dia latihan futsal hari ini." Cetus Nindy mengatur perkataannya agar tak menyinggung perasaan Ian.

"Sama Ozan?" Ian memastikan.

"He'em," Deham Nindy.

"Lo ikut gue! Tentang janji lo sama Ozan,biar gue yang urus." Cakap Ian lalu menarik lengan Nindy.

Nindy hanya bisa pasrah. Ia tidak tahu harus berbuat apa jika sampai Ian dan Ozan berdebat karenanya.

Suasana koridor masih cukup ramai oleh siswa siswi yang sedang asik mengobrol. Banyak anak yang memandangnya kesal, iri, benci. Mengapa tidak? Lengannya sedang diganggam oleh Ian--Adrian--,seorang anak 9.4,yang memiliki wajah diatas rata-rata.

Terlebih, ia juga dikabarkan sedang menjalin hubungan lebih dengan lelaki itu.

"Itu si Nindy kan? Yang katanya lagi deket sama Ozan?"

"Ikh, tapi banyak yang bilang juga, dia tuh pacarnya Ian. Liat aja noh, mereka kayak deket banget!"

"Mana mungkinlah, Ian tuh masa depan gue!"

"Dasar ya, playgirl! Masih murid baru juga, udah so-so-an!"

"Awas aja kalau dia berani deketin Ozan sama Ian! Gue gibeng juga lo!"

Suara para haters yang masuk tanpa izin ke telinga Nindy, membuat mood nya hancur seketika. Nindy terus berjalan dengan wajah yang tertunduk. Dan lengannya? Lengannya masih digenggam erat oleh Ian yang berjalan disampingnya.

***

Ozan menghampiri teman-temannya yang sudah menunggunya di depan gerbang sekolah. Matanya terus mencari-cari sosok gadis yang bernama Nindy Anatash Bella.

'Apa dia lupa?' Batin Ozan.

Ozan duduk diatas motornya yg baru saja ia ambil di warung bi Yeti, warung tempat tongkrongan Ozan dan teman-temannya. Letaknya tak jauh dari sekolah.

Me and Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang