Cerita ini bakalan sedikit berbeda dengan yang aslinya(mungkin). Hanya untuk menyesuaikan saja.
Ok happy reading all^^
»«
»
Bagaimana tanggapan kalian saat melihat ada seorang badut di rumah sakit?Mengejutkan?
Seru?
Menghibur? Atau malah menakutkan?
Apalagi saat sang badut dengan make up tebal sedang menggerutu seorang diri di sana.
*PERTH POV*
"Huh... Phi Saint benar-benar jahat! Kejam! Tak berperasaan! Aku membencinya! Seharusnya dia yang disebut menyebalkan bukan aku.. Akhhh!!" aku hanya bisa menggerutu kesal di kantin rumah sakit yang lumayan sepi sore ini. Sambil mengacak kesal rambut ku. Kalian tahu kenapa? Ya, perjuanganku untuknya hari ini sia-sia saja sudah.
"Eh, Perth? Sedang apa disini? Dan siapa orang yang kau cintai itu?" tiba-tiba suara yang sangat ku kenal mengusik acara ku yang sedang tenang-tenangnya menggerutu tentang adiknya.
"Oh Phi Mean... Aku sedang meratapi nasibku disini dan satu lagi tadi aku bilang membencinya bukan mencintainya krab Phi!" sahut ku dengan penekanan di akhir kalimat untuk membenarkan ucapannya barusan. Enak saja mengataiku mencintai Nong nya yang tak berperasaan itu.
"Haha...Baiklah-baiklah kau tak perlu marah seperti itu juga Nong Perth," Mean, pemuda tinggi ber jas itu mengibasan tangannya kearah ku lalu duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan ku tanpa kupersilahkan lebih dulu.
Dia mulai menatapku lucu,"Sekarang lebih baik kau ceritakan apa yang terjadi padamu dan kenapa kau masih berpakaian badut seperti itu? Hahaha... Lucu juga," sarannya lalu kembali tertawa kearah ku. Membuatku kembali kesal jadinya.
"Yak! Jangan menertawaiku Phi!" pekik ku tak terima ditertawakan oleh orang yang tak kuminta untuk menertawaiku. Phi dan Nong Suppapong ini sama saja, suka membuatku kesal seenaknya_-
"Hahaha... Baiklah aku tak akan tertawa lagi," ck! Tak tertawa katanya? Tapi dia terlihat menahan tawanya di depan ku. Padahal aku sudah menunjukkan death glare andalan ku padanya.
Tapi benar saja, detik selanjutnya Phi Mean mulai memfokuskan tatapannya kearahku. Menunggu untuk ku menceritakan semuanya.Setelah menghela nafas sejenak, aku pun memutuskan untuk menceritakan semua padanya,"Jadi tadi aku sudah melaksanakan saranmu untuk membuat Phi Saint tertawa-" kataku mulai bercerita.
"Menjadi badut?" tanyanya yang langsung kuanggukkan dengan lemas. Masih terbayang di ingatanku bagaimana kejadian tadi berlalu begitu cepat dan menyakitkan.
"Ya... Aku melakukan beberapa atraksi yang mungkin bisa membuatnya tertawa tapi nyatanya malah sebaliknya... Kau tahu Phi? Dengan kejamnya dia berkata
'Yak! Perth bodoh! Keluar dari kamarku, aku tak suka melihat wajak jelekmu itu. Cepat atau kulempar kau!" ceritaku sambil mengikuti raut wajah dan intonasi suara Phi Saint yang mengusirku dengan kejamnya tadi."Ya ampun, maafkan dia Perth krab," Ucap Phi mean sambil mengusap lembut bahu kananku.
Namun aku tidak bisa menerima kata maaf itu dengan mudahnya,"Tapi Phi! Kau tahu aku butuh waktu berjam-jam untuk bermake-up seperti ini, aku pun harus memohon-mohon kesebuah taman hiburan untuk meminjam kostum ini dengan syarat selama dua hari aku harus jadi badut di tempat mereka. Aku malu Phi~ tapi aku tetap mau menerimanya dan satu lagi, semalam aku pun berlatih untuk membuatnya tertawa hingga aku lupa untuk mengerjai pr ku. Lalu apa yang kudapat? Apa Phi? Apa?... Hanya ucapan ketus dan ditambah sebuah usiran seperti biasa. Kau tau tidak bagaimana rasanya? Akhhh..." Aku pun akhirnya mengeluarkan semua keluh kesalku yang ingin sekali ku katakan kepada Phi Saint secara langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
1.[End] Thank You For Making Me Smile (PerthSaint)
RomancePerth Tanapon bukanlah pemuda yang humoris. Dia hanyalah seorang pemuda biasa dengan keperibadian yang biasa juga. Tapi entah kenapa ia begitu berusaha untuk membuat si dingin Saint Suppapong agar tersenyum kembali. Yang ternyata pada akhirnya, seny...