Ketika hati mampu menerima mungkin saja kamu yang akan kupilih.
Tak usah risau?. Nanti entah kapan? Hati ini akan terbuka dengan sendirinya. Pintu ini akan terbuka lebar untukmu. Jika kau ingin aku berkata jujur. Oke aku akan jujur.
Pertama, aku malu mengungkapkannya.
Kedua , aku masih terlalu ragu untuk mengatakannya.
Ketiga, aku masih bertengkar hebat dengan perasaanku terhadapmu. Labil bukan?Inilah aku. Aku yang sulit memutuskan keputusan perihal perasaan, yang membuatku kadang berpikir. Apakah ini memang rasa suka atau pelampiasan semata. Hanya saja aku berat hati jika memang perasaan ini hanya pelampiasan semata. Aku tidak ingin menjadikanmu korban. Aku hanya ingin rasa ini tumbuh seperti yang seharusnya. Seperti yang kita inginkan. Aku maupun kamu.
Sudah lama sekali jika dihitung dari hari ke hari. Aku hanya bisa memendam tanpa menulis. Dan sekarang aku menuangkan perasaanku lewat tulisan singkat agak panjang ini. Ditemani oleh suara detik detik jam juga rintihan hujan.
Malam ini. Kalian bisa menebak kan? Jika suara detik jam terdengar sangat keras otomatis suasananya sunyi. Iya sekarang memang sunyi. Karena hanya ada aku sendiri didalam kamar yang kuanggap sebagai tempat ternyamanku.
Pikiranku masih terfokus kearahmu, tetapi hatiku masih meragukanmu. Hanya saja untuk pertama kalinya aku telah menyebut namamu disetiap selesai sholat rakaatku. Secara lancang aku menyebutnya. Aku juga tak tahu kenapa aku mudah menyebut namamu, tetapi hatiku masih dibuat bimbang tentang rasa ini.
Rasa yang membuatku rindu. Rasa yang membatku ingin bertemu denganmu. Rasa yang mendorongku untuk menyebut namamu jika pernyataan pertama muncul.
Sudahlah. Aku sudahi sebentar tentang kebimbangan ini. Aku akan membahasnya nanti. Ketika mataku mampu secara sempurna menatap layar ini. Dan tanganku mampu mengetik baris demi baris. Karena sekarang aku sudah mulai mengantuk lalu menguap.
Mungkin ini waktunya aku istirahat agar mampu melupakan masalah rasa yang rumit ini sejenak. Percaya atau tidak esok pagi rasa ini akan kembali lagi. Dan semoga ada keyakinan dalam diri agar rasa ini tak menjadi serumit ini.
Salam
Girls Beautiful.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Aku Melupakanmu
Novela JuvenilHanya sebuah pengungkapan rasa. Ketika hatiku sungguh mencintai. Hingga suatu hari aku dipaksa untuk melupakan.