Haechan menyesal telah mengubah seseorang yang awalnya baik menjadi jahat seperti monster. Haechan hanya bermaksud baik agar orang itu tidak merasa datar dalam hidupnya. Orang itu yang dikenal lemah ingin Haechan ubah menjadi orang yang kuat. Tetapi, ternyata Haechan telah mengubahnya terlalu besar. Orang yang dulu baiknya seperti malaikat telah berubah menjadi iblis yang menyeramkan.
"Haechan!"
Deg!
Haechan memegang dadanya yang terasa sesak. Orang itu memanggil namanya saja sudah terasa menakutkan baginya. Haechan tidak ingin bertemu dengannya, setidaknya untuk sekarang Haechan tidak sanggup.
"Kau di mana, sayang?"
Haechan merapalkan berbagai macam doa agar orang itu tidak bisa menemukannya. Jika orang itu berhasil menemukannya, maka habislah sudah bagi Haechan.
"Kau mau bermain petak umpet denganku ternyata."
Langkah kakinya bergema di seluruh penjuru. Haechan dapat melihat sepasang sepatu hitam yang semakin mendekat.
Aku mohon padamu, selamatkan aku darinya.
Haechan tidak bisa menahan tubuhnya yang bergetar ketakutan melihat orang itu semakin dekat dengannya.
"Baby pudu!"
Jangan memanggilku seperti itu! Kau bukanlah orang yang sama sepertinya.
Haechan menggelengkan kepala mendengar panggilan manis itu. Haechan tidak boleh goyah, orang itu sudah tidak seperti dulu lagi.
"Kau tidak merindukan, baby lion?"
Anak singa yang dulu, telah berubah menjadi singa dewasa yang begitu buas, siap memangsa siapa saja yang mengganggu kekuasaannya.
"Aku sudah tidak mau mengikuti permainan ini lagi. Sekarang keluarlah sayang, sebelum aku marah dan memberikan hukuman untuk anak nakal sepertimu."
Tubuh Haechan semakin bergetar, keringat dingin mengucur deras di pelipisnya. Haechan ingat terakhir kali dia dihukum olehnya, Haechan tidak bisa jalan dan sakit selama seminggu.
"Jika kau tidak keluar dalam hitungan kelima, maka hukuman berat akan menantimu!"
Aku tidak mau lagi, aku mohon padamu.
"Satu!"
Hitungan pertama tidak terjadi apapun. Haechan masih teguh pada persembunyiannya.
"Dua!"
Masih tidak ada tanda-tanda bagi Haechan untuk menampakkan dirinya. Anak yang keras kepala memang.
"Tiga!"
Kaki Haechan sudah lelah menahan tubuhnya yang ingin jatuh. Haechan tidak bisa lagi bersembunyi darinya.
"Empat!"
Haechan ingin keluar, tapi kakinya tidak bisa digerakkan.
"Li—"
"M-mark!"
Panggilan lirih itu berhasil menghentikan hitungan yang menentukan nasib Haechan.
"Ternyata kau di sana, sayang."
Akhirnya, pintu yang memiliki sedikit celah itu terbuka lebar. Menampakkan sosok lemah Haechan yang begitu manis bagi laki-laki yang sedari tadi mencari Haechan.
"Kau bersembunyi di sini ternyata."
Tubuh mungil itu telah berada dalam rengkuhan Mark dengan begitu eratnya. Laki-laki itu mengunci tubuh Haechan agar tidak bisa pergi lagi.
"Kenapa kau bersembunyi dari ku, manis? Kau takut padaku?"
Tangan kekar Mark melingkar pada pinggang Haechan dengan begitu posesifnya. Kemudian berubah meremas pinggang itu hingga Haechan mengerang kesakitan.
"Hari ini kau begitu nakal, sayang. Aku harus memberikan hukuman untuk baby pudu ini."
Haechan memang tidak bisa bersembunyi dari sosok Mark. Maka, Haechan tidak akan bisa bebas lagi untuk menikmati kehidupannya. Semuanya sudah diatur oleh Mark yang telah menguasai seluruh dirinya. Haechan berharap, suatu saat nanti Mark bisa berubah lagi seperti yang dulu. Jika sosok malaikat telah berubah menjadi iblis, maka iblis pun bisa berubah menjadi malaikat. Meski kemungkinannya kecil, Haechan tetap berharap semua itu bisa.
Aku ingin kau kembali, sayang. Menjadi sosok anak singa yang begitu manis dan penurut.
End
Aku tidak tau telah membuat apa, ceritanya pendek dan tidak jelas. Semoga kalian suka, ya.
