Lamunan Fernando mengenai Aletta dalam sekejap buyar dengan nada suara tak begitu lantang dari temannya, Angga."Fernando kok lo malah melamun, ngeliatin Aletta lagi. Udah sana cepet bawa Aletta ke UKS!" Suruh Angga dengan nada tinggi.
"Iya gue lagi mikir jalan ke UKS yang deket lewat mana?" Fernando wajahnya terlihat bodoh "lo tau gak?" tanya Fernando.
"Fernando jelas-jelas jalan ke UKS Cuma lewat sana." Tunjuk Angga. "Lo tanya gak jelas banget. Cepet bawa Aletta ke UKS!" Perintah Angga dengan nada Angga semakin meninggi menghadapi Fernando yang terlalu banyak bercanda.
Tanpa menjawab kembali ucapan Angga, Fernando mulai melangkahkan kaki menuju tempat yang menjadi obat bagi raga penghuni SMA Pelita Jaya yang mendadak sedang tidak begitu sehat.
Sesampai di UKS Fernando menidurkan Aletta, Fernando dengan tergesa-gesa dan napas memburu untuk memangil dokter yang sedang jaga di UKS tersebut untuk memperiksa keadaan Aletta dan mengobati lukanya.
"Dia gak apa-apa sebentar lagi juga siuman, hanya jidatnya sedikit memar tapi tadi sudah saya obati, ya sudah saya tinggal dulu ya," jelas dokter Santi, namanya tertera di name tag nya
"Terima kasih dok," ucap Fernando.
Setelah 10 menit berlalu Aletta siuman dan jidatnya terasa sakit, aletta tidak tau siapa yang membawanya kemari.
yang Aletta tau sekarang Aletta terbangun dan melihat seseorang yang tidak asing, dimatanya seseorang itu bagai pangeran yang sedang menunggu tuan putrinya bangun.
"Kak Fernando kok disini?'' Tanya Aletta dengan suara kecil sambil memegangi jidatnya yang masih sakit.
"Nungguin dokter Santi heheh, ya nungguin kamu lah," ucap Fernando sambil tersenyum dengan lebar.
"Makasih ya kak, aku mau balik latihan lagi aja deh," ucap Aletta dengan santai.
"Jangan, mending aku anter pulang aja, lagian tadi aku udah minta izin sama coach Virra," cegah Fernando.
"Aku pulang naik taxi aja kak ntar ngerepotin," jawab Aletta dengan suara pelan namun jelas.
"Kamu pingsan gara-gara aku juga, lagian aku juga mau pulang," ucap Fernando.
"Iya udah makasih kak," ucap Aletta sambil tersenyum.
"iya sama-sama," balas Fernando.
Bagi Aletta ini bagai mimpi, Fernando menemani Aletta di UKS dan sekarang Fernando dan Aletta berjalan bersebelahan.
Mungkin ini hal biasa tapi tidak bagi Aletta ini hal langka yang akan terjadi jantung Aletta rasanya mau copot, Aletta serasa ingin teriak sekencang kencangnya tapi tidak mungkinkan,
malah Fernando nyangka Aletta gila.Parkiran SMA Pelita Jaya dengan UKS tidak begitu jauh, yang Aletta inginkan parkirannya masih jauh Aletta rela berjalan jauh asal bersama Fernando.
Tapi disaat momen indah Aletta dan Fernando ada saja yang menghancurkan momen indanya.
"Aletta...Aletta.." Panggil Sabrina dengan suara cukup lantang dan jelas didengar.
Nama yang dipanggil itupun menoleh
"Iya, brin ada apa?" Sahut Aletta.
"Eh..pulang sama gue aja yuk, gue gak ada temennya nunggu taxi," ajak Sabrina.
"Tapi gue mau dianter kak Fernando gimana dong?" jawab Aletta.
"Yah...gue gak ada temennya takut, masa lo tega ninggalin gue nunggu taxi sendirian." Sabrina memelas kepada aletta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagaskara; Yang Bersinar
Novela JuvenilSemua tentang gadis penyuka senja, Aletta Meisha Fariza