Mantan

11.9K 1.1K 43
                                    

Pernah dengar istilah tentang mantan itu jadi lebih cantik atau tampan setelah putus?

Pasti pernah kan ya gak mungkin di jaman sekarang yang maju dan gaulnya yang luar biasa gak tau dengan istilah itu.

Banyak yang benar-benar merasakannya sampai-sampai sempat viral dengan trendnya tentang maafkan aku yang dulu.

Salah satu orang yang merasakannya adalah Mark. Seorang siswa tingkat akhir yang sedang dalam masa sibuknya buat menghadapi ujian kelulusan dan juga ujian buat perguruan tinggi.

Mark merasakan bagaimana dia terpesona dengan mantannya yang sekarang makin cantik. Dulu juga cantik tapi sekarang semakin cantik dengan polesan make up di wajahnya.

Mantannya itu dulu gak suka dandan waktu masih pacaran dan sekarang setiap Mark melihat mantannya itu pasti wajahnya di poles dengan make up tipis.

Membuat Mark terpesona melihatnya dan menyesal karena sudah putus dengan mantannya itu. Jadi mau minta balikan sama mantan.

"Berhenti menatapnya Mark. Dia sudah jadi mantan"

Iya Mark tau kok jika orang yang sedang Mark lihat dengan tatapan memuja itu adalah mantannya. Tapi gak ada larangan kan buat memandang wajah cantik mantannya.

"Aku gak peduli meski sudah jadi mantan. Gak ada larangan buat memandang mantan sendiri. Mungkin saja nanti bisa balikan"

Mark jangan berharap terlalu tinggi. Biasanya kalau mantan itu makin cantik seleranya sudah gak sama lagi. Lebih berkelas milih pacar.

"Memangnya mau Haechan balikan denganmu?"

Sangat tepat sasaran sekali pertanyaannya itu. Membuat Mark mendelik kesal dengan orang di sampingnya itu. Kalau bukan teman sudah Mark sleding.

"Jeno bisa diam gak. Lebih baik kau pikirkan dirimu sendiri saja yang gak bisa milih antara Jaemin sama Renjun. Dasar tukang kardus"

Sialan memang Mark tau aja kelemahannya pikir Jeno. Gak cuma Mark saja sih yang tau semua orang di sekolah juga tau kalau Jeno itu tukang kardus yang lagi galau milih antara Jaemin dan Renjun. Maunya sih milih keduanya kalau keinginan Jeno.

"Haechan makin hari makin cantik jadi pengen pacarin lagi"

"Semoga Haechan gak mau balikan sama kau Mark"

Jeno memang teman yang kurang ajar. Bukannya mendukung teman sendiri buat balikan sama mantan malah berharap yang buruk.

"Semoga Lee Jeno ini gak dapat Jaemin maupun Renjun"

"Sialan"

Tinggalkan dua orang aneh itu. Lebih baik kita beralih ke mantannya Mark saja.

Mantan Mark itu namanya Lee Haechan seorang siswa tingkat akhir juga seperti Mark yang sialnya satu kelas. Membuat Haechan jadi susah move on dari Mark.

Haechan sih gak mau lagi balikan sama mantan kalau ada yang nanya tentang si mantan. Tapi jujur aja kalau melupakan mantan sih gak bisa.

"Serius nih Chan gak mau balikan sama Mark?"

"Iya Jaem aku serius. Kenapa sih nanya itu mulu?"

Haechan kesal setiap hari ditanyain itu-itu mulu sama teman-temannya. Gak ada topik lain apa selain si mantan?

"Sayang banget yah. Padahal sepertinya Mark mau balikan sama kau Haechan. Lihat saja itu dari tadi menatapmu terus"

Haechan menoleh mendengar ucapan Renjun dan benar saja Mark sedang menatapnya seperti orang bodoh. Haechan langsung mengalihkan pandangannya begitu matanya tidak sengaja bersitatap dengan Mark. Wajahnya dihiasi warna merah menggemaskan.

"Gak mau balikan tapi wajahnya merona ditatap sama mantan"

"Haechanie lucu"

Haechan sudah cemberut saja wajahnya. Tangannya mengipasi wajahnya yang merah. Dia malu banget karena Mark juga masih melihatnya.

"Diam kalian berdua. Pikirkan Jeno saja sana. Dasar korban tukang kardus"

💔💓💗

Mark mungkin sudah gila sekarang ini. Iya gimana gak dianggap gila karena dari tadi terus tersenyum seperti orang idiot. Haechan yang melihatnya jadi merinding.

Mark kok jadi aneh gini ya setelah putus?

Dulu Mark itu keren dan sok cool waktu masih pacaran. Sekarang rasanya seperti bukan Mark yang Haechan kenal.

"Mark aku pulang saja ya dari pada diam saja gak ngapa-ngapain"

Haechan sudah mau pergi dari kamar Mark tapi tangannya ditahan oleh Mark. Haechan jadi gak bisa pergi dan kembali duduk tapi sedikit menjaga jarak dengan Mark. Takut kalau Mark itu lagi kesurupan.

Kok bisa Haechan ada di rumah Mark? Di kamarnya Mark lagi.

Mereka berdua dapat tugas kelompok dan mengerjakannya di rumah Mark. Haechan sudah mau menolak tadi ke rumah Mark. Dia mau mengusulkan di kedai ice cream dekat rumahnya dan Mark saja mengerjakannya. Biar ramai gak berdua doang tapi Mark memaksa. Jadilah Haechan berada di kamar Mark sekarang ini.

"Mark kalau kau terus menatapku maka aku akan pulang"

"Jangan Chan. Iya-iya kita kerjakan tugasnya sekarang"

Haechan tersenyum puas karena Mark berhenti menatapnya. Mark fokus sama laptopnya dan Haechan sibuk sama buku sejarahnya. Mereka berdua lagi buat file ppt buat presentasi nanti. Sudah mau lulus juga tugasnya berat gini.

"Haechan"

Haechan gak jawab. Dia fokus dengan buku yang di tanganya. Haechan sih sengaja gak mengubris Mark takutnya nanti malah gak fokus mengerjakan tugasnya. Haechan mau cepat-cepat selesai biar bisa pulang dan tidak melihat Mark.

Gak baik buat jantung Haechan terus melihat Mark yang sialnya makin tampan saja. Haechan memang makin cantik begitu pun juga dengan Mark yang makin tampan dengan segala pesonanya.

Haechan mau move on dari Mark. Gak mau lagi terus-terusan mikirin Mark. Fokus belajar saja buat ujian nanti.

"Haechanie"

Tapi gimana caranya move on kalau setiap hari ketemu sama mantan. Gak di sekolah maupun di rumah sama. Mark dan Haechan itu bertetangga, cuma beda beberapa rumah saja. Makin membuat Haechan prustasi karena susah buat move on.

"Baby bear"

Cukup Mark!

Jantung Haechan sudah berdetak tidak karuan dari tadi. Terlebih lagi dengan panggilan sayang waktu pacaran dulu. Haechan jadi baper kan. Jadi mau balikan deh.

"Apa sih Mark? Cepat kerjain tugasnya! Aku mau cepat pulang"

Haechan menutupi wajah Mark dengan buku sejarahnya. Gak baik melihat wajah Mark terus. Haechan nanti bisa kena penyakit jantung lagi.

"Haechan makin cantik ya"

Mark Lee sialan. Mulutnya minta dicium eh bukan maksudnya minta ditimpuk sama buku.

"Makasih pujiannya. Sudah sana selesaikan pekerjaanmu!"

Mark gak peduli sama Haechan. Dia malah berhenti ngetik dan berbalik untuk menghadap Haechan. Mendekatkan wajahnya sama Haechan hingga Haechan susah nafas karena dekatnya jarak mereka.

Tolong bantu Haechan buat bernafas atau gak buat Mark ini berhenti menatapnya. Haechan gak kuat melihatnya.

"Mau gak jadi pacar aku lagi?"

Haechan mau pingsan mendengarnya. Bagaimana ini? Apa yang harus Haechan lakukan?

-End-

Story About Markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang