"Arunsawat krab (selamat pagi)."
"Arunsawat Per- Pond?" Saint sudah berharap kali yang datang pagi ini mengunjunginya adalah kekasihnya Perth Tanapon.
"Ai'shiya Saint, kenapa kau menatapku seperti itu? Apa kau tak senang akan kedatanganku na khrub?" gerutu seorang pemuda yang di panggil Pond oleh Saint barusan.
"Masuklah Ai'Pond..." Saint mempersilahkan dengan wajah memberengut, juga tatapan dan intonasi suara yang datar. Sedangkan pemuda tinggi kurus bernama Pond tadi langsung masuk dengan senyum merekah di wajahnya. Segera saja dia duduk dengan bersemangat di atas ranjang Saint. Soalnya kadang Saint akan menolak untuk sekedar dijenguk terlalu sering jadi dia cukup senang diijini kali ini.
"Kau terlihat lebih baik Ai'Saint krab~" pemuda yang dikenal dengan tingkah percicilan dan otak porno nya kini berucap sambil tersenyum bak malaikat kearah Saint yang lagi-lagi sibuk dengan buku di tangannya.
"Khob khun krub, Pond." Sayangnya Saint menanggapi ucapan itu dengan nada datar masih seperti yang tadi. Sangat berbeda saat dia bersama dengan Perth, kekasihnya.
"Yais! Panggil aku Phi! Aku lebih tua setahun darimu bocah!" Pond ingin sekali memukul bocah tinggi seperti Saint ini, namun dia tidak begitu tega. Jadi dia hanya melipat tangan di depan dada sambil menunjukkan wajah kesalnya. Hal tersebut sukses membuat Saint tekekeh lirih.
Pond yang menyadari hal itu langsung berucap, "Aku senang melihatmu seperi itu na Krab..." tak lupa dengan senyum lebar yang dia terbarkan. Sedangkan Saint langsung terdiam, namun dia tak bisa menyembunyikan senyuman tipisnya kali ini.
Sebenarnya Saint adalah tipe anak yang suka menjahili teman terdekatnya. Terutama para Phi nya di sekolah dan mereka tak pernah bisa marah kearah Saint. Bukan, bukan karena dia sakit atau lemah tapi Saint seperti punya pesona yang membuat orang lain lebih suka memanjakannya dari pada menjahilinya balik.
"Errr...sebenarnya aku datang kemari ingin membahas tentang festival pekan olahraga yang akan diadakan minggu depan." Pond mulai membuka topik baru kini.
"Lalu?"
"Errr..ini...ini tentang klub basket kita Saint," terlihat Pond yang sedikit ragu untuk menceritakannya kearah Saint.
"Apa ada masalah yang terjadi semenjak aku absen Phi Pond?" panggilan Phi bertanda Saint sedang serius saat ini. Terutama dari tatapan matanya yang haus akan info. Hal seperti ini sangatlah wajar, karena Saint adalah ketua tim basket di sekolah mereka selama ini.
Dikarenakan kondisinya memburuk setelah berlatih basket hari itu, Saint sudah hampir dua bulan lebih absen lantaran harus di rawat di rumah sakit ini.
"Sebenarnya bukan masalah yang gawat...hanya saja-"
"Hanya saja apa Phi?!" potong Saint tak sabaran.
"Hanya saja untuk pertandingan kali ini kita butuh ketua tim dan anak-anak yang lain memilih Type sebagai ketua tim untuk menggantikanmu sementara waktu," terang Pond sedikit takut saat mendapati tatapan mematikan Saint bahkan pada kalimat pertamanya tadi.
"Kenapa harus Type?!" Saint dan Type adalah rival dalam klub basket mereka sendiri. Dan hal ini benar-benar tidak bisa diterima olehnya.
"AKU HANYA ABSEN UNTUK PEMULIHAN, BUKAN KARENA AKU AKAN MATI, PHI!!" teriak Saint kalap penuh emosi sambil mencoba menahan sakit yang tiba-tiba terasa di belakang kepalanya.
"Te-tenangkan dirimu dulu Saint, Phi mohon na krab..." Pond langsung memeluk tubuh kurus Nong kesayangannya itu. Dia mulai merasa menyesal telah memberi tahu tentang ini semua.
"P-phi krab...tolong bantu aku nah?" pinta Saint lirih sambil mendorong lemah kedua bahu Pond agar mereka bisa saling memandang satu sama lain.
"Apa pun untuku mu Nong Saint,"
KAMU SEDANG MEMBACA
1.[End] Thank You For Making Me Smile (PerthSaint)
RomancePerth Tanapon bukanlah pemuda yang humoris. Dia hanyalah seorang pemuda biasa dengan keperibadian yang biasa juga. Tapi entah kenapa ia begitu berusaha untuk membuat si dingin Saint Suppapong agar tersenyum kembali. Yang ternyata pada akhirnya, seny...