rumah keluarga park sedang kedatangan banyak tamu. tuan park mengundang beberapa rekan bisnisnya untuk makan malam bersama di rumahnya.
"kamu mau ikut bergabung di sana?"
haechan hanya memandangi dari atas tangga, bersama dengan mark yang berada di sampingnya.
"tidak, orang tuaku tidak akan suka."
haechan terus memandangi orang-orang yang berlalu lalang di bawah sana. dari pandangan matanya itu ketahuan jika ia juga ingin ikut dalam acara makan malam tersebut.
haechan tidak sengaja bertemu pandangan dengan jisung yang kebetulan mendongak. adiknya itu tersenyum dan mengisyarakatkan pada haechan untuk turun dari atas.
bukannya turun, haechan malah berbalik dan masuk ke dalam kamarnya. senyuman jisung luntur seketika.
"kenapa malah masuk?"
"di sini lebih nyaman."
haechan merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur. matanya memandangi langit kamarnya.
"mark!"
si malaikat pelindung itu lagi memerhatikan haechan. tangannya berada di pipi gembil haechan.
"hm.."
haechan tidak mengatakan apapun. ia memberikan isyarat pada mark buat tidur disampingnya. mark menurut saja, tubuhnya langsung dipeluk sama haechan.
"kamu akan selalu bersamaku kan?"
"tentu saja."
maafkan aku
tangan mark beralih ke atas kepala haechan, mengelus surai lembut itu.
"aku senang bisa bertemu denganmu."
pelukan haechan terasa semakin erat, ia semakin menenggelamkan wajahnya di dada mark.
"aku juga senang bertemu denganmu."
tiba-tiba ada sebuah cahaya masuk di sudut kamar haechan. si pemilik kamar tidak tahu karena ia tidak dapat melihatnya, hanya mark yang dapat melihat.
cahaya itu meredup hingga menampilkan sosok laki-laki dengan pakaian serba putih yang melekat ditubuhnya.
mark tidak bisa mengalihkan pandangannya dari sosok tersebut. terlebih lagi saat sosok laki-laki itu menunjukkan jam pasir, yang mana pasir di dalamnya tinggal sedikit lagi gugur ke bawah semua.
"mark, bisa kamu berjanji padaku?"
haechan mendongakkan kepalanya dan pandangannya bertemu dengan mark yang kebetulan menunduk.
"janji padaku untuk selalu di sisiku selamanya. aku tidak ingin kamu pergi."
tangan haechan terulur dan mengacungkan jari kelingkingnya. ia meminta pada mark untuk melakukan janji padanya.
mark dengan ragu mengulurkan tangannya. jari kelingkingnya ikut mengacung dan haechan langsung saja menyatukan jari kelingking mereka berdua dengan sebuah senyuman lebar di wajah manisnya.
"aku sayang sama mark."
tautan kelingking mereka terlepas, haechan kembali menenggelamkan wajahnya di dada mark.
aku juga sayang sama kamu, chan.
mark hanya membalasnya di dalam hati.
***
hari libur biasanya dihabiskan keluarga dengan bersantai atau gak jalan-jalan ke taman hiburan. keluarga park juga lagi nikmatin hari libur, mereka berencana mau piknik bersama keluarga besar.