[Bonus Chapter] Priority

18.3K 1.8K 94
                                    

Salah tidak sih kalau cemburu sama anak sendiri?


Perasaan dulu pas udah punya Emma, aku nggak pernah cemburu ketika Nancy meletakkan semua perhatiannya untuk Emma. Tapi sekarang saat Lian meletakkan semua perhatiannya pada Liu, aku malah merasa terasingkan.

Apa karena Emma perempuan dan Liu laki-laki?

Ah, bicara soal Liu, itu nama jagoan kecilku yang baru berusia dua setengah bulan ini.

Jeon Liu namanya. Agak aneh memang ditelinga orang Korea soalnya nama Liu  itu dari bahasa Mandarin. Dalam bahasa Mandarin ditulis; Liù (六), yang artinya "enam".

Usut punya usut, nama Liu terinspirasi dari tanggal lahir Liu yang kebetulan adalah tanggal 6 Juni. Dan kebetulan saat itupun, baik aku ataupun Lian nggak kepikiran nama lain.

Aku dan Lian memang sudah sering berseteru soal nama jagoan kecil kami itu, awalnya aku sudah menetapkan bahwa namanya adalah Woojin, tapi Lian nggak setuju. Soalnya nama Woojin itu sudah dibooking Nayoung dan Seungcheol jikalau mereka punya anak laki-laki akan diberi nama itu.

Lian sendiri malah mau memberinya nama Jungwoo, gabungan dari Jungkook dan Wonwoo. Aku nggak setuju.
Lagian ngapain nama Jungkook dimasukin ke dalam nama anakku?

Karena sudah buntu, akhirnya inspirasi datang pada Lian ketika dia melihat tanggal.

"Jeon Liu."

"Liu? Kok namanya aneh? Bukan nama Korea?"

"Dalam bahasa Mandarin artinya enam. Soalnya dia lahir tanggal enam."

Begitulah kisahnya kenapa jagoan kecil kami bisa bernama Jeon Liu.

Oke, sekarang kita kembali ke topik awal.


Salah tidak sih kalau cemburu sama anak sendiri?


Sebenernya salah, tapi bagaimana yah? Disini aku merasa benar-benar diabaikan. Lian seharian sibuk dengan Liu.

Dia memang tetap menjalankan tugasnya sebagai istri, tapi dia mulai jarang ada waktu untukku.

Tidak ada lagi momen dimana kami bercelot sepanjang malam mengenai hari-hari kami atau sekedar mengingat masa lalu karena dia sibuk mengurus Liu.

Tidak ada lagi momen dimana aku bisa bermanja-manja pada Lian dihari libur karena dia sibuk mengurus Liu.

Tidak ada lagi momen dimana kami pergi kemana saja bersama Emma karena Liu masih agak rentan dengan cuaca diluar.

Pokoknya sekarang Liu itu prioritas utama Lian. Emma kedua dan aku terakhir.

Sedih sekali.

"Wonu, sarapannya mau sama apa? Roti sama kopi atau roti sama teh? Atau roti sama susu aja?"

"Apa aja deh," kataku masih membaca koran. Aku nggak mau cemburu sama Liu yang sekarang lagi digendong sama Lian.

Untuk informasi saja, Lian jarang minta peluk sekarang. Dan aku pun juga makin sulit dapat waktu untuk memeluknya soalnya Liu nempel terus sama dia.

"Roti sama teh yah? Aku dikasih teh jasmine sama ibu minggu lalu."

"Iya."

"Kamu pegang Liu dulu yah? Aku mau siapin sarapan sekalian bangunin Emma."

"Emma belum bangun? Tumben, biasanya dia udah bangun duluan pas hari Minggu buat nonton disney," sahutku sambil mengambil ahli Liu dan menggendongnya.

Daddyable | Jeon Wonwoo [BOOKED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang